Balada Si Roy adalah sebuah film yang diadaptasi dari novel karya Gol A Gong dengan judul yang sama. Film yang diproduksi oleh IDN Pictures ini diperankan oleh sederet artis muda Tanah Air, di antaranya Abidzar Al Ghifari, Bio One, Febby Rastanty, dan Omara Esteghlal.
Film ini menceritakan tentang perjalanan Roy, diperankan oleh Abidzar Al Ghifari, untuk mencari jati diri. Di sekolah barunya, Roy bertemu dengan Andi (Jourdy Pranata) dan Toni (Omara Esteghlal) dan membentuk geng yang bernama RAT (Roy, Andi, Toni).
Berperan sebagai salah satu teman dekat Roy, Omara menjelaskan jika Toni adalah karakter yang selalu bimbang dan tidak memiliki pendirian. Dia tidak percaya diri dan hanya mengikuti arus untuk tetap bertahan. Sehingga, tantangan terbesar yang Omara rasakan saat memerankan Toni adalah bagaimana cara dia menempatkan diri sebagai anak SMA dari daerah Serang pada masa itu dengan keadaan sosial ekonomi yang sedemikian rupa.
Membuat forum untuk membuka diri dan membangun chemistry
Hal menarik yang Omara rasakan saat bergabung menjadi salah satu pemain Balada Si Roy adalah pembangunan chemistry yang terjadi selama alami. Mereka menghabiskan waktu bersama setiap hari dan membuat sebuah forum untuk membuka diri dan berkenalan lebih dekat.
“Di IDN itu juga suka dengan caranya kita membuka diri. Jadi kita membuka forum dan dengan persetujuan semua orang kita bisa menceritakan satu hal tentang diri kita sendiri yang mungkin jadi sebuah rahasia untuk orang lain. Jadi, karena kita membuka diri ada sebuah kepercayaan (antar pemain) gitu, lho,” ucap Omara saat mengunjungi gedung IDN Media HQ, Selasa (13/12/2022) kemarin.
Cerita ikan predator dan rooftop
Selama proses pembuatan film, banyak hal menarik dan berkesan yang dirasakan oleh Omara. Salah satunya adalah cerita tentang ikan predator dan rooftop hotel. Untuk cerita ikan predator ini, Omara mengatakan jika ada tiga pemain Balada Si Roy yang entah bagaimana caranya membeli ikan predator yang cukup besar untuk disimpan di kolam kecil yang berada di hotel.
“Jadi di hotel itu ada kolam kecil, kolam kecil itu isinya ikan nila yang merupakan ikan peliharaan kesayangan anak pemilik hotel. Ditarolah (ikan predator) sama tiga cast itu di kolam, dan habislah besoknya ikan nila itu. Dimarahilah kita sama pihak hotel,” ucap Omara sambil tertawa.
Di sisi banyaknya momen lucu yang terjadi, ada juga momen emosional yang Omara rasakan. Hal ini terjadi ketika dia dan beberapa pemain duduk di rooftop hotel sambil berpegangan tangan dan menatap langit tanpa berbicara sepatah katapun.
“Karena di hotel kita di Rangkasbitung ada rooftop, kita ngeliat langit waktu itu, pegangan tangan nggak ngomong apa-apa tapi di situ kita ngerasa kita bareng dan kita damai. Itu berkesan buat aku,” tambah Omara.
Anak muda dan perlawanan adalah pembeda film Balada Si Roy dan film Omara lainnya
Film Balada Si Roy berangkat dari kisah yang terjadi pada tahun 1980-an. Hal ini tentu berbeda dengan beberapa film yang pernah Omara mainkan sebelumnya. Meski sebelumnya juga pernah menjadi pemeran dalam film yang berlatar masa lalu, namun film-film tersebut memiliki tema yang berbeda.
“Bedanya dengan ini (film 'Balada Si Roy' dan film terdahulunya), ini menggabungkan semuanya. Ini remaja, ini anak-anak SMA, ini anak-anak yang ingin melawan. Jadi selama syuting tuh perbedaannya dari day one sampai day akhir tuh ada perasaan semangat tersendiri. Jadi ada kesegaran anak muda itu,” katanya.
Menantang intelektualitas jadi alasan untuk menonton film Balada Si Roy
Bagi Omara, film ini bukan hanya film yang dapat menghibur tetapi juga dapat menantang intelektualitas penontonnya. Sehingga, dia berharap saat nanti seseorang menonton film Balada Si Roy, dia dapat pulang dengan pertanyaan apakah dia bisa menjadi lebih baik lagi atau tidak.
“Bukan hanya menghibur, tapi ini menantang otak kita. Bisa nggak sih kita bersuara, bisa tidak kita menerima hal-hal yang mungkin kontroversial, bisa tidak kita menerima itu, bisa tidak kita belajar. Jadi film ini film ini mengajak kita untuk belajar makanya kita harus nonton bareng,” kata Omara.
“Cerita ini adalah tentang revolusi, revolusi berpikir, revolusi bagaimana kita jadi manusia untuk hal yang lebih baik. Harapku adalah orang-orang yang nonton bisa menumbuhkan semangat, bukan berarti kita harus melawan tapi revolusi kebaikan adalah menuju yang lebih baik,” tambahnya.
Film Balada Si Roy ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 19 Januari 2023. Jangan sampai ketinggalan, ya!