Body shaming selalu menjadi bahan seseorang untuk melakukan perundungan ke orang lain. Penampilan yang aneh dan berbeda, selalu menjadi bahan cibiran. Padahal penampilan tubuh seseorang yang berbeda adalah keunikan bagi orang tersebut yang menjadikannya spesial.
Pesan inilah yang ingin diangkat lewat film Imperfect. Film yang diadaptasi dari buku karya Meira Anastasia berjudul 'Imperfect' ini disutradarai oleh suami Meira sendiri, yakni Ernest Prakasa. Seperti apa film ini nantinya? Simak fakta-faktanya berikut ini.
1. Totalitas Jessica Mila Naikan Berat Badan Hingga 10 Kilogram
Dari poster yang beredar, film Imperfect menampilkan sosok perempuan bertubuh gemuk yang sedang menikmati makanan. Banyak yang tak menyangka kalau sosok itu adalah Jessica Mila. Merangkum dari IDNTimes.com, Mila mengaku rela menaikan berat badan untuk memerankan film ini.
“Aku harus naikin berat badan sampai 10 kilogram. Susah banget, karena aku tipe orang yang porsi makannya sedikit,” kata Mila.
Tapi, usaha Mila terbayar karena banyak yang memuji sikap profesional dan totalitasnya mengubah penampilan.
2. Dibintangi oleh Deretan Selebritas Ternama
Tak cuma Mila, Imperfect juga dibintangi oleh deretan selebritas ternama Tanah Air. Tak tanggung-tanggung, mulai dari selebritas senior dan pendatang baru semua tumpah ruah di dalam film ini. Sebut saja Reza Rahadian, Karina Suwandi, Karina Nadila, Olga Lydia, Boy William, Dion Wiyoko, Shareefa Danish, Devina Aureel, Rizky Firdaus Wijaksana atau Uus, dan masih banyak lagi.
3. Kesulitan Besar Meira dan Ernest dalam Membuat Film
Sampai film ini masuk ke proses produksi, Meira mengaku masih tak percaya bahwa tulisannya diadaptasi ke layar lebar. Ernest, sang sutradara, pun mengaku kalau film ini menjadi film tersulit yang pernah ia buat.
“Pemainnya lebih banyak dan cerita ini dua fase lho. Jarak dari fase satu ke lainnya perlu jeda sampai satu bulan. Itu kesulitan dan tantangan yang kami hadapi,” jelas Ernest, seperti dikutip dari IDNTimes.com.
4. Harapan Meira untuk Film Imperfect
Untuk film Imperfect, Meira menaruh harapan yang cukup besar. Ia ingin film ini mengubah cara pandang penonton terhadap body shaming dan menjadikan hal tersebut masalah yang cukup serius.
“Film ini bukan sekadar film, tapi kita juga ingin mengubah cara pandang mereka. Kalau bercanda yang kayak gini ternyata body shaming lho,” tutup Meira.
Semakin nggak sabar ya untuk menonton film ini.