Menjalani karier sebagai figur publik, siap tidak siap harus menelan adanya omongan miring. Situasi tersebut yang dialami BapaKabupaten sebagai kreator konten selama kurang lebih empat tahun ini.
Meski begitu, ia selalu berhasil menemukan alasan untuk bangkit hingga berkesempatan hadir di sesi talkshow Laughing Through Life: A Conversation with BapaKabupaten dalam acara BeautyFest Asia Medan 2024. Kehadiran BapaKabupaten sekaligus menutup rangkaian BFA hari ketiga di Tiara Convention Center, pada Minggu (4/08/2024).
Kalau ingin tahu cerita lengkapnya, mari simak lewat artikel berikut ini, Bela!
Konten BapaKabupaten viral sekaligus kena hujat
Chiyo Bastanta Sitepu atau yang lebih dikenal dengan nama panggung BapaKabupaten adalah kreator konten yang menggeluti karier di media sosial sejak tahun 2020. Berkat dukungan dari salah seorang temannya, BapaKabupaten kerap mengunggah konten yang sebenarnya bersumber dari keresahan orang-orang di sekitarnya.
Ternyata, konten yang diunggah lewat akun @bapakabupaten berhasil meraih banyak penonton baik di Facebook, Instagram, hingga TikTok. Akan tetapi, melejitnya konten BapaKabupaten juga diiringi komentar negatif warganet.
"Sebenarnya konten ini berisi realita tentang keresahan anak terhadap orang tua. Karena biasanya, orang tua kerap kepo dengan pasangan sang anak sampai terkesan nyinyir, kayak; "Anak mana ini?", "Apa kerja anak ini?". Ternyata, dari konten tersebut banyak yang merasa tersinggung," pungkas Chiyo Bastanta Sitepu alias BapaKabupaten.
Media sosial media BapaKabupaten sering kena banned
Bahkan, karena konten yang kerap membuat hati warganet tersinggung, berimbas pada akun media sosial BapaKabupaten yang beberapa kali kena banned.
"Waktu awal ngonten di TikTok sering kena banned, karena videoku bikin orang-orang merasa sakit hati. Padahal, bahan kontenku berdasarkan realita yang ada di lapangan, bukan untuk menghina orang. Sekarang aku ngonten di akun keempat, karena akunku kena banned, mulai dari yang pertama 600 ribu pengikut, kedua 20 ribu, ketiga 120 ribu. Akun itu telah hilang semua," terangnya.
Cara BapaKabupaten hadapi kritik warganet
Selain dijuhat karena unggahan kontennya, penampilan nyentrik BapaKabupaten yang seperti ibu-ibu juga kerap kena hujat warganet. Meski begitu, dia mengaku nggak malu bikin konten bergaya perempuan.
“Di Indonesia kalau nggak gila, nggak naik,” celetuk BapaKabupaten.
Ribuan hujatan ternyata memupuk kekuatan mental BapaKabupaten. Apalagi, ia telah melaluinya selama hampir empat tahun ini.
"Komentar negatif tidak aku tanggapi, karena hidup ini sudah capek ya, mana nggak kenal orangnya, dan biasanya yang komentar pakai akun bodong. Selain itu, kalau komentar yang bikin aku sakit hati sih nggak ada, karena aku sendiri orang Karo, jadi bahasa di kehidupanku sehari-hari lebih kasar," tandasnya.
Sejauh ini, konten dari BapaKabupaten telah merambah pula ke YouTube dengan meraih 5,2 ribu subscribes. Jadi, tertarik pula sebagai kreator konten, Bela?