Selama bertahun-tahun lamanya berkiprah di panggung internasional, Anggun akhirnya memilih untuk menanggalkan kewarganegaraan Indonesia dan memilih Perancis sebagai status baru kewarga negaraannya mengikuti swasta.
Bagaimanapun, Anggun tak terima dianggap tidak nasionalisme jika hanya diukur dari status kependudukannya saat ini.
"Buat aku, nasionaisme itu bukan hanya diukur dari atribut dan busana kita. Bukan juga hanya diukur dari apakah kita punya paspor Indonesia dan pakai baju batik, tapi bagaimana hati kita mencintai dan berusaha berbuat untuk bangga kita," tegas Anggun melansir dari laman viva.co.id, Agustus 2016 lalu.
Baginya, pilihannya untuk pindah kewarganegaraan didasari oleh bantuan yang minim dari pemerintah kala ia sedang sibuk-sibuknya promosi di luar negeri.
"Aku ingin dibantu seperti misalnya dipermudah soal visa. Makanya, aku minta ke orang KBRI. Karena orang KBRI banyak fasilitas. Jadi, aku datang ke Pak Dubes, aku tanya, Pak Dubes bisa nggak aku kasih fasilitas tertentu, supaya aku dipermudah setiap kali promosi ke negara-negara? Dia malah bilang, 'nggak ah, nggak bisa. Wong anakku juga nggak dapat kok," ujarnya saat diwawancarai majalah Playboy beberapa waktu silam.
Sama seperti Anggun, Raisa yang pada hari musik nasional Maret 2017 lalu juga menyebutkan di hadapan presiden Joko Widodo agar lebih memperhatikan nasib seniman tanah air agar tidak banyak yang akhirnya berpikiran untuk tinggal di luar negeri untuk bisa menembus pasar global.
"Mungkin saya rasa, kalau kita lebih diperhatikan, atau mungkin dikembangkan dan didanai, kita pasti nggak usah harus tinggal di luar negeri, kita tetap bisa menembus market itu dan kita tetap bisa mendunia," ujarnya.
Coba pikir-pikir lagi Bela apa nasionalisme sebatas keabsahan kewarganegaraan?