“Belitung itu pecahannya Pulau Bali,” kata Fajar, sang pemandu wisata selama Popbela di Belitung. Pulau Laskar Pelangi ini bisa terpecah belah akibat pertikaian antara seorang putri yang tak terima dengan perjodohan yang diminta sang ayah. Menolak dijodohkan, sang putri pun mengeluarkan kekuatannya untuk membelah wilayahnya agar menjauh dari sang ayah. Belitung menjadi singgasana Putri, sedangkan ayahnya ditinggalkan anak perempuannya di pulau Bali, ya wilayah mereka terpecah belah.
Memang, kalau dipikir secara logis sepertinya apa yang dikatakan tour guide agak tak masuk akal. Tetapi, cerita Fajar ini memang sudah dipercaya menjadi cerita rakyat Belitung yang sudah menjadi dongeng turun temurun, lebih tepatnya sebagai sebuah legenda. Selain kisah rakyatnya, Belitung juga menyimpan sejuta pesona lainnya.
Salah satunya soal cuaca, banyak yang menyimpulkan Belitung jadi pulau yang panas karena letaknya di pesisir pantai, meski benar, tetapi panasnya Belitung nggak sampai membuat kulitmu terasa nyelekit, apalagi ketika malam hari, nyatanya udara di Belitung cukup dingin dan bikin cukup menggigil, di pagi harinya setiap kaca gedung hingga mobil diselimuti embun tebal. Kebayangkan gimana dinginnya Belitung di malam hari?
Ingin lebih tahu soal wisata di pulau Laskar Pelangi ini? Berikut fakta dan destinasi menarik Belitung!
1. Sebaiknya sebelum mengeksplorasi kawasan Belitung, kamu langsung saja datangi Danau Kaolin yang berada di Jalan Murai, Desa Air Raya, Kecamatan Tanjung Pandan, Belitung. Danau Kaolin yang disebut sebagai Danau Biru ini bisa muncul karena dulunya wilayah ini bekas pertambangan Kaolin. Setelah ditinggalkan, air pun mulai menggenangi bekas galian tambang dan menghasilkan warna biru yang indah
2. Jalan-jalan tanpa kulineran memang nggak lengkap. Jadi, Popbela juga mencoba mie khas Belitung, uniknya pesanan mie Belitung disajikan dengan daun simpor sebagai mangkuk mie, sedangkan mangkuk keramik hanya sebagai alas si daun simpor. Ternyata daun ini memang banyak tumbuh di Belitung dan menjadi ciri khas daerah setempat. Mie kuning dengan taburan taoge, irisan timun, potongan kentang rebus, tahu, emping ini kuahnya berwarna cokelat dengan tekstur kental. Bumbu kuahnya ternyata terbuat dari tepung kanji, kacang tanah dan gula merah, jadi rasa manisnya lebih kuat dibanding kegurihannya meskipun sudah diberi sambal
3. Di kota Belitung, tepatnya di Tanjung Pandan, kamu bisa santai sore di pinggir pantai Tanjung Pendam. Meski tak terlalu indah, pantai ini bisa jadi tempat untuk menikmati sore sambil menunggu sunset
4. Hopping island salah satu agenda wajib ketika ngetrip ke Belitung. Tak terlalu jauh dari dermaga, kalau lagi beruntung, kamu bisa datangi Pulau Pasir. Pulau sepanjang 200 langkah kaki di tengah laut ini bisa kamu datangi jika air sedang surut
5. Setelahnya, kamu bisa ke Pulau Lengkuas. Di sini kamu bisa snorkeling atau menaiki mercusuar yang dibuat oleh Belanda. Kini mercusuar 18 lantai ini sudah jadi cagar budaya dan pengunjung hanya bisa menaiki mercusuar ini hanya sampai di lantai 3
6. Batu granit di Pulau Lengkuas ini memberikan keindahan yang luar biasa. Tapi tahu nggak kalau menurut penelitian Program Studi Teknik Geologi ITB, Budi Brahmantyo, ternyata batu granit tertua itu memang tersebar di Belitung, termasuk di Pantai Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi dan Pulau Kepayang
7. Setelah snorkeling di bagian belakang pulau Lengkuas, kamu bisa menuju pulau Kepayang. Di sini kamu bisa membersihkan diri setelah snorkeling sekaligus membilas pakaian basahmu. Plusnya, pemandangan Pulau Kepayang juga nggak kalah cantik dengan pulau lainnya
8. Di Pulau Kepayang kamu bisa makan siang sambil menikmati view pantai. Kamu wajib coba makan siput gonggong yang jadi menu khas di Belitung. Cara makannya pun harus usaha banget, kamu wajib pakai tusuk gigi untuk merogoh daging siput sampai keluar. Tekstur dan rasanya mirip banget sama cumi, biasanya makanan ini disajikan dengan bumbu asam manis.
9. Kamu juga bisa menuju pulau Kelayang, batu besar yang terapit membuat lokasi ini seperti private pool
10. Setelah kembali ke dermaga, kamu bisa sambangi pantai Tanjung Tinggi atau kini dikenal sebagai pantai Laskar Pelangi karena pernah dijadikan lokasi syuting film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata. Di sini juga terdapat batu granit super besar yang dinamakan dengan sebutan “Batu Pepaya”
11. Sejak film Laskar Pelangi muncul, pariwasata Belitung makin meningkat. Sampai-sampai penduduk setempat membuat replika sekolah SD Muhammadiyah Gantung atau SD Laskar Pelangi yang wujud aslinya sudah rubuh
12. Oleh-oleh dari Belitung sebetulnya nyaris sama dengan oleh-oleh di Palembang, seperti kemplang hingga pempek. Tapi kamu bisa beli batu satam atau batu meteor yang jadi ciri khas cindera mata Belitung. Batu meteor berwarna hitam legam dan mengilat ini jatuh di Belitung sekitar 7 tahun yang lalu. Dulunya, batu ini tak berharga, namun menurut penduduk setempat, sejak berkembangnya wisata Belitung, batu ini jadi berharga karena dijadikan sebagai ciri khas Belitung. Kini batu Satam bisa dijual mulai Rp150 ribu hingga Rp500 ribu
13. Kalau tak berminat beli batu satam, kamu bisa beli kopi Kong Djie. Untuk kemasan bubuknya hanya dijual Rp35 ribu. Tak perlu repot, kedai kopi Kong Djie juga ada di Bandara kok
Jika kamu berniat ke Belitung dan menjelajah pulau di sana, lebih baik bawa makanan sendiri, sebab warung di pulau Lengkuas bisa menjual Indomie goreng sampai Rp20 ribu. Lalu siapkan uang Rp400 ribu untuk membayar perahu bermuatan 10 orang. Mereka dengan sigap mengantarkanmu ke berbagai pulau cantik di kawasan Belitung.