Semakin dewasa memang kamu mulai menoleransi sesuatu yang sifatnya sensitif dan personal. Kamu pun mudah tidak mempermasalahkan hal-hal kecil. Ini karena kamu sudah mulai banyak pengalaman dan pengembangan diri. Tapi, di lingkungan sosial yang selalu saja ada drama memang tidak pernah mudah untuk dihadapi. Tetapi tetap saja hal-hal sepele seperti ini masih saja mengganggu.
1. Ada yang menyerobot antrean
Bisa antre dengan baik masih merupakan tantangan besar di negara kita. Walaupun sudah antre dengan benar, ada satu atau dua orang yang baru datang kemudian langsung menuju kasir, loket, pintu masuk, dan lain sebagainya. Atau antrean kamu diserobot orang lain. Mau menegur bisa membuat kegaduhan, tapi kalau dibiarkan bisa jadi kebiasaan. Kurangnya kesadaran untuk antre dan tunggu giliran ini memang bisa bikin bete. Tak jarang kalau langsung ngomel dalam hati.
2. Humblebragging alias Sok Merendah
Mendengar pertama kalinya memang bikin kamu sibuk mencari jawaban agar tidak menyinggung. Tapi, lama-lama kamu akan merasa kalau perkataan yang seperti ini tidak ada gunanya. Pamer yang diselimuti oleh keluhan seperti ini tujuannya hanya untuk mendapatkan pujian atau simpati. Efek panjangnya, ia kurang menghargai orang lain. Kamu pun bisa tersinggung dengan perkataannya dan tidak lagi ingin berteman dengannya. Terlalu sering mendengar yang seperti ini bisa memicu stres.
3. Terlalu lama memantau media sosial
Media sosial memang asyik dan banyak sekali inspirasi kreatif yang kamu dapat. Namun, terlalu lama main media sosial bisa membuat orang lain sebal. Apalagi kalau momennya sedang jalan-jalan atau berkumpul bersama teman. Memang sih ada saja yang dibahas dari media sosial. Tapi kalau sampai mengabaikan orang yang sedang bersama itu sudah keterlaluan. Ini bukan masalah kurang update atau gawai yang ketinggalan zaman. Dan, jangan biarkan komunikasi langsung menjadi langka.
4. Tidak ada yang tertawa ketika melucu
Berbincang sambil melontarkan hal lucu memang penting agar suasana tidak terlalu serius dan menambah kesan akrab. Kalau ada orang yang bercanda responnya memang tertawa. Tapi, kamu tidak bisa membedakan mana yang sekedar tertawa atau sungguhan. Begitu tiba kamu yang melontarkan hal lucu, mereka hanya diam saja. Atau, mereka merespon tidak lucu. Memang membuat situasi canggung dan malu. Kalau seperti ini, ada baiknya tidak dimasukkan dalam hati.
5. Menirukan ekspresi
Kalau zaman masih anak-anak hal yang seperti ini memang sering terjadi dan kamu tidak masalah. Tapi, kalau terus menerus dilakukan hingga dewasa rasanya mengganggu. Menirukan mimik muka memang beragam maksudnya, mulai dari bercanda bahkan mengejek. Sekali tidak masalah, lalu kalau melakukannya berkali-kali dalam satu waktu memang ia tidak bisa menghargai orang lain. Ia pun senang kalau kamu terpancing emosi. Jadi, wajib hati-hati.
6. Tidak diajak pergi atau berkumpul
Berkumpul dengan teman memang kegiatan yang paling seru. Pergi ke suatu tempat bersama-sama merupakan salah satu cara untuk lebih mengenal karakteristik teman. Ketika mereka punya rencana untuk pergi diam-diam tanpa mengajakmu memang membuat tanya. Tapi, kalau ada kamu di tengah mereka dan asyik membicarakan rencana liburan tanpa mengajakmu memang sedih rasanya. Bukan perkara belum dewasa atau bagaimana, tapi ini tentang pertemanan.
7. Hanya memanfaatkanmu
Sesama teman saling bantu membantu itu adalah hal yang biasa. Ini dikarenakan keahlian dan pengalaman yang berbeda. Tidak bisa dibohongi kalau saling mengambil keuntungan masing-masing. Hal yang paling membuat heran ketika ada teman yang sudah lama tidak berkomunikasi, tiba-tiba menguhubungimu. Bukan untuk menanyakan kabar, tapi untuk meminta bantuan. Setelah kamu bantu ia menghilang. Tidak hanya teman lama saja, tapi orang sekitar juga ada yang seperti itu.