Hidup di kota besar memang menggoda sekaligus membuat penat. Ada beberapa orang yang sengaja menghindari kota besar demi mencari ketenangan dan kenyamanan. Tentu saja ada yang sebaliknya. Seperti yang kamu tahu, setiap kota besar punya cerita beragam, yang bisa membuat kamu penasaran, bagaimana rasanya tinggal di sana.
Kemudian, kamu memutuskan untuk meninggalkan kota kelahiran yang memulai semua dari awal di kota yang lebih besar. Bisa satu negara atau berbeda. Ternyata banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang bisa kamu ambil. Diantaranya, sembilan poin ini.
Berada di tempat baru tentu saja bertemu dengan orang baru. Dalam situasi ini kamu berusaha untuk bersikap menyenangkan. Hal seperti ini bisa menjadi modal untuk menjalin pertemanan baru. Kalau kamu tetap cuek dan egois, bisa-bisa akan selalu sendirian dan merasa sepi. Ini memang membutuhkan usaha lebih agar dapat diterima dilingkungan baru. Tapi, jangan membuat kepribadian yang palsu demi bisa membaur. Sikap ramah bukan berarti kamu palsu.
Kalau di rumah terbiasa dengan hadirnya asisten rumah tangga, ketika merantau dan hidup sendirian keadaan nggak lagi sama. Kamu akrab dengan aktivitas domestik seperti mencuci baju dan alat makan, memasak, menyapu, mengepel, membersihkan kamar dan kamar mandi, hingga belanja kebutuhan bulanan. Kegiatan yang sepele ini ternyata bisa menyita waktu kamu, kalau belum terbiasa. Walaupun di kota besar semua tersedia, tapi kamu harus berhemat, kan.
Pindah ke tempat baru yang lebih sibuk membuat kamu punya aktivitas baru, misalnya saja bangun lebih pagi. Tujuannya untuk menghindari kemacetan kota karena banyak yang berangkat sekolah dan kerja. Dari kegiatan kecil, kamu menemukan beberapa hal baru yang belum pernah dicoba dan membuat penasaran. Misalnya, peluang untuk berkontribusi dan hadir dalam acara kreatif lebih besar. Kamu pun dengan senang hati ikut didalamnya, baik sebagai panitia maupun pengunjung. Ini bisa menambah relasi pertemanan hingga pengalaman.
Menjadi hal yang mustahil kalau kamu hanya berdiam diri, rutinitas kantor atau kampus lalu kembali ke kos. Tentu saja kamu akan mencari tempat yang menarik untuk didatangi. Memang agak sulit untuk menemukan suasana yang sama seperti di kampung halaman. Untuk solusinya, kamu bisa cara tempat makan yang menyediakan makanan asal daerahmu. Sesekali kesana sebagai pengobat rindu. Temukan café yang pas dengan selera dan kantong kamu. Jangan ragu untuk menggali hal-hal yang menyenangkan di tempat baru dan mendokumentasikannya.
Berada jauh dari orangtua dan sendirian membuat kamu lebih cermat dengan pengeluaran. Kalau dulu dengan mudah makan di café favorit, kali ini harus berpikir dua kali. Selain itu, kamu harus juga memikirkan masa depan. Jangan merasa berat dengan hidup yang lebih sederhana dari sebelumnya. Karena, hidup di kota besar itu selalu ada cerita dan banyak sekali pengeluaran nggak terduga kalau nggak hati-hati. Catat pengeluaran dengan rutin, ya.
Berada di tempat baru, tantangan tentu berbeda. Pada awalnya memang sempat ragu dan berpikir kalau kehidupan yang sedang dijalani di kota besar lebih berat. Tapi, kamu nggak punya waktu untuk mengeluh dan menyalahkan keadaan. Semua harus bisa berjalan seperti biasanya. Disini kamu belajar fokus dan mempertahankan apa yang harus dipertahankan. Fase pendewasaan yang wajib kamu hadapi sehingga kamu menjadi orang yang tangguh dan mandiri.
Hidup di kota besar stigma yang didapat adalah kebanyakan mementingkan dirinya sendiri. Jika kurang menguntungkan nggak segan untuk menolak. Hal-hal yang seperti ini bisa membuatmu ragu untuk meminta pertolongan. Percayalah kamu masih membutuhkan bantuan dari orang lain. Walaupun kamu percaya diri, mandiri, dan menyenangkan. Hindari terlalu keras pada diri sendiri dengan mengerjakan semuanya sendirian, karena tubuh manusia ada batasannya.
Hidup sendirian di lingkungan yang baru membuat kamu lebih menghargai apa yang dipunya. Memang berbagi itu penting, tapi ada hal-hal bernilai yang wajib kamu jaga. Dan selepas umur 20an, kamu punya memperhatikan apa yang harus ditingkatkan. Misalnya tabungan dan pekerjaan yang memadai. Kamu pun mulai bersifat konsumtif agar nggak ketinggalan dengan yang lain, gengsi, atau sekedar impulsif. Ini memang hal yang wajar, tapi wajib berhati-hati.
Menjalankan kehidupan yang lebih berat daripada yang sebelumnya, membuat kamu peduli dengan masa depan. Ini karena kamu sadar kalau biaya hidup yang kamu keluarkan sangat mahal. Itulah yang menjadi motivasi utama kamu untuk belajar dan bekerja lebih giat. Selain itu, kamu punya keinginan untuk hidup lebih nyaman di masa depan. Nggak heran kalau kamu punya pekerjaan sampingan. Perlahan kamu pun berani mewujudkan keinginan yang ada dalam daftarmu.
Jangan takut untuk pindah ke lingkungan baru, kamu pasti bisa beradaptasi.