Puasa merupakan rukun Islam ketiga setelah syahadat dan salat. Itu artinya, puasa menjadi ibadah yang wajib dijalankan setiap Muslim. Memang tidak semua puasa wajib dikerjakan, ada pula puasa sunah yang jika dikerjakan kita mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa.
Secara hukum, Islam memiliki empat macam puasa. Yakni puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa haram. Namun, pada artikel ini yang akan dibahas adalah beragam macam puasa yang ada di dalam ajaran Islam dan hukumnya.
Apa saja macam-macam puasa dalam Islam yang perlu kita ketahui? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Puasa Ramadan
Puasa Ramadan merupakan puasa yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang sudah dewasa atau baligh pada bulan Ramadan. Ibadah puasa di bulan Ramadan berlangsung selama 30 hari berturut-turut. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadan bagi umat Muslim tercantum dalam ayat Alquran berikut ini.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn."
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah ayat 183)
2. Puasa Nazar
Puasa Nazar termasuk wajib hukumnya. Puasa nazar adalah puasa yang dikerjakan untuk memenuhi janji. Nazar artinya berjanji. Maka dari itu, puasa Nazar wajib dilakukan jika janji tersebut sudah terpenuhi.
Misalnya, ada seseorang yang mengalami sakit cukup parah. Dalam sakitnya, seseorang tersebut berdoa kepada Allah SWT memohon kesembuhan dan janji akan berpuasa selama tiga hari jika ia sembuh kelak. Apabila suatu hari ia sembuh dan kondisi fisiknya sehat, ia wajib memenuhi nazarnya dengan berpuasa sebanyak yang ia ucapkan saat itu.
3. Puasa Kifarat
Selanjutnya ada puasa kifarat. Sama seperti puasa nazar, puasa kifarat wajib hukumnya. Secara bahasa, kifarat berarti denda. Melakukan puasa kifarat itu sama artinya dengan kita membayar denda atau dam atas pelanggaran yang hukumnya wajib.
Misalnya, bagi perempuan yang sedang mengalami menstruasi diharamkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. Oleh karena itu, mereka wajib mengganti puasa Ramadan di hari lain dengan puasa kifarat.
4. Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dilakukan di bulan Syawal atau setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Puasa Syawal dilakukan mulai dari tanggal 2 Syawal dan biasa dilakukan satu hari dan paling banyak selama enam hari.
Melaksanakan puasa Syawal boleh berurutan selama enam hari berturut-turut atau melompat-lompat asalkan masih berada di bulan Syawal.
5. Puasa Awal Dzulhijjah
Puasa di awal bulan Dzulhijjah adalah puasa sunah. Biasanya puasa sunah ini dilakukan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah setiap tahunnya. Atau ada pula yang mengerjakannya hingga sepuluh hari berturut-turut.
Berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Keutamaan berpuasa di awal bulan Dzulhijjah adalah mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT, dicintai Allah SWT dan dijauhkan dari siksa api neraka selama tujuh puluh tahun.
6. Puasa Tarwiyah
Puasa awal bulan Dzulhijjah biasanya hanya sampai di tanggal 7 Dzulhijjah. Kemudian dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah. Puasa sunah ini dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau pada hari pertama pelaksanaan ibadah haji.
7. Puasa Arrafah
Masih di bulan Dzulhijjah, pada tanggal 9 Dzulhijjah umat Muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Arrafah. Puasa sunah ini memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
8. Puasa Muharram
Puasa Muharram dilakukan di bulan Muharram atau saat tahun baru Hijriah dan hukumnya sunah. Puasa Muharram biasa dilakukan pada tanggal 10 atau yang dikenal juga dengan nama Puasa Asyuara.
Puasa Muharram memiliki keutamaan yang istimewa. Yakni, merupakan sebaik-baiknya puasa sunah, dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
9. Puasa Syaban
Puasa Syaban adalah puasa sunnah muakkadah yang dikerjakan di bulan Syaban. Pada bulan Syaban, kita dilatih untuk terbiasa berpuasa sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan. Keutamaan berpuasa sunnah Syaban selain menyiapkan diri untuk puasa Ramadan adalah meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT.
10. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah di pertengahan bulan kalender Hijriah. Puasa sunah ini disebut juga sebagai puasa putih karena berpuasa saat keadaan bentuk bulan bulat sempurna dan memancarkan cahaya putih. Biasanya puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan di kalender Hijriah, kecuali pada hari Tasyrik.
11. Puasa Daud
Puasa Daud merupakan puasa yang dilakukan oleh Nabi Daud AS, yakni dengan cara satu hari puasa satu hari tidak dan begitu seterusnya. Puasa Daud dikatakan merupakan puasa sunah paling baik karena banyak manfaatnya untuk kesehatan.
12. Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunah Senin dan Kamis menjadi puasa sunah yang cukup populer di Indonesia. Puasa ini biasa dilakukan oleh perempuan sebagai puasa ganti saat berhalangan di bulan Ramadan. Puasa Senin dan Kamis dilakukan setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya.
Keutamaan puasa hari Senin dan Kamis adalah dibukanya pintu-pintu surga dan merupakan hari Rasulullah SAW dilahirkan. Selain itu, puasa Senin dan Kamis juga melatih tubuh untuk lebih disiplin.
Itu tadi macam-macam puasa dalam Islam dan hukumnya yang wajib kamu ketahui. Mana saja, nih, yang sering kamu kerjakan selain bulan Ramadan?