Punya ruangan yang wangi dan bersih adalah salah satu hal yang mebuat rumah atau kamarmu kian nyaman. Kamu pun rela meluangkan waktu untuk merapikan dan membersihkan sudut kamar yang berdebu. Memang mengeluarkan tenaga, tapi hasilnya bisa membuat nwaktu istirahat semakin berkualitas. Untuk menambah rasa nyaman, biasanya kamu menata sesuai dengan selera. Nggak ragu untuk menambahkan diffuser atau lilin aromaterapi.
Membahas soal diffuser, tentu ada beberapa hal yang kamu perhatikan sebelum memilih tipe mana yang sesuai. Ternyata, setiap diffuser mempunyai kekuatan yang berbeda dalam menyebarkan aroma. Untuk itu, kamu perlu tahu tipe diffuser dan pilih sesuai dengan kebutuhan.
Reed
Jenis aromaterapi yang paling sering digunakan karena praktis, nggak pakai air, api atau listrik. Kamu cukup memasukkan batang yang biasanya terbuat dari rotan ke dalam botol aroma terapi. Kemudian minyak aroma terapi akan naik ke batang rotan tersebut dan menyebarkan bau wangi.
Kekurangannya, ada yang lekas habis hingga bau wangi kurang menyebar. Untuk perawatan batangnya, kamu bisa ganti secara berkala. Bisa juga kamu balikkan batang rotan agar penyerapannya maksimal. Tipe ini cocok sekali untuk ruangan yang berukuran kecil.
Lilin
Sebelum aromaterapi sepopuler sekarang, jenis lilin sudah banyak dijual di pasaran. Ada produk dari parfum kesayangan, peralatan rumah tangga, hingga spa. Fungsinya juga sama, yaitu membuat ruangan wangi dan memberi suasana yang berbeda. Ini disesuaikan dengan aroma lilin yang kamu pilih. Jenis ini memang menggunakan energi panas dari api yang membakar sumbu lilin. Kemudian, panasnya akan meningkatkan wangi yang terkandung dalam lilin.
Untuk lebih awet dan lilin nggak rusak, potong sedikit sumbu lilin sebelum dipakai dan nyalakan maksimal 3 hingga 4 jam. Kalau lilin bentuknya kurang beraturan, bungkus lilin dengan kertas alumunium, ketika sedang dinyalakan.
Keramik
Kalau kamu sering ke tempat spa atau dapat suvenir pernikahan diffuser jenis ini lebih dulu dipakai sebagai perantara minyak esensial untuk memberikan kesan yang menenangkan. Biasanya, terdapat cawan yang dibawahnya ada tempat lilin kecil. Minyak esensial ditaruh di atas cawan, kemudian nyalakan lilin di bawahnya. Ada juga yang sudah menggunakan listrik sebagai daya.
Biasanya diffuser jenis ini ukurannya kecil, sehingga cocok dengan ruangan yang nggak terlalu luas. Taruh di tempat yang aman dan nggak mudah tersenggol. Kecepatan dalam memberikan aroma untuk jenis ini tergolong lama. Kamu juga nggak perlu merasa khawatir cawan akan panas, karena hanya bagian atas yang akan terasa.
Ultrasonik
Jenis ini banyak dipilih dan populer untuk saat ini. Tinggal kamu pilih ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Karena ada pengaruhnya dengan durasi, kalau pilih yang besar bisa sampai 8 jam. Jangan khawatir rusak kalau kamu lupa menonkatifkan. Sebab, ia akan otomatis berhenti jika campuran air dan minyak esensial habis.
Pemakaiannya, tuang air secukupnya ke wadah yang disediakan, kemudian teteskan 3 sampai 4 tetes minyak esensial. Cara membersihkannya pun mudah, cukup bersihkan bagian dalamnya saja kalau kamu ingin mengganti aroma esensial.
Elektrik
Memilih jenis ini dengan ukuran kecil biasanya akan kamu pakai di ruangan yang kecil, di meja kerja, dan untuk di dalam mobil. Selain itu, lebih mudah dibawa, ketika kamu jalan-jalan ke luar dan harus menginap. Electric diffuser nggak menggunakan air dan cukup teteskan 1 hingga 2 tetes minyak aroma terapi favoritmu.
Untuk daya, ada yang menggunakan USB dan listrik biasa. Untuk membersihkannya mudah, cukup basahi kain dengan air hangat. Kemudian, usap tempat minyak esensial hingga bersih. Untuk pemakaian hindari sampai minyak esensial sangat kering. Karena, bisa merusak tempat dan nggak berfungsi dengan baik.
Apa pun jenis diffuser yang kamu pilih, ada baiknya disesuaikan dengan besar kecil ruangan. Tujuannya, agar wangi yang dihasilkan nggak berlebihan maupun kurang. Kalau harus menaruh dua, ada baiknya untuk memilih aroma yang sama.