Apa Itu Agama Mormon? Ini Sejarah, Kitab Suci, dan Ajarannya

Pro kontra mormonisme yang dianut Ballerina Farm

Apa Itu Agama Mormon? Ini Sejarah, Kitab Suci, dan Ajarannya

Ballerina Farm sebagai akun kreator konten yang kerap membagikan momen kehangatan keluarga mereka di TikTok, kini tengah mengalami kontroversi. Lantaran, terkuaknya kabar miring mengenai rumah tangga Hannah Neeleman dengan sang suami, Daniel Neeleman. 

Melansir dari Times, ibu rumah tangga yang sehari-hari merawat delapan anaknya itu, digambarkan sebagai korban keadaan misoginis hingga harus merelakan dirinya dengan menjalani hidup kembali serba tradisional. Cukup membuat hati teriris, saat Hannah menginginkan hadiah ulang tahun berupa tiket liburan ke Greece, justru Daniel hanya membelikannya sebuah celemek. 

Atas perilaku Daniel Neeleman yang dinilai melenceng di zaman sekarang, membuat keluarga Ballerina Farm kini diperbincangkan karena agama Mormon yang mereka anut. Mengingat, ajaran Mormon menerapkan gaya hidup Juru Selamat dengan mulai meninggalkan segala bentuk kemajuan teknologi. 

Lantas, seperti apa sebenarnya agama Mormon? Kalau ingin tahu informasinya, mari simak lewat artikel berikut ini, Bela! 

Sejarah aliran Mormon yang dibawa Joseph Smith

Apa Itu Agama Mormon? Ini Sejarah, Kitab Suci, dan Ajarannya

Mari mengenal Mormon atau Later Day Saint (LDS) sebagai aliran yang dibawa oleh Joseph Smith pada 6 April 1830. Mormonisme adalah istilah yang digunakan untuk menyebut aspek-aspek agama, ideologi, dan budaya dari berbagai denominasi gerakan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.

Smith mengklaim, kalau dirinya memperoleh wahyu dari Allah Bapa dan Yesus. Dalam pengakuannya, Smith mengungkapkan kalau Allah Bapa dan Yesus mengatakan bila saat itu tidak ada Gereja Yesus Kristus sejati di seluruh dunia.

Wahyu yang didapatkan oleh Smith adalah penampakan Malaikat Maroni. Diketahui, Maroni muncul kembali di dunia dan menemui Smith sebagai sosok malaikat, yang kemudian menuntunnya pada penemuan lempengan emas tersembunyi. 

Lempengan emas itu ia temukan di sebuah daerah yang disebut Bukit Cumorah, tak jauh dari Palmyra, New York. Ia bersama dengan tiga orang temannya melakukan upaya penerjemahan setiap kalimat dalam lempengan emas selama 2 tahun. Hasil terjemahan lempengan emas itu kemudian disusun menjadi Kitab Mormon yang dikenal luas saat ini. 

Kitab yang dianut orang beragama Mormon

Para penganut aliran Mormon atau yang kerap disebut Orang-Orang Suci Zaman Akhir (OSZA), menjadikan Alkitab sebagai kitab suci dengan kitab suci pendamping bernama Kitab Mormon. Kitab tersebut menjadi bukti lain dari kesaksian terkait sosok Yesus Kristus. 

Sesuai dengan ajaran Mormonisme, Kitab Mormon mengungkapkan kalau banyak orang yang telah meninggalkan ajaran Kristus. Serangkaian peristiwa-peristiwa yang merupakan akibat dari ditinggalkannya ajaran Kristus termuat secara jelas di dalamnya. 

Selain itu, Kitab Mormon juga mengungkapkan keberadaan seorang nabi Amerika kuno bernama Mormon. Orang inilah yang telah menulis rangkuman terkait catatan sejarah selama beberapa abad dalam lempengan emas, yang kemudian ditemukan oleh Joseph Smith lewat perantara Moroni yang merupakan keturunan terakhir dari Mormon. 

Inti dalam ajaran Mormonisme

Bila melihat ajaran Mormon yang sering dianggap melenceng dari agama Kristen, sebenarnya yang menjadi inti dari ajaran Mormonisme adalah sebagai berikut.

1. Orang-Orang Suci Zaman Akhir percaya terhadap keberadaan Allah yang merupakan Bapa kekal. Selain itu, mereka juga mempercayai Yesus Kristus sebagai PutraNya dan Roh Kudus. 

2. Mereka memiliki kepercayaan kalau hukuman dari Tuhan diterima oleh seseorang atas dosanya sendiri. Bukan karena pelanggaran yang dilakukan oleh Adam. 

3. Penganut Mormonisme mempercayai peristiwa penebusan Kristus. Mereka pun percaya kalau setiap manusia bisa diselamatkan dari neraka. Caranya, dengan mematuhi hukum serta tata cara yang disebutkan dalam Injil. 

4. Orang-orang LDS mempercayai asas-asas utama serta tata cara Injil yang meliputi: 

- Iman kepada Tuhan Yesus Kristus

- Bertobat

- Pembaptisan yang dijalankan dengan pencelupan guna memperoleh pengampunan dosa

- Penumpangan tangan untuk memperoleh karunia dari Roh Kudus

5. Mereka percaya kalau seseorang akan dipanggil Allah lewat nubuat serta penumpangan tangan dari orang yang memiliki kewenangan dalam memberitakan Injil serta pelaksanaan setiap tata caranya.

Gereja Mormon sempat timbulkan kontroversi

Selama waktu penyebaran ajaran Mormon, kemunculan Gereja Mormon sempat menjadi sebuah kontroversi. Apalagi, saat itu Amerika didominasi oleh penganut Kristen Protestan. Orang-orang Kristen pada zaman tersebut juga menganggap kalau ajaran yang dibawa oleh Smith merupakan salah satu bentuk kesesatan. 

Kontroversi itu membuat pemerintah wilayah Illinois, Amerika Serikat mengambil keputusan. Gubernur setempat melakukan pemanggilan terhadap Smith serta para pengikutnya. Pemanggilan tersebut berujung pada eksekusi Smith beserta pengikutnya pada 27 Juni 1844. 

Meski begitu, kematian Smith tak mengendurkan semangat para penganut Mormonisme dalam menyebarkan ajarannya. Mereka kemudian menunjuk sosok penerus Smith yang bernama Brigham Young. Sejak saat itu, Mormonisme terus berkembang. Tidak hanya di Amerika, tetapi juga negara-negara lain. 

Perbedaan antara penganut aliran Mormon dengan agama Kristen

Meski menjadi bagian dari agama Kristen, ada beberapa perbedaan antara orang beragama Kristen dengan para penganut aliran Mormon yang di antaranya sebagai berikut.

1. Mormon adalah ajaran agama yang memperbolehkan praktik poligami

2. Orang Mormon percaya kalau Allah Bapa memiliki tubuh secara jasmani. Selain itu, mereka juga percaya jika Allah bisa mati serta bangkit kembali. 

3. Orang Kristen LDS tak hanya mengakui Injil sebagai kitab suci. Mereka juga mempunyai Kitab Mormon yang merupakan wahyu Allah kepada Joseph Smith. 

4. Orang Mormon percaya kalau semua orang terlepas dari latar belakangnya, bisa masuk surga. Kepercayaan ini berlainan dengan ajaran Kristen. Dalam Kristen, mereka yang masuk surga hanyalah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.

5. Pembaptisan dapat dilakukan secara perwakilan. Contohnya adalah pembaptisan untuk orang mati yang sebelumnya belum pernah dibaptis. Kepercayaan seperti ini tidak ada di ajaran Kristen.

Ajaran Mormon atau Later Day Saint (LDS) yang muncul di Amerika Serikat, kini telah berkembang pesat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kamu bisa menemukan Gereja Yesus Kristus LDS di berbagai kota, seperti Semarang, Jakarta, Surabaya, Solo, hingga Malang.

Itulah penjelasan tentang agama Mormon yang terbilang cukup kontroversial. Meski begitu, kehadiran mereka sebagai golongan minoritas sudah cukup diterima oleh komunitas penganut Kristen. Kalau ada informasi lain yang kamu tahu, bisa tulis lewat kolom komentar, Bela! 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved