Kemarin, Selasa (20/10/2020), konten YouTube milik Chef Arnold Poernomo yang berjudul "Harta tahta chef renatta - Arnold Poe" menjadi trending nomor 2 di YouTube.Tayang pada tanggal 19 Oktober, video ini sudah ditonton hingga lebih dari tiga juta viewers! Magnet utamanya tentu kehadiran Renatta Moeloek, partner host MasterChef Indonesia bersama Chef Arnold dan Chef Juna Rorimpandey.
Tentu kehadiran video tersebut atas permintaan para penggemar untuk memunculkan sesi wawancara dengan Renatta. Menjawab permintaan itu, Arnold membuka diskusi mengenai jargon "Harta, tahta, wanita" menjadi "Harta, tahta, Renatta" kepada Chef perempuan yang masih berusia 26 tahun ini. Apa tanggapan Renatta?
"Actually waktu pertama kali denger, gue Google dulu. Ternyata itu datang dari harta, tahta, wanita, kan? And which itu pun gue belum pernah denger sebelumnya," ungkap Renatta di video Arnold tersebut. Ia pun menambahkan, "Jadi gue mikir ini berasalnya dari mana ya? Kenapa belakangnya bisa ta ta ta semua? Waktu gue Google, oh pepatah lama, tuh emang ada."
Lalu apa keistimewaan Renatta?
Juri MasterChef mulai musim kelima
Ketika dipercaya sebagai salah satu juri MasterChef Indonesia musim kelima dan enam, ia mengaku jujur tidak tahu cara menggambarkan perasaannya. "Itu kan, sebelum MasterChef gue belum pernah ada di TV," katanya. "Di kepala gue menjadi juri MasterChef tidak akan seterkenal itu. Di kepala gue, ini ada kompetisi memasak, kompetisinya besar, and it was an honor to be menjuri," lanjutnya dengan tanpa menyadari bahwa ternyata acara MasterChef Indonesia lebih besar dari dugaannya.
Kembali ke Indonesia untuk bisnis restoran
Kembali ke Indonesia tahun 2015, perempuan kelahiran 17 Maret ini lulus dari sekolah masak Le Cordon Bleu Culinary Arts Paris, Prancis. Renatta sempat pula bekerja di salah satu restoran dengan bintang Michelin, Garance Saint Dominique di Paris, Prancis.
Tujuan ia kembali ke Indonesia adalah untuk kerja di sebuah restoran private dining, yang kemudian malah berkembang menjadi celebrity chef. Sebuah profesi yang tidak pernah ia duga sebelumnya. "Sekarang kerjaannya jadi lebih terbagi. Kerja di industri, di restoran. Sama kerja jadi celebrity chef, itu kan beda bidang total, ya" tukasnya.
Menjadi konsultan untuk restoran
Memiliki spesialisasi dalam masakan Eropa dan Asia, Renatta turut menjadi konsultan menu makanan di beberapa restoran yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga punya bisnis private dining sendiri serta baru saja meluncurkan produk kolaborasinya bersama merek alat masak lokal, Panci Supra, Renatta Moeloek Signature Set dengan warna pastel yang menawan.
Luka bakar di 1/4 bagian tubuh yang tidak bikin trauma memasak
Di usia 18 tahun, sebelum ia masuk sekolah kuliner, Renatta mengalami kecelakaan kena ledakan kompor yang mengenai bagian kanan perut hingga lengan dalam. Ia perlu meyakinkan sekolah kuliner untuk tetap menerimanya meski jadwal masuk mundur, karena Renatta perlu waktu satu tahun untuk masa penyembuhan dan pemulihan.
"Actually ngga (trauma) but very-very memorable," katanya. "justru jadinya lebih careful sekarang sama gas," tambahnya.
Bagi Renatta, kecelakaan dan cacat kulit tersebut tidak membuat dia insecure, justru yang membuat ia stres adalah penantian di ruang isolasi di rumah sakit dalam waktu yang lama, bersama pasien luka bakar yang lain.
"I think orang ini sekarang punya masalah sama low self esteem gara-gara ngeliat social media juga banyak yang unrealistic lah, bisa dibilang. Sekarang, ya, orang untuk dapetin the look they want itu udah lumayan gampang," terangnya sambil merasa fitur edit yang membuat orang tidak percaya dengan penampilan diri sendiri apa adanya. "Gue nggak pernah ada masalah sama self esteem," tegasnya.
Apakah kepercayaan diri Chef Renatta tersebut yang membuat jargon "Harta, Tahta, Renatta" menjadi jargon baru yang terasa pantas? Bagaimana menurutmu?