LPDP merupakan salah satu beasiswa yang populer di kalangan pemburu beasiswa. Kepopuleran LPDP tidak terlepas dari segudang manfaat yang ditawarkan oleh beasiswa yang diinasi oleh Kementerian Keuangan tersebut.
Selain jaminan kuliah gratis, tunjangan dana yang akan didapatkan ketika seseorang menjadi awardee LPDP pun cukup fantastis. Peserta yang lolos akan dibekali dengan tunjangan uang saku selama kuliah. Selain itu, LPDP juga menawarkan banyak jenis beasiswa S2 dan S3, baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Kendati demikian, agar lulus seleksi beasiswa LPDP tidaklah mudah. Banyak kesalahan yang ternyata dapat membuat seseorang gagal dalam tahap seleksi beasiswa LPDP. Apa saja kesalahan tersebut? Yuk, simak beberapa kesalahan gagal seleksi LPDP yang perlu dihindari berikut ini.
1. Kurang update dengan peraturan LPDP terbaru
Beasiswa LPDP memiliki syarat dan mekanisme seleksi yang berbeda-beda tiap tahun. Misalnya, tahun lalu LPDP tidak mencantumkan suatu persyaratan tertentu, namun tahun ini bisa saja muncul syarat tambahan yang baru ditetapkan. Hal seperti ini bukan merupakan hal baru karena sudah sering terjadi di lingkup komunitas alumni penerima beasiswa LPDP.
Sebagai contoh, LPDP di tahun 2021 mencantumkan syarat bahwa perguruan tinggi luar negeri yang akan dituju cukup diakui oleh Kedutaan Besar dan Kemendikbud. Akan tetapi, persyaratan tersebut diubah pada 2022.
LPDP tahun 2022 mengharuskan calon penerima beasiswa LPDP melampirkan surat penyetaraan konversi ijazah dan konversi IPK dari Kemendikbudristek. Oleh karena itu, penting untuk sering-sering membuka website LPDP dan rajin membaca berita agar tidak ketinggalan informasi terbaru terkait LPDP.
2. Berkas persyaratan tidak lengkap
Kesalahan gagal seleksi LPDP selanjutnya berkaitan dengan berkas. Semua berkas yang harus disiapkan sudah dijabarkan secara lengkap dalam buku panduan beasiswa LPDP.
Oleh karena itu, sebelum mendaftar beasiswa LPDP pastikan kamu sudah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan. Misalnya, surat rekomendasi dari dosen, esai, rencana studi, surat keterangan sehat, surat pernyataan, dan lain-lain.
3. Kesalahan dalam menulis esai kontribusi
Salah satu persyaratan penting dalam tahapan seleksi LPDP yaitu esai kontribusi. Secara sederhana, esai kontribusi isinya menjelaskan tentang kontribusi apa yang akan kamu berikan untuk Indonesia jika mendapat beasiswa LPDP dan setelah lulus dari kampus impianmu. Pastikan kamu menulis esai yang relevan dengan dinamika situasi di Indonesia.
Memilih topik esai yang tidak relevan dengan perkembangan situasi di Indonesia saat ini bisa mengakibatkan kamu gagal dalam seleksi LPDP. Selain itu, hal-hal kecil juga harus diperhatikan dalam penulisan esai kontribusi.
Sebenarnya, di dalam booklet panduan LPDP tidak ada aturan resmi yang membahas esai. Namun, kamu dianjurkan untuk menulis esai kontribusi menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris, sesuai lokasi kampus tujuan.
4. Tidak mampu memposisikan diri saat FGD
FGD atau Focus Grup Discussion merupakan salah satu tahapan dalam seleksi beasiswa LPDP. Selain harus menguasai topik yang diberikan, kamu juga harus pandai memposisikan diri dalam diskusi tersebut. Kesalahan yang sering dilakukan adalah terlalu menonjolkan diri atau terlalu pasif.
FGD sejatinya bukan ajang untuk menonjolkan diri, tetapi bagaimana kamu menempatkan diri sesuai dengan peranmu. Tim seleksi akan melihat peranmu jika menjadi praktisi, akademisi, pengamat, aktivis, dan lainnya.
Perlu dicatat bahwa cara menyampaikan ide, menyanggah pendapat, dan menyampaikan pendapat juga menjadi penilaian penting. Kesalahan dalam tahap ini dapat membuatmu gagal dalam seleksi LPDP.
5. Memilih program studi atau universitas yang tidak terdaftar di LPDP
Kesalahan gagal seleksi LPDP yang paling sepele namun sering dilakukan oleh pelamar beasiswa LPDP adalah memilih universitas atau program studi yang tidak ada dalam booklet atau buku panduan LPDP.
Di dalam buku panduan sudah terdapat daftar perguruan tinggi beasiswa LPDP yang dibagi berdasarkan jalur masuknya, baik reguler maupun afirmasi. Memilih program studi atau universitas yang tidak ada dalam daftar tersebut akan memperbesar kegagalanmu dalam seleksi.
6. Terlalu bragging atau overconfident saat wawancara
Kesalahan dalam wawancara juga dapat membuat kamu gagal lolos dalam seleksi beasiswa LPDP. LPDP pernah memberikan sedikit tips dalam wawancara agar tidak bernada overconfident atau bragging.
Alih-alih terlalu membanggakan diri atas pencapaianmu, lebih baik kamu menyoroti perihal impact dari isi proposal yang kamu buat. Hal ini akan meningkatkan peluangmu untuk lolos dalam tahapan seleksi beasiswa LPDP.
7. Menyepelekan skor TOEFL
Kesalahan gagal seleksi LPDP lain yang kerap terjadi ialah terlalu menyepelekan skor TOEFL. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih jalur mana yang akan diambil, kemudian cari tahu berapa skor TOEFL/IELTS yang dibutuhkan.
Perlu kamu ketahui bahwa setiap jalur memiliki persyaratan nilai sertifikasi bahasa yang berbeda, tergantung jalur apa yang kamu pilih serta universitas mana yang menjadi tujuanmu.
Itulah penjelasan mengenai tujuh kesalahan gagal seleksi LPDP yang kerap kali terjadi. Pastikan kamu menghindari kesalahan sekecil apapun agar peluangmu untuk lolos seleksi LPDP semakin besar. Semoga berhasil seleksimu, ya!