Sekitar 200 orang, baik perempuan maupun pria mempertontonkan bagian dada mereka dan membaur di taman Bryant Park, New York untuk merayakan “Go Topless Day” yang ke 10 tahun.
Di sana, banyak perempuan yang memperlihatkan dada mereka tanpa mengenakan baju demi menggaungkan kesetaraan gender, bahkan tak ada rasa canggung ketika mereka tampil topless di antara para pria yang juga ikut meramaikan parade ini.
Sebagai pengganti bra, beberapa peserta bahkan hanya menutupi dada mereka dengan selotip bertuliskan “sensor” malahan ada pula yang hanya menutupi puting mereka dengan nipple cover. Selain itu ada pula para peserta yang menenteng poster dengan isi tulisan “Tubuhku bukan kejahatan,” dan “Kesetaraan untuk semua.”
Namun ada pula yang tampil ekstrem tanpa menutupi sehelai kainpun di bagian atas tubuh mereka. Tak ada bra yang menutupi dada mereka, sebagian perempuan yang berani tampil esktrem bahkan tanpa menyamarkan payudara mereka dengan lukisan, Bela.
“Para pria bisa dengan bebas berjalan tanpa pakai baju dan tak ada orang yang protes,” ucap Lauren Pursey (22 tahun) kepada Hull Dailymail.
“Ini karena tubuh wanita jadi objek seksualitas, orang menghubungkan payudara dan puting sama seperti alat kelamin. Tapi kan payudara bukan alat kelamin, puting ya puting. Kami (red-perempuan) tidak berpikir kalau puting mereka sebagai kemaluan mereka. Lalu kenapa para cowok nggak berpikiran seperti kami?” tambah Lauren menjelaskan.