Setelah memakan waktu selama 10 tahun, Joko Anwar berhasil merilis film horor terbarunya “Perempuan Tanah Jahanam”. Dengan sentuhan budaya Indonesia yakni seni wayang hingga pemilihan lokasi syuting yang mencekam namun masih autentik menjadi elemen penting pula dalam cerita. Apalagi sejak awal menulis kisah “Perempuan Tanah Jahanam” Joko benar-benar tak memikirkan akankah cerita yang ia buat akan difilmkan atau tidak. Namun, tak disangka pula karyanya ini justru mencetak jumlah film horor karyanya setelah ‘Pengabdi Setan’, apalagi mereka mengklaim film “Perempuan Tanah Jahanam” akan lebih menakutkan dibanding film “Pengabdi Setan”.
Penasaran seseram apa? Berikut review film “Perempuan Tanah Jahanam” versi Popbela (kami berusaha banget untuk nggak terlalu spoiler).
Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam
Maya (Tara Basro) jatuh bangun hidup di kota tanpa keluarga, ia hanya memiliki sahabat bernama Dini (Marissa Anita). Saat usaha bersama mereka membutuhkan modal lebih, Maya yang mendapatkan informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarganya yang kaya di desa, membuatnya pergi mengunjungi kampung halaman yang tak pernah dikenalnya itu. Sesampainya di kampung yang jauh terpencil di tengah hutan, Maya dan Dini sampai di rumah besar yang kosong. Situasi sekitar juga terlihat aneh, salah satunya banyak kuburan anak-anak. Hingga pada suatu malam, Maya mendengar jeritan perempuan yang hendak melahirkan. Maya menuju asal suara dan menyaksikan proses kelahiran anak tersebut. Dari situlah, sedikit demi sedikit, misteri kampung yang kini ditinggali Maya dan Dini mulai terungkap.
Jahanam yang Nggak Tanggung-Tanggung
Jahanam! Itu satu kata yang tepat mewakili perasaan setelah nonton film “Perempuan Tanah Jahanam”. Menit pertama, film ini sudah langsung membuat penonton mendengar obrolan Maya (Tara Basro) dan Dini (Marissa Anita) yang membahas nasib kedua penjaga tiket tol yang masih membutuhkan peningkatan finansial. Obrolan kedua sahabat ini juga sedikit menyentil kehidupan modern saat ini, di mana kecanggihan teknologi mengancam keterbatasan lahan pekerjaan bagi manusia. Namun setelah dibikin tertawa karena dialog Maya dan Dini yang ceplas-ceplos, tiba-tiba saja suasana langsung berubah mencekam atas kemunculan satu sosok yang meneror Maya.
Menurut Joko, scene jalan tol ini harus menggunakan CGI dan menggunakan vendor luar negeri, positifnya hasil CGI sama sekali tak mengganggu, bahkan penonton nggak akan sadar kalau scene tersebut sudah melalui proses CGI. “Karena harus memikirkan level teknis dan estetika,” jawab Joko setelah dibuat penasaran kenapa ia membutuhkan waktu puluhan tahun untuk memproduksi film ini.
Namun jika sebelumnya film “Perempuan Tanah Jahanam” digadang-gadang akan lebih seram dibanding “Pengabdi Setan” well, menurut Popbela film ini punya intensitas seram yang berbeda dengan film horor karya Joko Anwar sebelumnya. Film Pengabdi Setan sudah berhasil membuat kita takut sedari awal hingga akhir film, tapi takut karena sosok ‘Ibu’ dan kemunculan hantu lainnya.
Tapi tingkat ketakutan ketika menonton film “Perempuan Tanah Jahanam” berbeda, sebab penonton dibuat takut bukan karena hantu yang super seram dan suka muncul secara tiba-tiba, sebab ada yang lebih seram dari keberadaan hantu, yakni manusia!
Ya, film horor terbaru Joko Anwar ini membuktikan kalau film horor itu nggak melulu harus memanjakan penonton untuk memunculkan hantu kuntilanak, pocong, genderuwo sebagai elemen penting. Tapi Joko pintar memancing perasaan takut penonton dengan pemilihan lokasi set yang benar-benar memberi kesan angker, belum lagi pilihan lagunya yang sedari awal bikin kita paranoid. Apalagi Joko dan timnya mendapat lokasi di daerah terpencil yang belum pernah digunakan berkat informasi dari pencinta alam yang pernah melewati wilayah yang masih autentik. Bahkan proses syuting punya aturan dilarang berisik, ini semua demi menjaga keaslian tempat tersebut dan menjaga atmosfer yang tepat untuk mencapai hasil terbaik.
Tak hanya mengutamakan lokasi spooky, plot twist-nya pun membuat saya yang menonton merasa ngeri karena adegan begitu gore tapi sekaligus kagum. Ya, plot twist inilah yang membuat film “Perempuan Tanah Jahanam” patut diapresiasi, ditambah lagi akting para aktor yang maksimal. Bayangkan seorang Christine Hakim menari dengan gerakan yang penuh mistis, belum lagi Tara Basro dan Marissa Anita harus rela digantung terbalik.
“Rasanya pusing, mual. Aduh, harus akting pula, harus nangis. Jadi mixed feelings. Tapi, ketika adegan itu sudah selesai, tuh, rasanya lega banget karena itu bisa dibilang salah satu adegan yang gue tunggu-tunggu,” kata Tara Basro dalam press release.
Sejujurnya, film “Perempuan Tanah Jahanam” membuat Popbela merasa diteror sambil ikut berpikir karakter mana sih yang sebetulnya antagonis? Intinya, nggak selamanya film horor itu menggunakan hantu sebagai elemen terpentingnya, Bela. Tetapi alur cerita yang tak biasa dan diperankan oleh aktor paling tepat serta soundtrack yang berhasil bikin merinding pada film Joko Anwar ini sudah sangat horor dan menyisakan rasa takut. Benar-benar jahanam!
Mengutip Christine Hakim tentang makna film ini “Kalau panca indra nggak kita asah, kita akan seperti Nyi Misnih (karakter yang ia perankan).” Saat press screening selesai, Joko juga menambahkan “Harapannya sih penonton bisa merasa takut dengan skala full. Cerita film ini bisa diambil dari dua sisi, metafora dan bisa juga diartikan secara harfiah.”