Situasi pandemi yang menyelimuti berbagai penjuru dunia ini, membuat kami penasaran. Kira-kira, apakah satu-satunya kehidupan yang aman dari potensi tertular—selain di rumah saja—adalah di pelosok hutan atau berada di luar angkasa? Betapa beruntungnya para astronot berotak encer yang berhasil mengukuhkan posisi mereka sebagai petualang angkasa, demi teknologi dan kebaikan masa depan umat manusia.
Berdasarkan pemikiran tersebut, kami pun mengintip kehidupan para antariksawan NASA yang pernah atau sedang bertugas di luar angkasa sana. Apakah sebenarnya menyenangkan, atau malah banyak pengadaptasian karena berada di lingkungan hampa udara?
1. Christina Koch menangani kantong yang memungkinkan pembuatan jaringan seperti organ, menggunakan Fasilitas BioFabrication (BFF), yaitu printer biologis 3-D di Stasiun Luar Angkasa Internasional
2. Makanan di antariksa sudah dipersiapkan di bumi sebelumnya. Sehingga, para antariksawan memang sudah mempunyai jatah dari hari pertama mereka bertugas di antariksa hingga kepulangannya
3. Selama berada di pesawat ulang alik, konsumsi air—dan sabun yang cenderung mudah menempel di manapun karena tidak ada gravitasi—harus dibatasi. Sehingga kegiatan mandi dengan menggunakan sangat sedikit air, juga tidak bisa dilakukan setiap hari
4. Di pesawat ulang alik tetap bisa berolahraga, kok, Bela. Asal ada pengikat yang menahan tubuh agar tidak melayang
5. Karena tidak ada gravitasi, astronot bisa tidur menghadap manapun, deh! Tapi tetap terikat, ya
6. Dijamin, konten foto media sosial astronot bernama Samantha Cristoforetti ini pasti paling keren
7. Kondisi di dalam pesawat yang cukup sempit dengan pergerakan serba terbatas. Perlengkapan pakaiannya saja sudah seperti APD, ya
8. Kalau di dalam pesawat terasa sempit, satu-satunya tempat luas adalah ketika bekerja di luar pesawat. Tapi dengan risiko yang juga tinggi, ya
9. Tampak indah dan damai, inilah pemandangan sehari-hari para antariksawan. Apa itu polusi dan kemacetan?
Seru juga jadi astronot, ya, Bela. Apakah profesi ini menjadi impianmu?