Tere Liye kembali hangat diperbincangkan di media sosial karena karyanya disebut memplagiat penulis mancanegara. Selain itu, kontroversi yang juga menimpa sosok bernama asli Darwis tersebut, antara lain penggunaan ghostwriter hingga menjiplak sampul.
Terlepas dari hal-hal tersebut, nyatanya karya Tere Liye masih cukup populer di kalangan pembaca Indonesia. Berikut daftarnya.
1. Tentang Kamu
Tentang Kamu (2016) menceritakan perjalanan hidup Sri Ningsih, seorang perempuan yang meninggal dengan harta berjumlah besar. Seorang pengacara bernama Zaman Zulkarnaen pergi menelusuri semua tempat yang menjadi saksi kisah hidup Sri untuk menemukan para ahli waris.
2. Hujan
Lewat Hujan (2016), pembaca diajak mengikuti kisah Esok dan Lail pada tahun 2042–2050 yang sempat hancur karena bencana alam yang dahsyat. Meski teknologi sudah lebih modern, keberadaan hujan jadi hal yang langka karena krisis iklim.
Di benak Lail, hujan mendadak menjadi kenangan buruk gara-gara Esok. Ia pun berniat untuk menghapusnya dengan teknologi penghapus ingatan.
3. Hafalan Shalat Delisa
Hafalan Shalat Delisa (2005) adalah novel fiksi berbalut religi yang ditulis oleh Tere Liye. Buku ini berisi kisah Delisa, seorang gadis cilik yang menjadi korban tsunami Aceh 2004. Bencana alam tersebut menewaskan orang-orang yang disayanginya. Ia lalu hidup bersama sang ayah yang baru pulang dari perantauan.
Cerita ini kemudian diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar dengan judul yang sama. Chantiq Schagerl memerankan tokoh Delisa dan Reza Rahadian sebagai ayahnya. Hafalan Shalat Delisa juga sempat disebut mencatut kisah milik Delisa Fitri, korban asli dari bencana tsunami Aceh. Namun, Tere Liye membantah hal tersebut.
4. Teruslah Bodoh Jangan Pintar
Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar (2024) hangat didiskusikan saat gelaran Pemilihan Umum beberapa bulan lalu. Karya ini bercerita tentang aktivis lingkungan yang menuntut praktik tambang ilegal yang dilakukan oleh para pejabat. Sutradara, penulis, dan komika Ernest Prakarsa juga pernah merekomendasikan buku ini.
5. Bidadari-Bidadari Surga (Dia Adalah Kakakku)
Tere Liye mengubah judul novel Bidadari-Bidadari Surga menjadi Dia Adalah Kakakku. Karya ini juga sempat diangkat ke layar lebar dengan judul awalnya pada 2013. Nirina Zubir berperan sebagai Laisa, si kakak tertua. Meski parasnya tak seelok adik-adiknya, ia membawa perubahan baik di kampungnya. Namun, ia diam-diam menderita penyakit.
6. Rindu
Rindu (2014) berlatar di sebuah kapal haji pada tahun 1938. Penumpang di kapal tersebut pun berasal dari kalangan yang berbeda, mulai dari ulama hingga pedagang. Namun, takdir mempertemukan mereka di kapal ini untuk menemukan jawaban dari misteri hidup yang belum terpecahkan.
7. Negeri Para Bedebah
Negeri Para Bedebah (2012) merupakan novel pembuka dari serial aksi. Cerita ini berkisah tentang Thomas, konsultan keuangan profesional sekaligus pendiri perusahaan konsultasi keuangan terkemuka berlabel Thomas & Co. yang serba misterius.
Karena hubungan masa lalunya, ia harus berurusan dengan masalah keuangan yang menyandung bank nasional bernama Bank Semesta. Dengan kemampuannya di bidang ekonomi, ia melakukan banyak cara untuk menyelamatkan bank tersebut.
8. Bumi
Bumi juga merupakan buku pembuka dari serial dunia paralel. Novel fantasi ini bercerita tentang Raib yang memiliki kemampuan untuk menghilangkan diri. Ia akan bertualang bersama Seli, Ali, dan Miss Selena ke dunia paralel.
9. Moga Bunda Disayang Allah
Moga Bunda Disayang Allah menjadi novel Tere Liye yang juga diangkat menjadi film. Cerita ini mengikuti kisah Karang, seorang pemuda yang mencintai anak-anak. Namun, ia mengalami trauma usai tak bisa menyelamatkan anak-anak dalam sebuah insiden. Ia lalu bertemu Melati, anak perempuan yang buta, tuli dan juga bisu.
10. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010) adalah novel Tere Liye yang dibicarakan karena hubungan antartokohnya yang cukup kontroversial. Tania dan Danar dikisahkan saling jatuh cinta. Namun, perasaan keduanya terhalang oleh perbedaan usia yang cukup jauh. Hal itulah yang kemudian dipermasalahkan di kalangan pencinta buku.
Apakah kamu pernah membaca salah satu dari novel terpopuler Tere Liye di atas, Bela?