Kabar menginggalnya Kate Spade dengan cara bunuh diri memang mengagetkan banyak fashion enthusiast. Terlebih lagi ia dikenal sebagai desainer yang telah merancang tas dengan warna cerah, dan membuat setiap pecinta fashion kembali ceria ketika masuk dan melihat instalasi colorful di dalam gerai Kate Spade.
Namun dibalik rancangan tasnya yang warna-warni, tak ada yang menyangka kalau Kate Spade menyimpan ‘sisi gelap’ dalam hidupnya.
Sama seperti para fashion enthusiast lainnya yang ikut mengenang sosok Kate Spade yang memberi pengaruh di dunia fashion. Popbela merangkum perjalanan hidup Kate Spade hingga ia membangun kerajaan bisnisnya bersama sang suami di kamar apartemen mereka.
1. Bercita-cita Jadi Jurnalis
Saat Kate dikenal sebagai Kate Brosnahan, perempuan asal kota Kansas ini bercita-cita jadi jurnalis. Di dalam sebuah wawancara, Kate memang punya ketertarikan di dunia fashion, profesinya sebagai desainer tas adalah sebuah ‘ketidak sengajaan’. Setelah lulus kuliah, Kate pindah ke New York dan bekerja sebagai asisten editor di majalah Mademoiselle di Conde Nast pada 1991, ia menerima gaji sebesar $14 ribu.
2. Memilih Resign
Setelah jabatannya naik menjadi senior editor, Andy Spade yang saat itu telah menjadi suaminya menyarankan Spade untuk membuka lini bisnis tas dengan harga yang terjangkau dengan desain yang chic. Keduanya pun memberanikan diri untuk membuka bisnis retail ini di hingga Kate keluar dari pekerjaan utamanya dan menjadi freelance stylist di malam hari dan akhir pekan.
3. Tiga Tahun tidak Menghasilkan Uang
Meski begitu, Kate dan Andy tak langsung sukses, selama tiga tahun berjalan keduanya belum menghasilkan uang sama sekali. Namun akhirnya mereka mendapat angin segar setelah department store seperti Saks Fifth Avenue dan Neiman Marcus tetarik memasarkan produk mereka secara nasional. Di tahun yang sama pula, Kate memenangkan penghargaan Council of Fashion Designers of America (CFDA), yang membuat brand ‘Kate Spade’ langsung melejit.
4. Memutuskan Menjual Perusahaan Setelah Sukses
Namun Kate Spade memutuskan untuk menjual sebagian saham mereka sebanyak 56% kepada Neiman Marcus pada 1999 seharga $34 juta. Setelahnya Kate Spade pun memperluas peluang bisnisnya dengan merilis produk sepatu, pakaian dan aksesori. Kedua pasangan ini pun memutuskan merilis Jack Spade, tas khusus pria. Namun tak lama setelah itu, Kate memutuskan untuk melepas perusahaannya dan menjual keseluruhan saham kepada Neiman Marcus secara pada 2007. Kate memutuskan menjual bisnisnya ini demi fokus membesarkan anaknya, Frances Beatrix yang saat itu baru berusia 2 tahun. Diketahui, Kate pun merilis brand tas yang ia beri, 'Frances Valentine' (FV).
5. Coach mengakusisi Kate Spade
Setelah Kate Spade meninggalkan perusahaan yang telah ia bangun, brand Kate Spade mengalami ‘kekacauan’ di bawah payung Neiman Marcus, yang akhirnya dibeli oleh Fifth & Pasific (awalnya bernama Liz Claiborne inc, -red) pada tahun 2006. Namun pada 2017, perusahaan saingan Kate Spade, Coach. Inc resmi mengakusisi Kate Spade senilai US$ 2,4 miliar.
6. Kekayaan yang Dimiliki Kate Spade
Kamar apartemen Kate Spade dan sang suami-lah yang jadi saksi bisu kerja keras mereka. Di kamar itu pasangan suami istri ini mulai merintis brand ‘Kate Spade’ dengan merilis tas jinjing. Menurut Forbes, pada awalnya bisnis Kate Spade sudah bernilai sebesar $2,4 juta atau sekitar Rp33 miliar dan membuat kekayaan yang ia miliki sebanyak $46,5 juta atau Rp644 miliar.
Kate Spade meninggalkan suami dan Frances yang kini sudah berusia 13 tahun. Setelah kabar tragis ini beredar banyak desainer dan selebritas yang ikut berduka dan memberi penghormatan kepada Kate Spade yang telah mendesain tas quirky yang colorful.