“Mohon bantuan doa untuk Memo melawan Kanker darah. Ibu Kristianti Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo mohon baca Laa Ilahaillallah berulang-ulang”
Kalimat di atas memang baru diunggah Annisa Pohan sekitar 14 jam yang lalu (setelah berita ini diterbitkan). Namun, pukul 11:50 siang waktu Singapura, Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhirnya. Kabar duka cita ini langsung membuat netizen ikut bersedih sekaligus kagum dengan perjuangan seorang Ani Yudhoyono melawan kanker darah.
Melihat perjuangan Almarhumah Ani Yudhoyono begitu semangat untuk sehat, beberapa hari yang lalu kita sempat merasa senang melihat Ibu negara ke-6 ini bisa menghirup udara dan menikmati suasana di luar rumah sakit. Namun, menurut pernyataan dr. Terawan, Ani sempat mengalami gagal nafas, sehingga dokter memutuskan untuk membuat Ani tertidur dan menggunakan respirator sejak kemarin malam untuk membantunya bernafas.
Tuhan YME memang punya rencana lain, manusia juga harus berusaha, seperti Ani Yudhoyono yang berjuang melawan kanker darah hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Ketangguhannya yang terlihat tentu jadi penguat pula bagi keluarga terdekat dan orang-orang yang mengasihinya. Begitu juga dengan Annisa Pohan serta Susilo Bambang Yudhoyono yang setia dan tetap ceria berada di samping Memo, sapaan akrab Ani di kalangan keluarga intinya.
Berikut kata-kata inspiratif Ani Yudhoyono (Alm) yang membuktikan semasa hidupnya ia adalah seorang perempuan yang tangguh.
Optimis
Alhamdulillah setelah 3 bulan tidak menghirup udara segar, hari ini saya diperkenan dokter keluar ruangan untuk melihat hijaunya daun, birunya langit dan segarnya udara walau hanya 1-2 jam. Terima kasih Ya Allah.... Semoga kesehatanku semakin pulih. Mohon doa teman-teman semua.
Penuh Tekad
Saat sedang sakit, badan kita sering menolak makanan. Namun, tubuh membutuhkan asupan gizi yang besar agar kita bisa menang melawan sel-sel jahat kanker. Berkat support dari suami tercinta, makanan pun bisa dikonsumsi.
Berbesar Hati
Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja.. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali. Rasanya tak ada riwayat dalam keluarga yang pernah terkena penyakit itu.
Setelah hati saya, Bapak dan keluarga bisa mulai meresapi dan menerimanya, sadarlah saya bahwa Allah Yang Maha Kuasa akan menguji siapa saja hambanya yang dikehendaki. Kali ini saya yang dipilih. Alhamdulillah, baik dokter Singapura maupun Indonesia, berusaha memberikan yang terbaik untuk saya.
Setiap hari saya mencatat pengobatan apa saja yang harus saya jalani, obat, suntikan kemo, transfusi darah dll. Saya jalani dengan tabah, tegar, penuh disiplin. Karena pengobatan itu, saya harus ketat, sementara “diisolasi” untuk menghindari penyakit lain masuk. I can fight this Cancer. With strong supports from everyone in Indonesia and in the world. Thank you very much for your love and care, dear my husband and family.
Ibu dan Perempuan
Sejak dulu perempuan berperan penting dalam memajukan kesejahteraan bangsa di berbagai lini, di antaranya: pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik. Oleh karenanya peran perempuan sebagai Ibu, Istri, dan bagian dari masyarakat tidak hanya sebatas ungkapan "dapur, sumur, kasur" seperti yang diingat selama ini. Mari berikan rasa hormat, cinta dan kasih sayang kepada kaum ibu/ perempuan Indonesia di manapun berada. Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2018.
Pancasilais
Pancasila sebagai ideologi negara dirumuskan oleh para pendahulu bangsa kita dengan berbagai macam pertimbangan. Salah satunya dengan mengingat Indonesia sebagai negara yang majemuk. Masyarakat kita yang heterogen disatukan oleh satu hembusan nafas, yaitu Pancasila.
Intinya, Pancasila harus dijadikan sebagai pemersatu bangsa, jangan sebaliknya. Jika usaha-usaha untuk memecah belah masyarakat Indonesia masih sering dilakukan, maka pengingat akan butir-butir makna tentang Pancasila perlu lebih kuat digaungkan bersama. Dimulai dari kita, demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2018.
Kelima kata-kata Ani Yudhoyono di atas patut kita kenang, sebab semasa hidupnya Ani sosok yang optimis, mencintai semua keluarga dan sahabat, tak lupa pula ia amat mencintai negeri ini, Indonesia.