Kejarlah impianmu adalah salah satu frase yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Semua buku motivasi diri berharap kita bisa mengikuti kata hati dan berjuang untuk impian kita. Dalam hidup, kita selalu memiliki asumsi kalau kita pasti punya maksud mengapa kita terus hidup seperti misalnya menjadi wanita karier dan ibu rumah tangga.
Namun seperti halnya manusia yang tidak cukup puas dengan keadaannya, ada saja beberapa orang yang masih mengeluh meski sudah mendapatkan impiannya. Memilih untuk mengikuti cita-cita atau impian memang keputusan yang bijak, namun pernah berpikir kalau kamu akan merasa hampa ketika impian kamu terwujud, Bela? Mungkin ini dia alasannya.
Tidak sesuai dengan ekspektasi
Banyak orang yang menyangka kalau menjalani hidup sesuai dengan kata hati akan berakhir bahagia namun yang namanya hidup pasti ada tantangannya. Terkadang saat sudah mendapatkan pekerjaan impian kita, kenyataan kalau kita harus menghadapi politik perusahaan atau pendapatan yang tidak terlalu memuaskan mungkin adalah fakta yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.
Kebanyakan orang tidak berpikir lebih jauh kalau memilih mengikuti impian berarti juga harus mampu mengambil risiko karena dalam hidup pasti selalu ada saja kesusahannya. Namun percayalah kalau kamu konsisten, tantangan seberat apapun pasti bisa kamu lalui.
Prosesnya terlalu instan
Alasan lainnya mengapa kita sering kali menyesal ketika cita-cita tercapai adalah karena usaha yang kita keluarkan tidak cukup banyak untuk mencapai sesuatu sehingga kita merasa hampa saat sudah mendapatkannya.
Proses yang terlalu instan membuat kita terkadang terlena dan tidak mampu berjuang untuk mempertahankannya sehingga seringkali setelah mendapatkan impiannya, kita merasa kosong dan hampa. Ingatlah kesuksesan juga butuh perjuangan jangan mau yang instan aja ya, Bela.
Terlalu banyak yang dikorbankan
Pernah ingat nggak frase kalau untuk mencapai kesuksesan pasti ada saja yang harus kita korbankan. Terlalu banyak hal yang kita korbankan untuk menggapai suatu impian juga bisa membuat hidup kita menjadi kosong.
Bermimpi untuk merantau, contohnya, pastilah membuat kita banyak mengorbankan zona nyaman di tempat asal seperti keluarga, teman dan kemapanan finansial. Saat pilihan merantau sudah kita jalani, terkadang ada perasaan menyesal kehilangan apa yang sudah ada di tempat lama.
Tidak bahagia
Banyak orang yang bilang kalau mengikuti impian akan membawa kita kepada kebahagiaan namun hal ini tidak selamanya benar lho Bela. Pasalnya, ada saja hal-hal yang akan membuat kamu tidak bahagia seiring berjalannya waktu.
Kamu mungkin akan menemukan banyak hambatan saat bercita-cita untuk menikah di usia yang menurut kamu tepat. Namun setelah menikah, apa kamu yakin kamu bisa bahagia? Ingatlah kalau menikah adalah menyatukan dua kepribadian yang tidak selamanya akan berjalan mulus-mulus saja.