Buat kamu yang belakangan ini penasaran dengan istilah dalam dunia gadget yaitu refurbished, kamu bisa pelajari lebih lanjut di sini, Bela. Bisa dibilang istilah tersebut sering keliru dengan istilah lainnya seperti ponsel ilegal dan rekondisi.
Penting bagi kalian untuk memahami perbedaan antara ponsel ilegal, rekondisi, dan refurbished. Karena ketiga kategori ini memiliki karakteristik yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kualitas, harga, dan legalitas produk yang dibeli.
Pengetahuan ini akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih bijaksana saat membeli ponsel, menghindari produk berkualitas rendah atau ilegal, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan nilai terbaik untuk uang yang sudah kamu keluarkan. Mari kita telaah lebih lanjut perbedaan mendasar antara ponsel ilegal, rekondisi, dan refurbished.
Perbedaan antara ponsel ilegal, rekondisi, dan refurbished
Supaya kamu semakin memahami bagaimana ponsel yang kamu beli berdasarkan kondisinya, berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian dari masing-masing kondisi ponsel tersebut. Simak dan pahami bersama, yuk!
Ponsel Ilegal atau Black Market (BM)
Ponsel ilegal adalah ponsel yang masuk ke suatu negara tanpa mengikuti prosedur yang diharuskan. Seperti tidak memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sertifikat dari Kominfo, serta tidak membayar pajak impor. Ponsel BM seringkali diimpor tanpa izin resmi dan tidak melalui bea cukai yang semestinya. Karena alasan itulah, mengapa ponsel ini sering memiliki harga yang cukup murah dibandingkan harga pasaran.
Ponsel Rekondisi
Ponsel rekondisi adalah ponsel yang sudah rusak atau bermasalah, kemudian diperbaiki oleh pihak yang tidak berwenang agar seolah-olah menjadi seperti baru kembali. Biasanya perbaikan yang dilakukan adalah dengan menggunakan komponen dari ponsel lain. Ponsel ini kemudian dijual kembali kepada konsumen seolah-olah baru. Proses ini sering kali tidak sesuai dengan standar resmi dan kualitasnya tidak terjamin.
Ponsel Refurbished
Ponsel refurbished adalah ponsel yang direkondisi oleh pabrikan aslinya atau didaur ulang. Ponsel ini biasanya berasal dari unit yang dikembalikan oleh konsumen karena masalah tertentu, tetapi masih dalam masa garansi. Produsen akan memperbaiki dan mengganti komponen yang bermasalah, kemudian menjualnya kembali dengan label "refurbished" dan harga yang lebih murah. Ponsel refurbished dianggap legal karena prosesnya dilakukan oleh produsen resmi.
Apa itu HP refurbished?
Secara teknis, ponsel refurbished adalah ponsel daur ulang. Namun, berbeda dengan ponsel rekondisi, daur ulang pada ponsel refurbished dilakukan secara resmi oleh perusahaan pembuatnya. Biasanya, ponsel refurbished berasal dari unit yang ditukar saat mengalami kerusakan, tetapi masih dalam masa garansi, atau dari ponsel yang tidak terjual. Setelah diperbaiki oleh pengembangnya, ponsel tersebut dijual kembali dengan kemasan yang berbeda dari versi asli, sehingga pembeli dapat dengan mudah mengenali apakah produk yang dibeli adalah baru atau refurbished.
Kemasan ponsel refurbished biasanya mencantumkan keterangan "refurbished" pada dusnya. Meskipun demikian, kelengkapan di dalam dus, seperti charger, kabel, dan aksesori lainnya, tetap sama seperti ponsel baru.
Banyak konsumen memilih ponsel refurbished karena harganya lebih murah dibandingkan dengan ponsel baru, tapi tetap mendapat garansi resmi. Namun, perlu diingat bahwa ponsel refurbished memiliki kekurangan, yakni tidak semua komponennya diperbarui; hanya komponen yang mengalami kerusakan saja yang diperbaiki. Oleh karena itu, kualitas ponsel refurbished berada di bawah standar produk baru.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai ponsel refurbished dan perbedaan dengan ponsel ilegal dan rekondisi. Jangan sampai salah ya ketika membeli ponsel yang akan kamu gunakan dalam jangka waktu lama. Semoga artikel ini membantu.