Meninggalkan tempat lama dan pindah bukan perkara mudah. Tapi, terlalu lama singgah di tempat yang itu-itu saja pasti timbul keinginan untuk pindah. Alasan untuk pindah semakin kuat ketika kamu mengalami tujuh poin di bawah ini. Setelah itu, jangan ragu untuk mencari dan menemukan tempat baru.
1. Banyak mengeluh
Tahap awal yang sering kamu lakukan adalah mengeluarkan keluhan dan komplain. Keadaan sudah tidak lagi kondusif. Sulit menemukan hal positif dari lingkungan sekitar. Menjalakan aktivitas tidak lagi seru karena kamu merasa tidak ada yang menarik. Selalu menyalahkan lingkungan tempat kamu tinggal dan kerja. Ada baiknya kamu mencari tahu penyebabnya. Hal seperti ini tidak sehat kalau kamu biarkan terlalu lama. Jika harus pindah, carilah tempat yang sesuai dengan kebutuhanmu.
2. Merasa sendiri
Ini bukan masalah kamu punya teman dan bisa menjalin pertemanan. Ada saat di mana kamu dengan mereka sudah tidak lagi seru karena beberapa hal. Kamu tidak bisa memaksakan mereka, begitu juga sebaliknya. Bertahan dan bertemu orang baru memang bisa dilakukan untuk menghindari rasa terisolasi. Namun, kalau sudah tidak bisa dipertahankan, ada baiknya kamu pindah ke lingkungan yang lebih sesuai. Selanjutnya kamu bisa menjalin pertemanan dengan orang baru. Tapi, jangan lupakan teman lama yang benar-benar baik.
3. Kesempatan berkembang menurun
Tinggal di tempat yang mendukung kemajuan karier, keahlian, dan pengembangan diri sudah menjadi prioritas. Jika tempat tinggal hingga kantor sudah tidak lagi bisa membuat kamu lebih berkembang, ada baiknya untuk pindah. Kalau kamu terus memaksakan diri untuk bertahan, rasanya semua aktivitas dikerjakan hanya setengah-setengah dan terasa berat. Kamu juga harus waspada kalau terlalu malas untuk mengembangkan diri, padahal sudah tinggal di tempat yang membuatmu bahagia.
4. Terjebak rutinitas
Menjalankan rutinitas sama dalam waktu yang lama memang membosankan dan seperti terjebak dalam kehidupan sendiri. Kamu bisa menantang diri sendiri untuk membuat target, kemudian menjalankan kehidupan yang positif. Tanpa perubahan yang kamu buat, kamu tidak dalam menjalankan kehidupan dengan suasana dan sudut pandang baru. Kalau kota tempat tinggal menurutmu sudah tidak ada lagi tantangan seru, ada baiknya kamu tinggalkan.
5. Tidak ada orang yang menghalangi
Bertahan di suatu kota dan negara faktor teman, saudara, pacar, hingga orangtua masih memberikan pengaruh. Khususnya teman dan saudara yang mana kamu terbiasa berbagi. Bukan tidak mau menjalin hubungan dengan orang baru, tapi tingkat kecocokan tentu saja berbeda. Ditinggal orang terdekat untuk merantau memang sedih. Hindari untuk diam dan menunggu mereka untuk pulang, kalau kamu mendapatkan peluang di kota lain. Merantau tidak seram, kok.
6. Keinginan kuat untuk pindah
Seringkali kamu mengabaikan kata hati yang merupakan sinyal kuat dari dalam diri. Logika memang berperan besar, tapi kalau mengambil keputusan besar seperti ini ada baiknya untuk tidak mengabaikannya. Karena rasa nyaman atau tidak nyaman mengenai perpindahan berasal dari hati. Kalau dalam hati sering mengungkap keinginan untuk pindah karena suatu alasan, tidak ada ruginya untuk didengarkan. Bukankah selain pada logika harus percaya dengan naluri juga?
7. Terlalu banyak pertengkaran kecil
Bisa dikatakan ini kondisi terparah yang menjadi faktor pendorong kamu untuk pindah ke tempat lain. Kamu sudah tidak bisa berdamai dengan lingkungan dan orang sekitar. Sering berselisih pendapat tanpa menemukan solusi yang netral. Kamu dengan mereka sama-sama keras keinginan. Keadaan yang seperti ini sudah jelas tidak sehat dan harus ada salah satu yang pergi. Jika memang sulit untuk diperbaiki, ada baiknya kamu untuk mundur. Dan, tidak ada guna lagi memaksa dalam posisi seperti ini.
Bertualang di tempat baru rasanya memang dari awal lagi. Tapi, kalau kamu punya bekal dan mental yang cukup pasti bisa melaluinya.