Sadar kah kalau selama ini teknologi sangat memengaruhi kehidupan kita? Contoh terdekatnya adalah kebiasaan kita mencatat sesuatu yang penting. Kamu lebih sering mencatat di notes handphone atau mencatatnya dengan tulisan tangan di buku agenda? Keduanya memang nggak masalah, tetapi tahukah kamu kalau menulis dengan tangan bisa membuatmu lebih mudah mengingat dan menulis tangan bisa meningkatkan kualitas diri seseorang?
Buktinya saja, beberapa institusi di Amerika Serikat dan Inggris menggunakan ilmu grafologi untuk memahami tabiat seseorang dan menyediakan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Deborah Dewi, satu-satunya Grafolog Indonesia dengan Standar Kompetensi Tenaga Kerja yang sudah divalidasi di 83 negara pun mengungkapkan hal yang sama, bahwa kekuatan tulisan tangan bermanfaat untuk pengembangan diri seseorang.
Lalu bagaimana cara grafolog menganilisa karakter seseorang dan membantu meningkatkan karier kita lewat analisa tulisan tangan?
1. Cara membaca karakter lewat tulisan tangan
3M Indonesia, perusahaan yang menaungi brand Post-it yang bekerja sama dengan Deborah Dewi mengungkapkan bahwa menulis dengan tangan memang memberi manfaat dalam pengembangan diri. Kalau selama ini kamu pernah mendengar kita bisa melihat karakter seseorang lewat tanda tangan, faktanya sih data itu nggak cukup. Sebab, grafolog membutuhkan tulisan tangan untuk menganalisa karakter lebih komprehensif. Lewat tulisan tangan seseorang, grafolog bisa membaca diri seseorang lewat kombinasi pola layout dengan 440 indikator. Tapi dari banyak 440 indikator itu, ada empat indikator yang cukup mewakili, yakni pattern layout, movement, space dan form. Kesimpulannya, keempat indikator tersebutlah yang membuktikan kalau kita sama sekali nggak bisa memanipulasi tulisan tangan seseorang. Sebab, pattern layout tulisan tangan kita dibandingkan dengan orang lain akan jauh berbeda jika dilihat menggunakan teleskop.
2. Kekuatan menulis dengan tangan ketimbang mengetik
Menurut Deborah, menulis justru lebih powerful dibanding mengetik, karena bisa meningkatkan kemampuan kognitif seseorang. Plusnya, catatan yang kita tulis dengan tangan akan lebih mudah diingat ketimbang mengetik di notes handphone. Lewat tulisan tangan saja, Debora bisa mengetahui otak yang sering dilatih dan mana yang belum terlatih. Nah disinilah tugas seorang grafolog membimbing seseorang yang belum mencapai career goals mereka. “Analisa tulisan tangan mampu mengungkap dengan detil semua kekuatan dan kelemahan pemilik tulisan tangan, sehingga yang bersangkutan menjadi tahu cara meningkatkan kualitas hidupnya sendiri tanpa perlu berubah menjadi orang lain,” jelas Deborah.
3. Meningkatkan karier lewat tulisan tangan
Setelah seorang grafolog menganalisa tulisanmu untuk mengetahui kekuatan karakter, barulah grafolog mendesain pendekatan perorangan untuk memberi tips dan trik cara mengelola unsur self sabotage dalam dirimu. Contoh kasus self sabotage adalah hal yang sering kita temui saat ini, seperti tuntutan harus bisa bekerja multitasking. “Padahal faktanya, otak manusia itu single tasking bukan multitasking,” ucap Deborah. Lalu multitasking sebuah mitos kah? Deborah pun menjelaskan, kegiatan multitasking ini salah satu yang bisa mengganggu rentang fokus seseorang, sebab bekerja pun jadi lebih lamban jika dengan cara multitasking.
“Karena semuanya penuh di kepala, nggak dikeluarin nggak distruktur secara sistematis, yang paling mudah ialah ditulis saja, dituangkan semua pokok pikiran, tugas-tugas yang dipikirkan tinggal ditulis. Kenapa? Dengan ditulis kita lebih mudah mengingat, karena proses menulis sendiri meningkatkan fungsi kognitif setiap manusia, ini salah satu cara self sabotage secara general,” tutur Deborah.
Jadi tertarik nggak kalau tulisan tanganmu dianalisa supaya bisa meningkatkan kariermu? Yuk mulai menulis dengan tangan supaya fungsi kognitif kita juga meningkat!