Lingkungan yang tidak sehat sangat mungkin dapat membuat orang-orang yang hidup di sekitarnya menjadi 'sakit'. Oleh sebab itu, panggung Future is Female sesi ke-5 mengambil tema "Why It's Impossible to Have Healthy People on a Sick Planet".
Menghadirkan Ika Citra Marlia sebagai Sustainability Spesialist APRIL Group, talkshow kali ini mengupas tentang inisiasi yang dilakukan APRIL Group untuk lingkungan.
APRIL adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia yang menghasilkan pulp and paper yang bahan bakunya diambil dari hutan tanaman industri. Berbeda dengan hutan alam, hutan tanaman industri ini sudah memiliki izin dari pemerintah dan dikelola dengan melakukan penanaman dan dipanen untuk menjadi bahan baku pembuatan kertas.
Lantas, apa saja inisiasi APRIL Group untuk lingkungan? Yuk, simak infonya.
Membangun satu megawatt solar panel
Dari satu juta hektar hutan industri yang APRIL miliki, sekitar 50 persennya digunakan untuk konservasi dan keperluan lain. Maka, dapat diartikan jika APRIL turut serta dalam pelestarian lingkungan di Indonesia. Hal ini berangkat dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang digaungkan oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia.
Selain itu, APRIL juga mendukung gerakan nol persen emisi karbon melalui lahan hutan tanaman industri. Untuk mencapai tujuannya, APRIL sudah mulai melakukan beberapa transisi, salah satunya penggunaan solar panel.
"Yang pada saat ini sudah terpasang sekitar satu megawatt. Satu megawatt ini mungkin ibaratnya bisa mengalirkan listrik untuk 500 rumah. Dan targetnya di tahun 2025 kami ingin memasang sebesar 25 megawatt solar panel yang akan memenuhi kebutuhan energi operasional kami," ucap Ika.
Transportasi menggunakan bus listrik
Alat transportasi yang digunakan oleh para pegawai APRIL Group adalah transportasi rendah emisi, seperti bus listrik.
"Kalau di Jakarta ini TransJakarta udah pakai bus listrik, nah, di pabrik kami juga sudah pakai bus listrik untuk karyawan-karyawannya," kata Ika.
Konservasi dan restorasi hutan
APRIL memiliki komitmen untuk mengkonservasi dan merestorasi hutan melalui program Restorasi Ekosistem Riau. Bahkan, dana yang digelontorkan pun tak sedikit. Hal ini menjadi bukti komitmen kuat APRIL untuk menjaga lingkungan.
"Kami mengalokasikan untuk program ini 100 juta USD untuk konservasi dan restorasi," tutur Ika.
