Banyak orang yang bilang kalau dunia jurnalisme sebenarnya tidak cocok untuk wanita, namun kehadiran sosok perempuan di bawah ini mampu menghancurkan stereotype masyarakat dengan pemikiran cerdasnya menyampaikan reportase berita ataupun mengulas sisi pemberitaan melalui wawancara.
Berikut adalah empat ikon jurnalis perempuan Indonesia yang menjadi panutan banyak perempuan menjadi jurnalis profesional.
Najwa Shihab
Nana, begitu nama panggilannya adalah sosok jurnalis yang paling banyak dikagumi perempuan Indonesia yang ingin meniti karier di dunia jurnalistik. Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini mengawali kariernya di RCTI sebelum akhirnya terkenal di stasiun tv berita Metro TV.
Berkarier selama 16 tahun lamanya bersama Metro TV dengan mencetuskan ide menarik di belakang program Mata Najwa, wanita yang pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV ini pun akhirnya mundur untuk menjadi jurnalis independen yang kini sudah membuka channel akun YouTube independennya.
Nama Rosianna Silalahi pastinya sudah akrab di telinga kita saat menjadi presenter berita program berita Liputan 6 di SCTV. Perempuan alumni Universitas Indonesia ini melejit namanya setelah berkesempatan mewawancarai Presiden Amerika Serikat, George Bush secara eksklusif pada tahun 2003 lalu.
7 tahun berkarier bersama SCTV, Rosi pun akhirnya diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin redaksi Liputan 6 setelah menyabet banyak penghargaan di ajang Panasonic Award. Di tahun 2014 lalu, Rosi hengkang dari SCTV dan pindah ke Kompas TV dengan jabatan yang sama yakni pemimpin redaksi.
Desi terkenal sebagai jurnalis ekonomi yang membangun karier selama 9 tahun bersama RCTI. Ia sendiri menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 nya di Inggris serta mampu berbahasa Inggris dan Perancis dengan fasih.
Selain membawakan berita, Desi juga suka menulis. Ia pernah menjadi kolumnis di The Indonesian Observer, majalah Tempo dan The Jakarta Globe. Saat ini, perempuan berusia 54 tahun ini bergabung bersama CNN Indonesia sebagai direktur.
Mantan Puteri Indonesia 2003 ini sebelumnya adalah seorang dokter gigi yang merupakan lulusan Fakultas Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung. Setelah berkarier bersama Trans TV, Tina memilih pindah ke Lativi yang akhirnya berubah nama menjadi tv berita, TvOne.
Sebelum akhirnya muncul lagi di program televisi NET, setelah hengkang dari TvOne, Tina sebelumnya pernah menjadi manajer pencarian bakat dan pertunjukan, penyiar utama, cuaca dan olahraga di Indosiar.