Kalau biasanya sosial media yang sering kita gunakan merekomendasikan akun untuk kita follow, Twitter belum lama ini malah meluncurkan fitur kebalikannya. Ya, Twitter merilis fitur rekomendasi akun yang harus kita unfollow dan hilangkan dari timeline kita.
Akun yang direkomendasikan kepada kita untuk diikuti biasanya didasarkan pada persamaan akun yang diikuti (mutual friends), kesamaan hobi dan topik pembicaraan, hingga kesamaan latar belakang, seperti sekolah dan pekerjaan. Tapi, kalau fitur rekomendasi unfollow akun bagaimana cara kerjanya ya?
1. Pertama, yang perlu kamu tahu dari fitur ini adalah pihak Twitter ingin menawarkan kepada penggunanya untuk mengendalikan konten-konten serta topik seperti apa saja yang ingin dilihat di timeline
2. Twitter memanfaatkan algoritma seberapa sering kita berinteraksi dengan akun-akun yang kita follow dan dicocokan dengan topik yang kita minati
3. Jika dalam algoritma tersebut Twitter menemukan beberapa akun yang jarang berinteraksi dengan akun kita atau topik yang kita nggak suka, akun tersebut akan langsung masuk ke dalam daftar rekomendasi unfollow
4. Nggak semua akun mendapatkan fitur seperti ini. Pasalnya, fitur ini masih dalam tahap uji coba. Jika dirasa berhasil dan menunjukkan hasil yang positif, bukan nggak mungkin semua akun akan dapat menikmati fitur ini
5. Alasan Twitter merilis fitur rekomendasi unfollow akun adalah untuk mengurangi ujaran kebencian, perundungan digital, dan ingin memberikan dampak lebih positif kepada para penggunanya
Fitur ini ternyata juga membantu pihak Twitter untuk membersihkan akun-akun bot yang pasif. Tercatat, di tahun 2017 lalu ada puluhan juta akun yang dihapus pihak Twitter karena dianggap mencurigakan dan nggak aktif. Hal ini menyebabkan akun para selebritas dunia mengalami penurunan jumlah pengikut yang sangat signifikan.
Sebetulnya, tanpa harus ada fitur unfollow seperti ini pun kita bisa kok memilah sendiri akun mana yang ingin kita ikuti, mana yang tidak. Memilih akun dengan konten yang lebih positif tentu juga akan membuat kita lebih nyaman saat berselancar di dunia maya, khususnya di media sosial. Selain membuat timeline lebih bersih dari ujaran kebencian, kita juga bisa mendapat pengaruh positif dari apa yang kita baca.