8 Agama Tertua di Dunia Sebelum Kristen dan Islam

Mundur ke tahun 7000 Sebelum Masehi

8 Agama Tertua di Dunia Sebelum Kristen dan Islam

Meskipun beberapa agama mengklaim memiliki ajaran yang berasal dari awal waktu, praktik dan kepercayaan spiritual telah muncul, bertahan dan bahkan ada yang memudar sejak zaman kekaisaran. Beberapa gerakan keagamaan besar telah hilang dari sejarah, tetapi beberapa agama kuno masih dipraktikkan hingga saat ini.

Penting untuk diperhatikan, Bela, bahwa meskipun beberapa dari agama berikut dapat secara pasti melacak asal-usulnya, secara keseluruhan, sulit untuk mengetahui kapan sebagian besar agama benar-benar muncul dan tanggal tepatnya, karena bervariasi bergantung pada rujukan terjemahannya. Yuk, simak agama tertua di dunia beserta asalnya berikut ini.

1. Hindu (Sekitar 7.000 SM)

8 Agama Tertua di Dunia Sebelum Kristen dan Islam

Negara atau wilayah asal: Lembah Sungai Indus (Pakistan Modern)

Hindu sering dianggap sebagai agama tertua di dunia yang masih dipraktikkan hingga saat ini. Meskipun ada yang menganggap Brahmanisme merupakan pendahulu Hindu, namun di antara penganut Hindu—terutama di India—Brahmanisme umumnya dipandang sebagai bagian dari tradisi mereka, ketimbang sebagai agama yang terpisah.

Hal ini mungkin benar, penting untuk diperhatikan bahwa Hinduisme tidak memiliki pendiri atau teks tunggal, tetapi menggabungkan beberapa tradisi dan kepercayaan kuno. Kitab suci tertua agama Hindu adalah Rig Veda, yang diyakini berumur sekitar 3.500 tahun. Namun, para arkeolog telah menemukan motif banteng dan sapi, yang merupakan hewan suci dalam agama Hindu, berasal dari sekitar 7.000 SM pada masa ketika peradaban kuno menghuni daerah dekat Sungai Indus.

2. Yudaisme/ Yahudi (Sekitar 2.000 SM)

Negara atau wilayah asal: Levant Selatan (Israel, Palestina, dan Yordania zaman modern) 

Yudaisme adalah yang tertua dari tiga agama monoteistik Abraham (Ibrahim), dengan dua agama lainnya adalah Kristen dan Islam. Agama ini secara resmi didirikan oleh Musa, meskipun sejarah Yahudi dapat ditelusuri kembali ke Abraham, yang dianggap sebagai nenek moyang orang Yahudi. Walau begiut, Yudaisme memiliki banyak teks penting dan sakral dengan dokumen keagamaan terpentingnya adalah Taurat, yang merupakan bagian dari teks yang lebih besar dan dikenal sebagai Tanakh atau Alkitab Ibrani.

Yudaisme modern dapat dipisahkan menjadi tiga gerakan: Yudaisme Ortodoks—yang paling konservatif dan mempertahankan hampir semua praktik dan ritual tradisional; Reformasi Yudaisme—para pengikutnya mempertahankan identitas Yahudinya tetapi mengambil pendekatan yang lebih liberal terhadap banyak kepercayaan dan praktik; serta Yudaisme Konservatif, yang terletak di tengah dan mengambil pendekatan moderat terhadap praktik Yahudi.

3. Zoroastrianisme (Sekitar 1.500 SM)

Negara atau wilayah asal: Persia Kuno (Iran Modern) 

Meskipun Zoroastrianisme secara resmi didirikan pada abad ke-6 SM oleh nabi dan pembaharu Zoroaster, melalui bukti arkeologis, akar agama tersebut mungkin berasal antara 1.200 - 1.500 SM. Pada satu titik dalam sejarah, Zoroastrianisme adalah salah satu agama paling kuat di dunia dan menjadi agama resmi Persia dari 600 SM hingga 650 SM. Zoroastrian percaya pada satu Tuhan yang disebut Ahura Mazda dan bertentangan dengan kepercayaan populer, mereka bukanlah penyembah api. Mereka percaya bahwa api mewakili cahaya atau kebijaksanaan Tuhan.

Meskipun kini Zoroastrianisme adalah agama yang cukup kecil jika dibandingkan, Zoroastrianisme memiliki banyak konsep sentral yang sama dengan agama-agama besar seperti Yahudi, Kristen dan Islam. Seperti, konsep kehidupan setelah mati, serta konsep surga dan neraka.

4. Shinto (Sekitar 700 SM)

Negara atau daerah asal: Jepang

Sementara itu, banyak orang percaya bahwa Shinto baru dimulai secara resmi setelah agama Buddha diperkenalkan ke Jepang sekitar abad ke-6 SM, ada catatan sejarah yang menyebutkan akar Shinto dari sekitar 700 SM, meskipun ada pula catatan arkeologi yang mendatanya lebih jauh lagi. Setelah agama Buddha tiba, banyak unsur Buddha dicampur ke dalam kepercayaan dan tradisi Shinto serta Konfusianisme.

Bangsawan yang berkuasa akhirnya menggabungkan ketiga agama dan mengembangkan Shinto sebagai cara untuk membimbing rakyat Jepang. Shinto secara resmi ditetapkan sebagai agama negara Jepang selama Periode Meiji (1868 - 1912). Saat ini, Shinto dan Buddha terkait erat dengan masyarakat dan budaya Jepang.

5. Buddhisme (Sekitar 600 SM)

Negara atau wilayah asal: Anak Benua India (Nepal Modern) 

Tidak seperti kebanyakan agama kuno lainnya, agama Buddha dapat menelusuri akarnya kembali ke salah satu pendiri, seorang pangeran yang lahir di Nepal modern, lebih dari 2.500 tahun yang lalu bernama Siddhartha Gautama. Menurut sejarah Buddha, Siddhartha Gautama mengesampingkan kehidupan mewahnya sebagai pangeran setelah dia menyaksikan penderitaan di luar tembok istana untuk pertama kalinya. 

Setelah itu, ia duduk di bawah pohon Bodhi (pohon pencerahan) dan akhirnya mencapai pencerahan, sehingga menjadi Buddha. Sejak itu, pengikut Buddha mempraktikkan ajaran Buddha yang damai dan mencari jalan pencerahan bagi diri mereka sendiri.

6. Jainisme (Sekitar 600 SM)

Negara atau wilayah asal: India 

Jainisme adalah agama kuno lain dari India yang diyakini muncul pada abad ke-6 SM, sekitar waktu yang sama dengan agama Buddha. Jainisme memiliki kepercayaan yang mirip dengan Hindu dan Buddha. 

Penganutnya percaya bahwa kebenaran telah diungkapkan pada waktu yang berbeda oleh tirthankara (nabi), yang telah mencapai tujuan spiritual tertinggi dari keberadaan. Mereka juga percaya bahwa ada 24 tirthankara dan yang terakhir adalah Mahavira, yang dikreditkan sebagai pendiri Jainisme dan juga seorang Buddha kontemporer.

7. Konfusianisme (Sekitar 600 SM)

Negara atau wilayah asal: Tiongkok 

Konfusianisme sering diakui sebagai agama meskipun tidak dipraktikkan sebagai agama tradisional yang terorganisir. Penganutnya sendiri memandang Konfusianisme lebih sebagai sistem filsafat sosial dan etika. Agama ini mendapatkan namanya dari pendirinya, Confucius (sebuah Anglicization dari nama aslinya K'ung-fu-tzu, atau Master K'ung), yang tidak berniat untuk mendirikan sebuah agama baru, tetapi tertarik untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tersebut dan kepercayaan dinasti Zhou.

Selama bertahun-tahun, Konfusianisme memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan spiritual dan politik masyarakat Tiongkok. Pengaruhnya telah menyebar ke bagian lain Asia Timur termasuk Jepang, Korea, hingga Vietnam.

8. Taoisme (Sekitar 500 SM)

Negara atau wilayah asal: Tiongkok 

Taoisme (Atau Daoisme) didasarkan pada ajaran Tao Te Ching, sebuah buku pendek yang berisi ajaran Lao Tzu dan menekankan keharmonisan spiritual dalam diri individu. Meskipun tidak ada perbedaan yang tajam saat ini, ada dua aliran utama dalam Taoisme: Taoisme filosofis (Tao-chia), yang cenderung berfokus pada tulisan-tulisan Lao Tzu, Chuang-Tzu, dan mistik awal lainnya; serta agama Taoisme (Tao-chaio), yang menekankan ritual keagamaan yang bertujuan mencapai keabadian.

Taoisme mungkin paling dikenal karena memanfaatkan gagasan persatuan dan kebalikan atau Ying dan Yang. Ide utama Yin Yang adalah; dunia dipenuhi dengan kekuatan pelengkap seperti aksi dan non-aksi, terang dan gelap, panas dan dingin, dan sebagainya. Sebelum revolusi Komunis, Taoisme adalah salah satu agama terkuat di Tiongkok dan kini telah pulih kembali. Toiame dipraktikkan di Tiongkok, Taiwan, Asia Tenggara, hingga Sebagian kecil di Barat.

Itulah delapan agama tertua di dunia beserta asalnya yang masih bertahan hingga kini, selain Kristen dan Islam. Mana yang menarik perhatianmu untuk dikulik?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved