Melihat media sosial saat ini, rasanya cukup bikin iri. Sebab, beberapa akun kerap kali memamerkan keuntungan fantastis dari saham yang mereka peroleh.
Ingin ikut membeli saham, tapi masih takut dengan risiko yang bisa saja terjadi? Pemikiran ini pasti muncul di kepalamu, kan? Risiko yang muncul ini disebabkan oleh harga pasar yang naik turun dan tidak ada yang bisa memprediksinya.
Kalau kamu penasaran ingin memulai investasi, namun dengan risiko dan modal yang minimal, kamu bisa memulainya dengan menabung reksadana. Terlebih lagi, saat ini sudah banyak aplikasi reksadana yang bisa membantumu membeli dan menjual reksadana yang bisa diunduh secara gratis.
Berikut tujuh rekomendasi aplikasi reksadana terbaik untuk pemula. Apa saja?
Pengertian reksadana
Sebelum berinvestasi, kita kenali dulu apa itu reksadana. Mengutip dari IDX.co.id, reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Sederhananya, kegiatan reksadana yakni mengumpulkan uang dari para pemodal untuk disalurkan ke investasi atau usaha yang dikelola oleh manajer investasi.
Jenis-jenis reksadana
Reksadana sendiri terbagi ke dalam empat jenis yang berbeda. Melansir dari Bursa Efek Indonesia (IDX.co.id), Keempat jenis reksadana akan dijelaskan secara singkat berikut ini.
Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksadana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksadana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
Reksadana Saham (Equity Funds)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksadana sebelumnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Reksadana Campuran (Discretionary Funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
Rekomendasi aplikasi untuk investasi reksadana
Untuk memulai investasi reksadana, kita memang harus membuka akun reksa dana terlebih dulu. Tujuannya agar transaksi jual-beli reksadana yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar. Namun, kini sudah banyak, kok, aplikasi reksadana yang bisa kita unduh di PlayStore atau AppStore secara gratis dan mudah.
Apa saja aplikasi untuk reksadana tersebut? Tenang saja aplikasi rekomendasi Popbela ini sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kok. Berikut daftarnya.
1. Bibit
Aplikasi Bibit memang dikhususkan untuk investasi reksadana. Tampilan yang bersih dan sangat mudah dioperasikan, membuat Bibit digemari investor pemula. Semua pendaftaran di aplikasi ini dilakukan secara online. Kamu tidak perlu mengirim berkas dan hanya dalam hitungan menit, akunmu akan terverifikasi dan kamu bisa langsung memulai investasi kamu.
Jika kamu bingung mau membeli jenis reksadana yang mana, Bibit akan memberikan rekomendasi reksadana yang sesuai dengan profil risiko kamu lewat fitur Robo. Enaknya lagi, investasi di aplikasi ini bisa dimulai dengan modal Rp100 ribu.
2. Tanam Duit
Sama halnya dengan Bibit, Tanam Duit juga cocok digunakan untuk pemula. Kelebihan dari Tanam Duit adalah tidak hanya menjadi marketplace bagi produk reksadana saja, Tanam Duit juga menyediakan produk keuangan dan investasi lainnya, seperti surat berharga negara (SBN), asuransi dan emas.
3. Bareksa
Dibandingkan Bibit dan Tanam Duit, Bareksa telah ada lebih dulu, tepatnya pada tahun 2015. Ada 190 produk reksadana dan 40 manajer investasi yang bisa kamu pilih untuk berinvestasi. Bukan hanya menyajikan produk reksadana, Bareksa juga menjadi tempat distribusi resmi SBN yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan.
4. Ipot Go
Sudah memiliki investasi reksadana, tapi ingin mengintip sambil mempelajari saham? Kamu bisa mengunduh Ipot Go. Selain menyajikan produk reksadana yang beragam, Ipot Go juga memungkinkanmu untuk membeli saham. Tapi, sebelum mulai berinvestasi saham, pelajari dulu baik-baik risikonya, ya.
5. Ajaib
Beberapa orang mungkin akrab dengan Ajaib sebagai platform jual-beli saham. Ternyata, aplikasi yang kini merekrut Kim Seon Ho sebagai brand ambassador-nya ini juga menyediakan fitur jual-beli reksadana. Tak perlu pusing memilih reksadana apa yang akan kamu beli, Ajaib akan memilihkannya untuk kamu sesuai dengan profil risikomu. Caranya? Kamu cukup menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner yang tersedia.
6. Raiz
Mau berinvestasi reksadana, tapi nggak memiliki cukup dana? Kamu bisa memanfaatkan fitur cicilan atau recurring yang ada di aplikasi Raiz. Proses pembayaran cicilan ini besaran dan tenggat waktunya dapat disesuaikan dengan kemampuanmu. Jadi, kamu tetap bisa berinvestasi meski dana terbatas.
7. Invisee
Terakhir ada Invisee. Di Invisee kamu bisa mulai berinvestasi reksadana atau SBN mulai dari Rp10 ribu saja. Seharga minuman kekinian, kan? Kamu bisa menyisihkan Rp10 ribu per hari untuk mulai membeli reksadana. Jika dikalikan tiga puluh hari sebulan, bisa cuan banget, kan?
Itu tadi daftar aplikasi reksadana yang bisa membantumu berinvestasi. Ingat, ya, uangmu adalah tanggung jawabmu. Sebelum memulai investasi, pikirkan kembali risiko yang akan kamu terima supaya tidak menyesal di kemudian hari.