Apakah kamu belum menonton The Conjuring: The Devil Made Me Do It? Jika iya, maka kamu perlu ketahui bahwa artikel berikut mengandung spoiler film The Conjuring: The Devil Made Me Do It, karena membahas fakta-fakta dari kasus kehidupan nyata yang ditampilkan dalam film.
Jadi kalau kamu adalah anti spoiler, silakan lewati artikel ini atau tetap membacanya karena penasaran.
The Conjuring: The Devil Made Me Do It adalah film ketiga dari kisah yang berdasarkan file kasus sebenarnya dari Ed dan Lorraine Warren. Di film ketiga kali ini, menceritakan penyelidikan mereka atas kasus tahun 1981 tentang seorang pria yang "mengaku tidak bersalah dengan alasan kesurupan setan."
Jadi wajar saja ketika film ini muncul, membuat para pencinta horor bertanya-tanya: Apakah The Conjuring edisi ini benar-benar sebuah kisah nyata? Apalagi dua film Conjuring sebelum terinspirasi oleh peristiwa nyata. Ini jawabannya.
1. Kasus Arne Cheyenne Johnson
Plot film ini berdasarkan pengadilan Arne Cheyenne Johnson, yang juga dikenal sebagai kasus "Devil Made Me Do It". Berlangsung pada tahun 1981, persidangan Johnson adalah kasus pengadilan pertama yang diketahui di Amerika, di mana pembela berusaha untuk membuktikan kliennya tidak bersalah berdasarkan klaim terdakwa bahwa dia berada di bawah pengaruh iblis.
Klaim Johnson tentang kerasukan setan menandakan dia tidak akan bertanggung jawab secara pribadi atas pembunuhan pemilik rumah yang ia sewa, Alan Bono, yang terjadi pada Februari 1981.
2. Roh jahat yang berpindah
Diawali dengan Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga) yang melakukan ritual pengusiran roh terhadap David Glatzel (Julian Hilliard) yang berusia 11 tahun. Ia baru saja pindah ke rumah baru di Connecticut, bersama keluarganya. David berhasil dipulihkan, namun ada yang salah. Roh jahat yang merasuki David malah berpindah ke pacar dari kakak perempuannya David, Debbie (Sarah Catherine Hook), yaitu Arne Johnson (Ruairi O'Conor).
Di sini kisah bergulir ke pembunuhan, dakwaan, hingga kembalinya Ed dan Lorraine untuk menelusuri kasus tersebut dan apakah benar Arne membunuh karena dipengaruhi roh jahat.
3. Penerbitan buku berujung tuduhan pencemaran nama baik
Sebelum ada The Conjuring, insiden tersebut menyebabkan pembuatan film televisi berjudul The Demon Murder Case di NBC dan persiapan untuk film fitur, yang produksinya terhenti karena konflik internal.
Pada tahun 1983, Gerald Brittle, dengan bantuan Lorraine Warren, menerbitkan sebuah buku tentang insiden tersebut berjudul The Devil in Connecticut. Lorraine Warren menyatakan bahwa keuntungan dari buku itu dibagi dengan keluarga. Sumber menegaskan bahwa US$2.000 telah dibayarkan kepada keluarga oleh penerbit buku.
Setelah buku tersebut diterbitkan kembali pada tahun 2006 oleh iUniverse, David Glatzel dan saudaranya, Carl Glatzel Jr., malah menggugat para penulis dan penerbit buku karena melanggar hak mereka atas privasi, pencemaran nama baik, dan "penderitaan tekanan emosional yang disengaja."
Carl juga mengklaim bahwa buku tersebut menuduh dia melakukan tindakan kriminal dan kasar terhadap keluarganya dan orang lain. Dia mengatakan bahwa cerita kepemilikan adalah tipuan yang dibuat oleh Ed dan Lorraine Warren untuk mengeksploitasi keluarga dan penyakit mental saudaranya, dan bahwa buku itu menampilkannya sebagai penjahat karena dia tidak percaya pada klaim supranatural.
4. Menjadi plot cerita The Conjuring
Lorraine Warren membela apa yang ia kerjakan, dengan mengatakan bahwa enam pendeta yang terlibat dalam insiden tersebut pada saat itu setuju bahwa anak laki-laki itu kerasukan dan bahwa peristiwa supranatural yang dia gambarkan adalah nyata. Gerald, penulis The Devil in Connecticut, mengatakan dia menulis buku itu karena "keluarga ingin cerita itu diceritakan," bahwa dia memiliki video lebih dari 100 jam wawancaranya dengan keluarga dan bahwa mereka menandatangani buku itu. itu dicetak.
Meski Ayah David, Carl Glatzel Sr., menyangkal memberi tahu penulis bahwa putranya kerasukan, namun Johnson dan Debbie (sekarang sudah menikah) dengan sepenuh hati mendukung laporan Warrens tentang kerasukan setan dan telah menyatakan bahwa keluarga Glatzel yang bersangkutan menggugat hanya untuk tujuan uang. Peristiwa inilah yang menginspirasi premis film The Conjuring: The Devil Made Me Do It tahun 2021.
5. The Conjuring: The Devil Made Me Do It
Ikatan emosional yang kuat antara Ed dan Lorraine, serta kesatuan integritas yang mereka bawa untuk memerangi roh jahat, selalu menjadi inti dari film Conjuring. Di sini, elemen itu dijabarkan dalam kilas balik sentimental ke asal-usul romansa mereka, yang kemudian digemakan dalam dialog manis tentang kekuatan gelap yang percaya bahwa cinta adalah kelemahan mereka, padahal itu adalah kekuatan mereka.
Nuansa tersebut turut disajikan oleh sang sutradara, Michael Chaves, yang juga menggarap The Curse of La Llorona. Tambah bikin kamu penasaran? Saksikan trailer film yang sudah rilis pada 2 Juni 2021 tersebut, di bawah ini.