Beberapa kali mengikuti acara festival musik, akhirnya kemeriahan Synchronize Fest 2022 hadir di depan mata. Meski awalnya sempat takut ngonser diguyur hujan, namun kiranya alam sedang berbaik hati karena saat tiba di Gambir Expo - Jiexpo Kemayoran, cuaca terlihat sedang cerah-cerahnya.
Sebelum masuk untuk bertemu lautan manusia, saya sempatkan untuk mengisi amunisi dengan makan gorengan di depan pintu masuk. Sembari duduk di bawah pohon yang begitu rindang dan melihat lalu lalang penonton yang bersemangat, kiranya sama seperti saya.
Penasaran? Gimana keseruan saya menikmati hari ke tiga sekaligus penutupan Synchronize Fest 2022? Simak dalam artikel berikut, yuk, Bela!
Nostalgia masa SMA
Saya kira saat menginjakkan kaki di Synchronize Fest 2022, akan memulai tontonan dengan lagu-lagu bernada pop atau jazz. Ternyata itu hanya angan belaka, lantaran mata saya justru tertarik pada penampilan SID yang sore itu menggebrak panggung Lake Stage.
Makin terheran pada diri sendiri, karena merasa kurang dekat dengan panggung Jerinx dan kawan-kawan. Saya pun dengan langkah pelan tapi terus maju ke depan, ternyata berani membelah lautan manusia.
Tanpa basa-basi, alunan lagu ”Sunset di Tanah Anarki” benar-benar membawa saya nostalgia di waktu SMA, mengingat banyak teman yang selalu kompak jika menyanyikan lagu tersebut. Dentuman musik metal dari band tahun 1995 ini makin ”Jika Kami Bersama” yang di-mix dengan ”Kemesraan” versi metal dari Iwan Fals.
Lagu-lagu SID yang meskipun lama tak saya dengarkan, namun ternyata masih hafal betul di tiap baitnya.
Jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya
Jika kami berpesta, hening akan terpecah
Aku, dia dan mereka memang gila, memang beda
Tak perlu berpura-pura, memang begini adanya
Ngonser sekaligus rayakan kelulusan Nadin
Masih berdiri di panggung yang sama, usai SID turun panggung saya memutuskan untuk menunggu penampilan Nadin Amizah. Ngonser sekaligus perayaan kelulusan, karena penyanyi asal Bandung ini telah menyelesaikan kuliah ilmu komunikasinya.
Setelah lama dinanti, akhirnya Nadin membuka penampilan dengan untaian lagu ”Hormat Kepada Angin”. Tampil beda, jika biasanya ia terlihat anggun dengan balutan gaun berwarna pastel, sore kemarin penyanyi sekaligus penulis lagu ini tampil santai mengenakan kaos dengan rambut cokelat sebahu yang digerai.
Terbilang ada saja kejutan dari penampilan Nadin, lantaran saat masuk ke lagu ”Taruh” ia tiba-tiba mengenakan selempang kelulusan dan di layar besar tertulis nama sekaligus gelar barunya. Histeris penonton makin naik di lagu ”Paman Tua”, karena Nadin ternyata melempar salah satu selempangnya ke penonton.
Berubah wujud dengan sekejap mata
Menjelang malam, pagelaran Swara Gembira untuk Guruh Sukarno Putra jadi penampilan yang cukup saya nanti. Pindah bergegas menuju Dynamic Stage, sejauh mata memandang panggung terlihat begitu penuh warna diiringi lagu bernuansa ceria.
Sebagai kali pertama Swara Gembira dan puluhan penari kolosal naik ke atas panggung festival, Synchronize nampaknya sukses menghibur penonton dengan memboyong mereka tahun ini. Ada rasa kaget, saat ternyata wajah Oslo Ibrahim dan Ardhito Pramono ikut bernyanyi lengkap iringan banyak penari.
Jujur saya takjub dengan penataan para penari sebanyak itu, apalagi mereka juga harus berganti kostum di tiap pergantian lagu. Memiliki jeda waktu yang tak lama, namun mereka berhasil berubah wujud hanya dengan sekejap mata, salut.
Synchronize Fest 2022 ajang reuni
Tak ingin melewatkan aksi panggung dari grup band yang sedang reuni 25 tahun, The Groove menghentakkan Lake Stage dengan lagu-lagu acid jazz miliknya. Meski lama tak manggung bersama, namun hadirnya Rieka Roslan (lead vocal), Ali Akbar (piano), dan Yuke Sampurna (bass) nampak asyik tak terasa canggung.
Bahkan, Rieka tetap tampil dengan suara melengkingnya dan Ali tetap luwes memainkan keyboard piano saat membawakan lagu ”Hanya Karena Cinta”. Fakta menarik, lagu lawas dari grup musik awal 97–an ini ternyata cukup digemari oleh anak-anak Gen-Z, bahkan ”Khayalan” jadi lagu pamungkas yang dibawakan The Groove.
Saat grup beranggotakan delapan orang ini naik ke atas panggung Synchronize, tampilnya mereka tak hanya menghibur namun juga menjadi tempat jumpa kangen para penonton. Terlihat ibu-ibu dengan usia sekitar 45 tahunan sangat energik ketika mendengar untaian lagu ”Dahulu”.
Kehebohan aksi panggung Oppa Nassar
Nonton festival musik kali ini, seperti naik rollercoaster. Sebab, telinga saya mendengar begitu banyak genre musik, mulai dari metal, pop, jazz, hingga berdendang dengan musik dangdut.
Masih jauh dari panggung, kehebohan penonton begitu terasa saat nama Nassar muncul di layar raksasa. Penampilan penyanyi yang sekarang mendapat panggilan baru sebagai ’Oppa Nassar’ ini sangat dinantikan penonton di malam puncak sekaligus penutupan Synchronize. Bahkan, penonton tak sungkan secara lantang memanggil ”Oppa Nassar kiyowo” .
Tak mengecewakan ekspetasi, aksi Nassar di atas panggung sangat epik, bahkan pinggul inipun ikut bergeal-geol mengikuti alunan lagu ”Gejolak Asmara”. Keasyikan penonton yang membuat Nassar tanpa pelit membagikan merchandise spesial berupa botol minum hingga kaos bergambar wajahnya.
Ayaya hatiku tergoda
Ayaya sungguh mempesona
Ayaya saat memandangmu hati bergetar
Ayaya kau sungguh jelita
Ayaya tak dapat ku lupa
Ayaya padamu aku benar-benar cinta
Penghujung malam bersama Agnez Mo
Bagai sesi pendinginan, di malam penutupan panggung Synchronize Fest 2022 saya akhirnya melihat aksi panggung Agnez Mo. Meski awalnya sempat bingung, antara ingin tetap menonton atau pulang karena harus mengejar kereta arah Bogor.
Namun, karena berpikir ’kapan lagi bisa nonton Agnez Mo?’ jadi saya pikir menyempatkan diri untuk secara langsung mendengar suara diva pop Indonesia ini. Membayar lunas rasa penasaran, penampilan Agnez dengan lagu ”Matahariku” yang biasanya hanya terputar lewat aplikasi musik, malam itu secara langsung terdengar begitu syahdu.
Padahal, di balik manggungnya Agnez Mo di Synchronize Fest 2022, ia sebenarnya tak diperbolehkan mengambil nada tinggi oleh sang dokter.
”I lost my voice, sebenarnya dokter bilang kalau hari ini tidak boleh teriak-teriak. But show must go on,” pungkas Agnez Mo.
Tak terelakkan, jika nada tinggi penyanyi bernama lengkap Agnes Monica Muljoto memang begitu menenangkan. Bahkan, dengan microphone yang notabene jauh dari mulut, suara Agnez tetap terdengar tanpa terpleset nada.
Semakin larut dan kiranya penampilan para musisi di malam puncak Synchronize membayar lunas antusias penonton. Bahkan, sepanjang jalan menuju pintu keluar Jiexpo Kemayoran, telinga saya mendengar suara penonton yang masik asyik menyanyikan potongan bait lagu penyanyi favorit mereka.
Nah, kalau kamu di Synchronize Fest 2022 asyik bersenandung di panggung sebelah mana, Bela? Bisa tulis lewat kolom komentar, ya!