Pasti kamu pernah merasa di kantor sesekali pendapat kita kurang didengar bahkan diremehkan oleh teman kerja maupun bos. Disisi lain, pasti ada satu atau dua orang yang seolah menjadi anak emas di kantor kamu yang mana setiap detail perkataannya selalu didengar oleh bos dan teman kerja yang lain. Hal ini tentu saja berhasil membuatmu bete dan mulai berpikiran negatif. Jangan berburuk sangka dulu, teman-temanmu ini memiliki soft skill dalam negosiasi dan persuasi. Kamu pun bisa mempelajarinya pelan-pelan dengan 8 cara ini.
Ketika ingin mengobrol dengan seseorang, kamu bisa mengawalinya dengan memilih topik yang sedang ramai dibicarakan orang-orang untuk menarik perhatiannya. Lalu untuk meyakinkannya gunakan kata subjek 'kita' ketimbang 'aku'. Cara ini memberikan kesan bahwa yang sedang dibicarakan adalah untuk kepentingan bersama.
Kadang kala kita melihat persuasi adalah manipulasi dan sekilas nampak sama. Yang menjadi pembeda adalah persuasi itu seperti simbiosis mutualisme, dengan pengertian salaing menguntungkan. Sedangkan manipulasi, tindakan yang memaksa untuk melakukan sesuatu demi kepentingan sendiri.
Walaupun kamu terlihat percaya diri tapi jika intonasi dan nada berbicaramu menunjukkan keraguan maka persuasi kurang tersampaikan dengan baik. Pengendalian emosi juga sangat diperlukan saat persuasi. Apalagi ketika mereka banyak membantah pendapat yang kamu sampaikan. Tetap tenang dan cobalah untuk mendengarkan pendapat mereka dengan baik.
Berpenampilan menarik menumbuhkan kepercayaan diri kamu saat berbicara dengan orang lain. Selain itu lewat penampilanmu lawan bicara bisa merasa lebih yakin dengan hal yang kamu sampaikan. Misalnya saja kamu nggak akan membeli kosmetik jika kamu melihat sales wanita yang menjualnya terlihat lusuh dan jerawatan.
Diperlukan energi positif agar persuasimu berjalan dengan lancar. Saat berbicara lakukan kontak mata, tersenyum, memberikan ekspresi yang positif, atau kamu bisa jadi pendengar yang baik ketika ia mengutarakan sesuatu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya pada poin 3. Berusahalah untuk tetap tenang dan fokus pada pembicaraan adalah tindakan yang wajib kamu lakukan. Tidak perlu menaikkan nada bicaramu agar terlihat tegas. Perlu kamu ketahui bahwa ada perbedaan yang tipis antara tegas dan arogansi.
Saat berhadapan dengan orang lain jangan cepat berasumsi tentang hal yang mereka butuhkan. Sebaliknya tawarkanlah bantuan yang bisa kamu berikan. Caranya adalah dengan membiarkan lawan bicaramu mengutarakan keinginannya terlebih dahulu agar kamu bisa menawarkan hal yang tepat.
Apabila ingin melakukan pembicaraan yang serius dengan teman kerja, bos, atau pun klien nggak ada salahnya memperhatikan kondisi mood dan pokok bahasan yang akan dibicarakan. Faktor-faktor eksternal itu juga mempunyai efek yang besar terhadap persuasimu.
Selamat mencoba, ya.