Bagi Popbela, mantan artis cilik era 90-an, Dena Rachman, adalah salah satu sosok figur publik yang berani menunjukkan sekaligus memperjuangkan kesetaraan bagi transpuan di Indonesia.
Sejak pemilik nama asli Renaldy Denada Rachman tersebut memutuskan mengubah dirinya dari laki-laki menjadi perempuan beberapa tahun yang lalu, ia memantapkan diri menjadi seorang aktivis yang pernah bekerja sama untuk berbagai kampanye dengan organisasi seperti UNDP, UNESCO, UNFPA, ILO, Hivos dan Rutgers.
Dalam rangka menyambut gerakan perdana yang mengedepankan kesehatan mental lewat Festival Pulih, Popbela berkesempatan berbincang dengan Dena Rachman untuk podcast dan YouTube Popbela. Inilah mengapa perempuan 30 Agustus 1987 tersebut layak menjadi sosok breakthrough yang mampu memengaruhi perubahan sudut pandang kesetaraan terhadap transpuan.
Sosok berpendidikan yang cerdas
Jika ada figur publik memanfaatkan privilage yang ia miliki dengan benar, maka Dena adalah salah satu contohnya. Perempuan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia, serta studi magister dengan mengambil jurusan Desain, Mode, dan Barang Mewah di Universitas Bologna, Italia, ini, benar-benar suka belajar, Bela. Baginya, ilmu adalah investasi masa depan.
"Gue suka banget belajar," kata Dena, "And it's a privilage! Karena aku sadar, banyak banget teman-teman minoritas di luar sana yang nggak punya privilage itu. Bahkan mereka, satu, mereka gimana mau belajar value, family, orang dibuang sama keluarganya. Gimana mau punya self confidence sama dirinya, sama tubuhnya? Akhirnya mereka merasa orang yang rejected, orang yang di-denied even dari keluarganya, nggak ada yang sayang sama mereka, akhirnya mereka nggak sayang sama diri sendiri," tukas Dena panjang lebar.
Itulah tujuan Dena berinvestasi ilmu lewat banyak belajar tidak hanya untuk dirinya, namun juga untuk membuat perubahan terhadap situasi kesetaraan LGBTQ+ di Indonesia.
Memanfaatkan berbagai platform untuk advokasi dan berbagi
Mendapat dukungan untuk jujur pada diri sendiri, sudah Dena peroleh sejak SMP. Selain sahabat, keluarganya pun turut merangkul Dena dalam menghadapi perubahan tersebut. Inilah privilage berikutnya yang jarang didapatkan oleh transpuan lain di Indonesia.
Setelah mantap menjadi transpuan, pada Oktober 2019, Dena meluncurkan BEBI Talk, sebuah wadah bincang-bincang ringan di YouTube yang menyuguhkan isu-isu menarik saat itu. Namun, tentu saja tidak meninggalkan esensi advokasi yang paling utama, kesetaraan gender, isu kekerasan seksual, edukasi seks, hingga memanusiakan manusia.
Dari menjadi host untuk acaranya sendiri, Dena tentu menarik perhatian aktivis lainnya, untuk menjadikan dirinya sebagai narasumber acara mereka sendiri.
Berbisnis kecil-kecilan
Bersama kakak dan adiknya, Dena membangun bisnis kecil-kecilan Santay Loungewear dengan Dena mengurus bagian kreatif. Sementara itu, ada pula manajemen Future Models Indonesia yang turut ia kelola.
"I feel content with myself"
Bisa dikatakan, Dena mungkin tidak kembali aktif di dunia hiburan—kecuali sempat tampil di Gossip Girl Indonesia. Namun, apa yang ia lakukan dalam hidupnya kini justru lebih bermakna untuk kebahagiaan batin dirinya dan menjadi inspirasi untuk orang lain.
"Joy itu dari dalam diri. Suka cita itu dari dalam diri," ujar Dena. "I feel enough. Surprisingly, seorang Dena yang biasanya banyak mau dan perfeksionis dan ke mana-mana pikirannya, bisa dibilang I am actually content with myself," tambahnya.
Masih banyak yang Popbela bahas bersama Dena dalam podcast 30 menit tersebut. Untuk lebih lengkapnya, segera tonton videonya di bawah ini dan tunggu kehadiran Dena Rachman kembali di Festival Pulih, pada tanggal 25 - 27 November 2021.
Credit Photo:
Photographer: Andre Wiredja (@andrewiredja)
Fashion Editor: Michael Richards (@myqrichs)
Stylist: Tbmyudi (@tbmyudi)
Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza (@putriandiza)
Beauty Editor: Jennifer Alexis (@jj_alexist)
Makeup Artist: Ira Sumardi (@irasumardi)
Hair Stylist: Charles Sebastian (@charlessebastianhair)
Wardrobe: Dress PEGGY HARTANTO (@peggyhartanto), outer tulle Rama Dauhan (@ramadauhandesignstudio), cincin milik stylist