Akhirnya yang ditunggu datang juga. Setelah mundur beberapa bulan dan jeda yang cukup lama dari tanggal rilisnya di Amerika Serikat, Little Women akhirnya rilis di Indonesia pada 7 Februari 2020.
Menghadirkan kisah yang mengesankan dengan kostum dan gaya hidup di tahun 1800-an, film Little Women layak kamu tunggu. Bagaimana review dari film ini? Simak yuk!
Sinopsis: Kisah tentang Empat Perempuan yang Mengejar Impian
Little Women, merupakan film karya sutradara Greta Gerwig. Film yang berada dalam naungan studio produksi Sony Pictures Entertainment ini merupakan adaptasi novel klasik tahun 1869 karya Louisa May Alcott.
Secara garis besar Little Women bercerita tentang empat saudara perempuan dalam satu keluarga. Mereka adalah Jo (Ronan), Meg (Emma Watson), Amy (Florence Pugh) and Beth March (Eliza Scanlen) dengan Marmee (Laura Dern) sebagai ibu mereka. Ada pula sosok lain seperti tante March (Meryl Streep) dan tetangga mereka Laurie (Timothee Chalamet).
Latar waktu Little Women pada abad ke-19 atau setelah perang saudara di Amerika. Dalam trailer-nya, terlihat kehidupan empat saudara perempuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan, mengejar impian serta hubungan dengan lawan jenis.
Kisah Manis yang Membuat Penonton Hanyut di Dalamnya
Pertama-tama yang disoroti adalah keberanian sang sutradara mengangkat sebuah novel klasik tahun 1869 untuk dinikmati di masa ini. Tentu banyak yang berpikir bahwa akan kurang relate dengan masa sekarang.
Secara teknis mungkin iya, namun secara kisah penonton seakan melihat bahwa hal-hal tersebut juga merupakan gambaran kehidupan saat ini, dimulai dari kehidupan sosial tentang cinta, karier maupun keluarga. Semua itu sangat terasa dekat dengan kehidupan di masa kini. Misalnya saat Jo, sang karakter utama, yang mendapatkan banyak porsi akhirnya menemukan apa yang terbaik untuk dirinya.
Poin kedua yang bisa disoroti adalah karakter yang seolah tidak kehabisan untuk diceritakan. Semua karakter terasa sangat mempunyai peranan dalam film ini. Dan semuanya seperti memiliki porsi yang sama sehingga kita bisa tahu latar belakang dari empat bersaudara tersebut.
Dari segi setting, tentu kamu seakan dibawa ke masa itu di abad ke-19 yang terasa kental dengan budayanya. Greta sangat pandai pula untuk membawa suasana dalam film ini, bahagia, haru, kecewa semua tergambarkan dengan baik sehingga membawa penonton ikut terhanyut di dalamnya.
Perpindahan Alur yang Cukup Membingungkan
Mungkin sedikit kekurangan yang bisa terlihat dalam film ini adalah, entah apa semua merasakannya atau tidak, alur waktunya yang cukup membingungkan. Film ini baik dalam alur namun dari segi perpindahannya terasa terlalu cepat dan kadang jika mungkin kamu kurang fokus saat menontonnya, kamu akan keliru bahwa scene tersebut menceritakan masa lalu atau masa kini.
Hanya satu scene di awal saat kamu diceritakan bahwa itu merupakan masa lalu, tepatnya di masa 7 tahun lalu ketika Jo masih bersama keluarganya saat itu. Setelahnya kamu seolah tidak akan sadar bahwa film bergerak dan semua diceritakan tanpa penjelasan yang cukup gamblang. Misalnya, masa lalu Jo atau karakter lainnya karena begitu cepat dan seperti tidak ada beda dengan masa kini.
Secara keseluruhan film ini sangat layak kamu tonton dan nikmati bersama keluarga karena semua, ceria, haru, tangis bercampur secara utuh diceritakan dalam film ini. Jangan sampai tertinggal ya, catat tanggal mainnya pada 7 Februari 2020.