Penggunaan terminologi disabilitas untuk penyandang cacat yang berarti keterbatasan kemampuan dalam mengerjakan tugas keseharian sepertinya memang harus dikaji ulang. Sebab, melihat pria India yang sebagian tubuhnya lumpuh justru mampu membangun jalan sepanjang 200 meter tanpa bantuan Pemerintah setempat!
Terlahir dengan fisik dan jasmani yang sehat, Melethuveettil Sasi, jadi pria yang dikenal mahir memanjat pohon. Namun celakanya, di usia 15 tahun, Sasi terjatuh dari pohon kelapa dan membuat sebagian tubuhnya lumpuh. Kondisi ini pun membuat keluarganya sempat “terlantar.”
“Saya sangat mahir memanjat pohon, tapi suatu hari, entah bagaimana, saya terjatuh. Sebagian badan saya lumpuh. Kaki dan tangan patah. Saya menghabiskan berbulan-bulan di kasur, sama sekali tidak bisa bergerak,” ceritanya.
Namun kelumpuhan yang terjadi padanya menyadarkan dirinya untuk tetap bangkit. Apalagi perubahan fisik yang membuat geraknya terbatas mengakibatkan anaknya berhenti sekolah dan bekerja di usia dini. Keadaannya inilah yang menguatkannya bersikeras untuk kembali berdiri dan secara perlahan belajar berjalan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Ia menjual tiket lotre untuk membeli motor.
Lalu ia pun membuat petisi untuk meminta petugas Panchayat rej (red- majelis desa setempat) untuk membangun jalan menuju rumahnya, sayang permintaannya ditolak. Sadar tak akan ada yang membantunya, Sasi menumbuhkan niatnya untuk membangun jalanan seorang diri. Setiap pukul 5 pagi hingga pukul 20:30 malam ia bekerja mengeruk tanah hanya dengan menggunakan sekop dan kampak!
“Saya tidak menyangka pembuatan jalan ini selesai. Saya memang bertekad punya akses jalan di dekat rumah saya. Setiap hari, saya bekerja mulai jam lima pagi, dan berhenti saat pukul 8:30 pagi karena hari mulai panas, dan kembali bekerja jam 15:30 saat matahari mulai turun,” ucapnya.
Hebatnya, usahanya selama tiga tahun terbayar sudah. Berkatnya, keluarga dan tetangga sekitarnya bisa menuju kota dengan lebih mudah setelah ada jalan terbuka sepanjang 200 meter yang dibuat Sasi. Melihat kondisinya, hampir tak terbayangkan ia bisa membangun jalan seorang diri.
“Sebagian orang-orang di sekitarku mengejek saat aku bekerja, tapi kini akhirnya mereka paham,” tuturnya. Terbukti kan Bela, kalau kaum disabilitas juga mampu berkegiatan normal dan mendapat hak yang sama dengan orang normal lainnya!