Review Film 'Freelance': Lebih Mengenal Diri dan Tujuan Hidup

Kembalinya aktor John Cena di film komedi aksi

Review Film 'Freelance': Lebih Mengenal Diri dan Tujuan Hidup

Bagi kamu yang rindu menyaksikan John Cena bermain film komedi aksi, maka patut memasukkan Freelance sebagai tontonanmu saat berkunjung ke bioskop. Film ini berhasil naik ke layar lebar, berkat arahan sutradara Pierre Morel, yang sukses dengan film The Ambush (2021) ataupun The Gunman (2015). 

Peluncuran film Freelance makin terasa spesial, karena ini menjadi debut Jacob Lentz sebagai penulis skenario untuk film. Sebagai informasi, ia sebelumnya telah memiliki pengalaman menulis untuk berbagai program televisi. 

Review Film 'Freelance': Lebih Mengenal Diri dan Tujuan Hidup

Saat baru melihat trailer film Freelance, sudah mampu terbayangkan betapa rusuhnya Mason Petitts (John Cena), Claire Wellington (Alison Brie), hingga Presiden Juan Venegas (Juan Pablo Raba) jika digabungkan bersama. Apalagi, kalau mengamati film ini berlatar orang-orang yang mengemban tugas sebagai prajurit militer.

Cukup dibuat penasaran, karena Popbela kali ini ikut hadir dalam special screening film Freelance. Tanpa berlama-lama, mari simak ceritanya, Bela. 

Gambarkan hidup seorang pensiunan pasukan khusus

Ketika pemutaran film Freelance, penonton diajak melihat kehidupan seorang pengacara bernama Mason Petitts (John Cena) yang merupakan pensiunan pasukan khusus. Bisa terlihat dengan jelas, bagaimana di awal film Mason menceritakan tiap bagian penting dalam hidupnya. 

Termasuk mengenai kisah, saat sahabat sekaligus bosnya (Christian Slater) kembali menarik ia menjadi pasukan khusus. Keputusan untuk menerima tawaran tersebut bukanlah menjadi pilihan yang mudah untuk ditentukan. Apalagi, kini Mason memiliki keluarga kecil yang amat ia sayangi. 

Takdir membawa Mason Petitts kembali bertugas

Namun, seperti sudah menjadi takdir, Mason mengiyakan tawaran untuk mengawal seorang jurnalis selebriti, bernama Claire Wellington (Alison Brie). Lantaran, saat ia di rumah sedang diliputi banyak masalah dan terhimpit masalah keuangan. 

Dalam misi ini, Mason dan Claire sebagai dua orang dengan prinsip sangat bersebrangan harus melakukan perjalanan jauh ke Paldonia. Diketahui, itu menjadi sebuah negara yang dipimpin oleh Presiden Venegas (Juan Pablo Raba) dengan kakayaan alam logam lantanida, yang menjadi incaran banyak perusahaan asing.

Kudeta membabi buta diterima Presiden Venegas

Banyak hal yang dikhawatirkan saat harus pergi ke negara tersebut, namun kalau ingin berhenti juga sudah terlanjur basah. Sungguh tak disangka, perjalanan untuk wawancara Presiden Venegas diselimuti aksi penyerangan, karena aksi perang kudeta.

Guna menyelamatkan diri, Massn, Claire, dan Presiden Venegas pun berusaha menyelamatkan diri. Ketiganya lari menjauhi area yang rentan akan kudeta hingga harus pergi menyusuri hutan belantara. Terpantau, ada banyak sekali rintangan yang harus dihadapi, apalagi untuk menghindar dari gencatan senjata api. 

Sutradara suguhkan kepiawaian bawa senjata Mason Petitts

Selama menyaksikan adegan tersebut, saya seperti ikut terbawa dalam rasa deg-degan mengindari berbagai luncuran peluru. Lantaran, sutradara Pierre Morel membuat situasi ini cukup gaduh dengan aksi saling tembak yang tak kunjung usai. 

Meski begitu, patut diacungi jempol bagi Masson, yang sangat terampil memainkan senjata ataupun aksi gelut tangan kosong. Sebenarnya, saat di waktu-waktu genting itu ada saja humor receh yang hadir dari celetukan Presiden Venegas, ataupun kepolosan jurnalis Claire Wellington. 

Kembalinya debut aktor Marton Csokas

Saat sedang berusaha memperjuangkan hidup dan mati, keberadaan tiga orang tersebut makin terancam karena kemarahan Marton Csokas. Ia diketahui, sebagai orang yang ikut menggerakkan berbagai gencatan senjata untuk mengudeta Presiden Venegas. Waktu ia muncul membuat saya cukup kaget, karena tak menyangka bisa menyaksikannya kembali lewat film Freelance

Aksi Marton Csokas dalam tiap film, kerap hadir sebagai seseorang dengan keantagonisan yang harus dihati-hati. Termasuk, perannya di film XXX (2002), yang berduel sengit dengan Xander Cage alias Vin Diesel, menjadi film yang membuat saya kagum dengan aktor Marton Csokas. 

Angkat topi untuk adegan menunggangi kuda

Selain ada aksi tembak menembak, Freelance juga menyuguhkan aksi menunggang kuda yang ikut menguji adrenalin. Yaa, ada peristiwa kejar-kejaran saat Marton Csokas dan kawan-kawan ingin menangkap Presiden Venegas. Situasi yang sangat terhimpit, membua Mason, Claire, dan Presiden Venegas kabur menunggangi kuda. 

Cukup salut, karena kalaupun menggunakan pemeran pengganti atau CGI, adegan yang dihasilkan mampu seperti nyata. Sekali lagi, angkat topi dalam pengerjaan adegan ini dalam film Freelance.

Aksi totalitas jurnalis Claire Wellington

Karena film ini turut mengisahkan seorang jurnalis, saya dibuat cukup kagum dengan tiap usaha Claire Wellington untuk mendapatkan suatu berita. Apalagi, dalam beberapa peristiwa genting, ia masih berupaya untuk mengabadikan momen. 

Lihat saja, bagaimana aksi Claire saat dikejar-kejar helikopter bersenjata, namun tanpa ragu masih merekam kejadian tersebut. Walaupun, saat-saat itu membuat Mason sempat merasa geram. Namun, pada akhirnya klip-klip itu bisa mengabarkan kepada dunia tentang apa yang terjadi di Paldonia.

Waspada dengan aksi duel yang berdarah-darah

Sutradara Pierre Morel memang cukup gamblang memperlihatkan aksi duel di film Freelance. Maka, bagi kamu yang takut dengan adegan berdarah-darah atau ada trauma dengan suara senjata api, perlu mempertimbangkan lagi untuk melihat film ini. 

Dalam waktu 109 menit, Freelance berhasil membuat penonton di bioskop takut, lalu tertawa tiada henti, sampai takut kembali dengan aksi saling serang. Satu lagi nilai plus untuk film garapan AGC Studios ini, memiliki sinematografi dan kualitas gambar yang mumpuni. 

Temukan jati diri, cinta, keluarga, dan tujuan hidup

Penayangan Freelance sebagai film bergenre komedi aksi, turut membawa pesan tentang proses menemukan jati diri, cinta, keluarga, dan tujuan hidup. Bahkan, kesetiaan seorang Mason Petitts yang teruji di film ini, ternyata mampu memperlihatkan kesetiaannya saat jauh dari sang istri.

Dalam tiap film serupa, mungkin memang ada saja adegan romantis sebagai pemanisnya. Namun, dalam film Freelance mampu membuat saya sampai ikut senyum tersipu-sipu. Kamu bisa menyaksikan film Freelance di bioskop kesayanganmu, karena sudah tayang mulai 27 Oktober 2023, Bela. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved