Hidup sebagai sandwich generation menjadi sesuatu yang banyak dikeluhkan sekaligus harus dilakoni banyak orang. Keadaan ketika seseorang harus menyelamatkan keluarganya atau memenuhi mimpi-mimpi untuk dirinya sendiri.
Kisah tersebut yang coba disuguhkan Visinema Pictures lewat penggarapan film Home Sweet Loan (HSL), yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Almira Bastari. Menjelang perilisannya pada 26 September 2024 nanti, Visinema Pictures akhirnya meluncurkan official poster, trailer, dan original soundtrack untuk film Home Sweet Loan, pada Rabu (4/09/2024).
Terasa makin istimewa, karena Popbela secara eksklusif mewawancarai Sabrina Rochelle Kalangie yang duduk sebagai sutradara Home Sweet Loan. Kalau ingin tahu cerita lengkapnya, mari simak lewat artikel berikut ini, Bela!
Alasan Sabrina mau menyutradarai 'Home Sweet Loan'
Usai mendulang banyak kesuksesan lewat peluncuran film Nokta Merah Perkawinan, akhirnya Sabrina Rochelle Kalangie kembali menyutradarai film panjang ketiganya bertajuk Home Sweet Loan. Sosok yang mengaku cukup selektif dalam memilih tiap pembuatan film ini, bukan tanpa alasan mau menggarap film yang ceritanya diangkat dari novel fiksi karya Almira Bastari tersebut.
"Alasan mau menyutradarai Home Sweet Loan sebagai film panjang ketiga aku, karena sejak baca novelnya aku merasa memiliki kedekatan dengan apa yang tertulis di dalamnya. Aku juga merasa pembuatan film ini mungkin bisa merepresentasikan apa yang dialami generasi aku, ini isi hati banyak orang yang mungkin bisa turut aku suarakan," pungkas Sabrina Rochelle Kalangie dalam wawancara eksklusif bersama Popbela, pada Rabu (4/09/2024).
Gambaran besar film 'Home Sweet Loan'
Perempuan kelahiran 1 September 1992 ini mengaku, melalui Home Sweet Loan bisa menyuguhkan film slice of life yang penuh drama. Namun, tetap sesuai dengan cerita dalam novel dan kisah para pejuang hidup di dunia nyata.
"Secara penggambaran besar aku merasa ini sebuah film slice of life, penuh dengan drama, dan penuh dengan komedi kehidupan. Film ini menampilkan rasa dan pengalaman orang yang harus terbebani secara ekonomi di atas dan bawahnya. Film yang ingin menangkap slice of life dari sandwich generation, karena ketidaktahuan mereka dalam mencapai harapan di masa depan. Film yang menggambarkan juga bahwa struggle tiap orang berbeda-beda, mungkin kita berteman namun tidak tahu seratus persen cerita hidupnya seperti apa," jelasnya.
Representasi karakter Kaluna agar sesuai kehidupan nyata
Keikutsertaan Sabrina dalam menyutradarai Home Sweet Loan bersama produser Christian Immanuel, ia sebut sebagai film on the personal level. Oleh karena itu, Sabrina ingin menampilkan sosok Kaluna yang diperankan oleh Yunita Siregar, agar tetap dekat dengan kisah nyata dari Kaluna-Kaluna lain di luar sana.
"Home Sweet Loan adalah film on the personal level, film yang aku bilang sederhana karena tidak ada treatment khusus. Justru aku ingin menjaga ketulusan dari apa yang ingin ditampilkan, agar tidak menjadi film slice of life yang terlalu mengada-ada," tutur peraih penghargaan Piala Maya 2023 ini.
Jadi, mulai dari representasi karakter Kaluna itu seperti apa, rumahnya seperti apa, kehidupannya seperti apa, itu benar-benar Sabrina sesuaikan dengan realita kehidupan yang ada. Supaya bisa menggambarkan kehidupan sandwich generation yang diwakili oleh Kaluna.
Tantangan yang justru menjadi ide segar bagi Sabrina
Menggarap film dengan pengambilan adegan yang banyak di luar ruangan, ternyata memberikan ide segar kepada Sabrina yang ingin membuat penonton Home Sweet Loan seperti ikut terlibat di dalamnya.
"Kalau bicara tantangan, lebih sulit dalam membangun dunianya sih. Termasuk dari segi audio yang cukup membedakan Home Sweet Loan dengan film aku lainnya. Aku ingin ketika penonton melihat filmnya, bukan hanya menikmati sebatas frame yang ada," jelas Sabrina saat menceritakan penggarapan film Home Sweet Loan.
Bahkan, Sabrina menjelaskan kalau saat menonton Home Sweet Loan mungkin akan mendengar bocoran-bocoran suara. Hal tersebut, supaya penonton bisa menangkap dunia Home Sweet Loan senyata mungkin.
"Bukan sesuatu yang wah, tapi coba aku tawarkan di film ini," sambung Sabrina.
Sabrina leluasa menghidupi cerita 'Home Sweet Loan'
Sebagai sutradara yang tidak ingin mengkhianati perasaan para pembaca novel Home Sweet Loan, selama pengerjaan film ini membuat Sabrina banyak buka diskusi dengan sang penulis novel, Almira Bastari.
"Kita justru banyak buka diskusi sebelum draft-nya selesai, ternyata kita punya pandangan yang sama mengenai filmnya mau dijadikan seperti apa. Lalu, soal komedi-komedi di sini juga sebenarnya komedi kehidupan yang menertawakan diri sendiri, dan aku senang sekali ketika Almira ingin mempertahankan komedi itu di filmnya," ungkap Sabrina mengenai proses penggarapan film bersama Almira Bastari.
Menurut Sabrina, Almira memberikan kepercayaan dan keleluasaan yang membuat ia bisa mengeksplorasi dan menghidupi cerita Home Sweet Loan. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam penggarapan filmnya.
Soundtrack ikut memegang peranan besar di 'Home Sweet Loan'
Home Sweet Loan bukan hanya dibungkus dengan adegan dan dialog menegangkan, namun pemilihan soundtrack juga mempunyai peranan besar untuk mencampur adukkan emosi dalam film berdurasi sekitar dua jam ini.
"Penggunaan soundtrack sebagai salah satu yang membedakan film ini dengan karya aku lainnya. Aku berusaha menampilkan Kaluna yang banyak mencurahkan emosi ketika mendengarkan lagu. Kita berusaha menjalani sulitnya kehidupan dengan dikuatkan oleh musik, jadi musik mempunyai peranan yang cukup besar di Home Sweet Loan ini," kata Sabrina saat menyinggung soundtrack yang mengisi film Home Sweet Loan.
Sabrina mengungkapkan kesenangannya, saat tahu kalau Idgitaf kembali mengisi soundtrack untuk filmnya. Apalagi, kalau mengingat salah satu wish list Sabrina yang ingin memiliki satu original soundtrack yang benar-benar bisa mewakili cerita di filmnya.
Itulah, fakta dari penggarapan film Home Sweet Loan yang diungkapkan oleh Sabrina Rochelle. Jadi, siap mencampur adukkan emosi lewat film Home Sweet Loan yang akan tayang di bioskop pada 26 September 2024, Bela?