Pandemi yang sudah berjalan hampir tiga tahun, perubahan cuaca dan iklim yang ekstrem, hingga meningkatnya suhu di hampir semua wilayah menjadi indikasi bahwa Bumi sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Jika Bumi rusak, lantas, manusia akan tinggal di mana?
Kondisi inilah yang akhirnya membuat Dere resah. Bumi, rumah satu-satunya harus diselamatkan demi kehidupan miliaran orang yang menempatinya. Menyuarakan keresahannya, Dere merilis single terbarunya yang berjudul "Rumah".
Berawal dari keresahan Dere terhadap kondisi Bumi
Ide awal dari lagu "Rumah" ini berasal dari keresahan Dere saat memperhatikan kondisi Bumi yang kian memprihatinkan. Sebagai perempuan yang baru berusia 20 tahun, Dere memiliki banyak mimpi yang ingin dicapai di masa mendatang. Namun, melihat keadaan Bumi saat ini, Dere skeptis bahwa mimpinya bisa tercapai.
"Aku punya banyak sekali mimpi. Aku ingin lulus kuliah, mau membuat konser, dan berkarya lebih banyak lagi di masa-masa mendatang. Tapi, keadaan Bumi, kok, seperti ini, ya? Hal ini bikin aku bertanya-tanya, bisa nggak, ya, mimpiku ini terwujud semua? Dari situ aku sadar bahwa, supaya mimpiku ini tercapai, aku harus menjaga Bumi supaya usianya panjang," jelas Dere kepada Popbela, dalam wawancara eksklusif yang dilakukan secara virtual pada 17 Februari 2022 lalu.
Bersama Tulus, Dere menggubah curhatannya menjadi sebuah lagu
Keresahan yang dirasakan Dere tak ia pendam sendiri. Dere menceritakan apa yang ia pikirkan ini bersama Tulus. Kemudian, bersama Tulus, Dere menggubah curhatannya menjadi sebuah lagu dan terciptalah lagu "Rumah" ini. Dari diskusi tersebut pula akhirnya muncul kata 'rumah' yang menjadi representasi Bumi.
"Aku merepresentasikan bumi sebagai rumah karena bumi adalah rumah kita satu- satunya. Kita lahir, tumbuh, sampai menjadi kita sekarang berada di bumi. Kita juga bisa merasakan menjadi manusia seutuhnya, juga karena kita berada di bumi," kata Dere.
Selain terlibat dalam penulisan lirik lagu, Tulus dan Dere juga ikut terlibat dalam pembuatan melodi dari lagu ini bersama dengan Topan Abimanyu. Sementara produser dari lagu ini adalah sosok yang tak asing lagi, Petra Sihombing.
"Apa yang aku pikirkan ini, kemudian aku ceritain ke Kak Tulus dan, ya, jadilah lagu ini yang kami kerjakan selama dua bulan," ungkap Dere.
Sempat ragu untuk merilis lagu "Rumah"
Lagu "Rumah" diproduksi dengan begitu lancar tanpa kendala, kata Dere. Tapi, saat lagunya akan dirilis, Dere sempat ragu untuk mengeluarkannya ke publik. Kepada Popbela, Dere mengungkapkan keraguannya saat hendak merilis lagu ini.
"Di lagu ini, aku berusaha mengajak orang-orang untuk lebih aware dengan kondisi Bumi. Tapi, di sisi lain, beberapa apa yang aku lakukan masih dalam kategori merusak Bumi. Misalnya, aku masih pakai botol plastik. Aku agak sedikit ragu saat mau rilis karena apa yang aku suarakan belum sejalan dengan apa yang aku lakukan. Tapi, Kak Tulus memberikan masukan. Dia bilang, nggak apa-apa merilis lagu ini, anggap saja sebagai pengingat diri sendiri untuk menjaga 'rumah' kita ini," jelas Dere.
Dere ajak pendengar untuk lebih mencintai Bumi
"Rumah" merupakan cara Dere untuk sedikit mengingatkan pada manusia bahwa Bumi yang kita tinggali sebaiknya kita jaga baik-baik. Dalam kesempatan ini, Dere juga membagikan cara yang paling baik dalam merawat bumi menurut versinya.
"Sama halnya dengan bertamu, sudah semestinya kira menjaga perilaku saat berada di sebuah rumah. Menurutku, kita bisa mulai melindungi Bumi dengan menjaga dan mawas dengan tiap hal yang kita lakukan," kata Dere.
"Rumah" menjadi satu di antara lagu-lagu Dere yang berkaitan dengan isu-isu yang sedang terjadi di sekitar kehidupan manusia. Selain itu, Dere juga tidak sabar menciptakan karya terbaru yang merupakan refleksi kisah-kisah kehidupan manusia dan sekitarnya.
"Tentu aku ingin segera belajar banyak hal tentang apa yang sedang terjadi. Bertukar cerita dengan banyak manusia lain yang semoga akan membantuku tahu apa yang mesti aku lakukan untuk Bumi," tutupnya.