Di kalangan anak muda, investasi pada prakteknya belum sepopuler menabung di bank padahal bermanfaat juga lho untuk jangka panjang. Oleh karena itu aktivitas keuangan yang satu ini tak kalah menariknya jika kamu ingin memperoleh pendapatan dan keuntungan selain dari menabung. Ingin mengetahui lebih lengkap?
Dirangkum dari nerdwallet.com ini enam jenis investasi yang perlu kamu ketahui.
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah pengalokasian dana untuk keperluan aset atau aktivitas pemberian modal untuk usaha misalnya seperti bisnis, proyek, real estate dan lainnya dengan harapan akan menghasilkan laba atau keuntungan pendapatan. Investasi juga memiliki makna sesuatu yang memiliki manfaat jangka panjang.
Apakah Investasi Pasti Menguntungkan?
Keuntungan pengembalian berupa pendapatan merupakan harapan ketika seseorang berinvestasi. Faktanya risiko dan pengembalian berjalan seiring dalam praktek berinvestasi. Jika investasimu berisiko rendah maka berarti pengembalian yang diharapkan rendah, sedangkan kalau investasi yang memiliki risiko yang tinggi maka pengembalian yang didapatkan juga lebih tinggi.
Jenis-jenis Investasi
1. Saham
Saham merupakan investasi di perusahaan tertentu. Keuntungan dari membeli saham ialah kamu akan memiliki hak dari penghasilan dan aset perusahaan itu. Investor saham akan menghasilkan uang ketika nilai saham yang mereka miliki naik dan mereka dapat menjual saham itu untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi bukan berarti tanpa risiko, saham terkadang mendapatkan pengembalian tinggi, tetapi juga sebaliknya karena perusahaan bisa gulung tikar.
2. Obligasi
Obligasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada perusahaan atau pemerintah. Ketika membeli obligasi berarti kamu mengizinkan penerbit obligasi untuk meminjam uangmu dan melunasinya dengan bentuk bunga. Biasanya bunga tersebut dibayarkan kepada investor dengan angsuran rutin sekali atau dua kali setahun dan jumlah pokoknya dilunasi saat jatuh tempo. Obligasi lebih aman dibanding saham tetapi memiliki nilai pengembalian yang lebih rendah.
3. Reksadana
Reksadana memungkinkan investor untuk membeli sejumlah besar investasi dalam satu transaksi. Dana ini mengumpulkan uang dari banyak investor, kemudian mempekerjakan manajer profesional untuk menginvestasikan uang itu dalam bentuk saham, obligasi atau aset lainnya. Reksadana mengikuti aturan yang telah ditentukan seperti saham internasional atau obligasi pemerintah. Seberapa berisiko atau tidaknya tergantung pada investasi dalam reksadana tersebut.
4. Indeks dana
Dana indeks adalah jenis reksa dana yang secara pasif melacak bentuk indeks. Dana indeks dapat menghasilkan dividen atau bunga, yang didistribusikan kepada investor. Dana ini juga bisa naik nilainya ketika indeks patokan yang dilacak nilainya naik. Risiko yang terkait dengan dana indeks akan tergantung pada investasi dalam dana tersebut.
5. Exchange Trade Funds (ETF)
Exchange Trade Funds (ETF) atau dana yang diperdagangkan di bursa adalah jenis dana indeks. Kinerjanya mengacu pada indeks tertentu dan diperjualbelikan seperti saham yang dapat diamati pergerakannya. Dana indeks, cenderung lebih murah daripada reksa dana karena mereka tidak dikelola secara aktif. Tetapi jika ingin lebih mengontrol harga dana dianjurkan memilih ETF ini
6. Opsi
Opsi atau Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah kontrak untuk membeli atau menjual saham pada harga dan tanggal yang telah ditentukan. Opsi menawarkan fleksibilitas, karena kontrak sebenarnya tidak mengharuskan untuk membeli atau menjual saham. Sebagian besar kontrak opsi adalah untuk 100 saham. Ketika kamu membeli opsi, maka kamu membeli kontrak bukan stok itu sendiri. Kemudian kamu juga dapat membeli atau menjual saham tersebut dengan harga yang disepakati, menjual kontrak opsi kepada investor atau membiarkan kontrak berakhir.
Itulah pengertian investasi beserta jenisnya. Selamat berinvestasi!