Film lebaran tahun ini kembali diwarnai oleh deretan film horor. Salah satunya Badarawuhi di Desa Penari yang tayang pada 11 April 2024 lalu. Film ini merupakan prequel dari film sebelumnya, KKN di Desa Penari yang tayang pada tahun 2022.
Masih mengangkat kisah horor dan teror sosok lelembut bernama Badarawuhi, Badarawuhi di Desa Penari menyajikan kisah yang lebih kompleks dari film sebelumnya. Meski mengangkat kisah yang baru, banyak adegan dan teori dari film ini yang mengingatkan kita akan film KKN di Desa Penari. Makanya, nggak heran jika beberapa warganet menganggap film Badarawuhi di Desa Penari merupakan film KKN di Desa Penari yang digarap dengan lebih niat dan lebih banyak budget-nya.
POPBELA sudah menyaksikan Badarawuhi di Desa Penari. Berdasarkan pengamatan POPBELA, ada beberapa teori dan adegan dalam film ini yang memang mengingatkan kita akan film sebelumnya. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Beberapa tokoh yang sama di kedua film
Salah satu hal yang dapat menghubungkan dua film ini ke dalam satu universe yang sama–selain benang merah kisahnya–adalah tokoh-tokohnya. Secara garis besar film Badarawuhi di Desa Penari memang memasang tokoh-tokoh yang berbeda, namun untuk tokoh penting dalam kisah ini masih menggunakan tokoh yang sama dengan yang ada di film KKN di Desa Penari.
Selain Badarawuhi (Aulia Sarah), ada Mbah Buyut (Diding Boneng) dan Prabu muda (Bima Sena). Dalam kisah di KKN di Desa Penari, Prabu diperankan oleh Kiki Narendra.
Kemunculan tokoh-tokoh ini tentu menyegarkan ingatan kita akan film sebelumnya yang telah lebih dulu sukses dan tayang dua tahun yang lalu.
Adegan yang sama
Selain tokohnya, beberapa adegan juga dibuat mirip dengan film sebelumnya. Entah kebetulan atau tidak, beberapa adegan dalam film Badarawuhi di Desa Penari dibuat mirip dengan film KKN di Desa Penari. Apa saja adegan tersebut?
1. Adegan mandi di pemandian umum
Adegan Mila (Maudy Effrosina) dan Ratih (Claresta Taufan) yang mandi di pemandian umum, tentu mengingatkan kita akan adegan mandi Widya (Adinda Thomas) dan Nur (Tissa Biani) di film KKN di Desa Penari. Bukan hanya mandi, mereka juga sama-sama diganggu oleh sosok Badarawuhi yang berubah wujud menjadi ular.
2. Adegan sajian makanan di tengah hutan
Adegan selanjutnya yang mengingatkan kita betapa miripnya dua film ini adalah adanya sajian makanan di tengah hutan. Pada film KKN di Desa Penari, Widya dan Wahyu (Fajar Nugra) tersesat di tengah hutan dan motor mereka mogok. Saat itulah mereka tak sengaja bertemu dengan sosok pria yang mengajaknya ke sebuah hajatan besar sembari menunggu motornya diperbaiki. Widya dan Wahyu disajikan makanan yang begitu banyak di tengah hutan dengan adanya pertunjukkan tari di sela-sela hajatan tersebut.
Tak jauh berbeda dengan film KKN di Desa Penari, dalam Badarawuhi di Desa Penari, Yuda (Jourdy Pranata), Arya (Ardit Erwandha), dan Jito (M. Iqbal Sulaiman) yang sedang mencari Mila juga tak sengaja menemukan warung di tengah hutan. Di warung tersebut, menyajikan berbagai hidangan rumahan lezat yang membuat Jito tak tahan untuk melahap makanannya karena begitu lapar setelah seharian mencari Mila.
3. Adegan bangkai monyet dibungkus daun pisang
Setelah bertemu dengan hidangan di tengah hutan, baik Wahyu (KKN di Desa Penari) dan Jito (Badarawuhi di Desa Penari) sama-sama diberi bekal oleh orang yang mereka temui itu. Sialnya, saat sampai di rumah, bekal yang dikira berisi makanan, malah berbau busuk. Saat dibuka, bungkusan daun pisang tersebut sama-sama berisikan bangkai monyet. Apakah adegan ini sengaja dibuat hingga sama?
Apakah Nur adalah anak dari Mila?
Ada satu teori yang membuat POPBELA berpikir jika ada runutan benang merah dari dua film ini, yakni apakah Nur adalah anak dari Mila?
Teori ini muncul karena diceritakan jika Mila adalah cucu dari Mbah Putri (Pipien Putri). Dalam film, dikisahkan bahwa Mbah Putri telah berhasil menghalau teror Badarawuhi selama bertahun-tahun dengan kekuatannya walaupun hal tersebut berdampak buruk kepada tubuhnya sendiri. Badarawuhi dijelaskan pula jika ia takut terhadap Mbah Putri dan tak lagi meneror Desa Penari.
Namun, teror Badarawuhi dimulai kembali saat Mbah Putri meninggal dunia. Ia mulai mencari Dawuh kembali dan menyebarkan ketakutan di Desa Penari.
Saat di KKN di Desa Penari, Nur dikisahkan memiliki sosok pelindung bernama Mbah Dok. Sosok pelindung tersebut adalah leluhurnya yang selalu menjaga Nur dari bahaya yang tak kasat mata. Badarawuhi begitu takut dan menghormati Mbah Dok, sehingga ia sama sekali tidak mengganggu Nur.
Melihat garis waktunya dan bagaimana Badarawuhi bersikap terhadap sosok Mbah Putri dan Mbah Dok, POPBELA menduga bahwa dua tokoh tersebut adalah sosok yang sama. Bedanya, hanya penyebutan namanya saja yang berbeda, yakni Mbah Putri dan Mbah Dok–yang mana dua sebutan itu memiliki arti yang sama juga.
Jadi, dari teori ini, kemungkinan besar Nur adalah anak dari Mila dan cucu buyut dari Mbah Putri yang kemudian dikenal dengan nama Mbah Dok. Menurut kamu sendiri bagaimana?
Itulah tadi teori dan adegan dari film Badarawuhi di Desa Penari yang mengingatkan kita akan film KKN di Desa Penari. Menurut kamu bagaimana? Diskusi, yuk!