Bagaimana jadinya jika kamu bersiap untuk move on karena belahan jiwamu dinyatakan telah meninggal dunia, tapi suatu hari dia kembali lagi ke hadapanmu? Sementara di satu sisi, kamu telah memiliki seseorang yang kamu butuhkan dan telah membantumu menata kembali hati yang pecah itu?
Kamu pun dihadapkan pada dua pilihan sulit: kembali ke cinta lamamu yang sempat kamu tunggu kepulangannya, atau menjalani hidup baru dengan sosok baru yang sudah membantumu melewati masa sulit. Mana yang kamu pilih?
Sinopsis: perjalanan menemukan cinta sejati yang berliku tajam
Hidup Emma Blair (Phillipa Soo) begitu sempurna. Ia bisa memacari cowok paling tampan di SMA-nya, Jesse (Luke Bracey). Hubungan mereka berlangsung tanpa hambatan dan berjalan sangat lama. Saat keduanya lulus kuliah, Emma dan Jesse memutuskan menghabiskan waktu mereka untuk menjelajah dunia.
Blogger menjadi pekerjaan yang dipilih Emma, sementara Jesse menjadi aktor dan produser untuk film dokumenter. Pekerjaan mereka memang mengharuskan keduanya untuk keliling dunia bersama. Sampai akhirnya, mereka memutuskan untuk singgah sebentar di kampung halaman Emma dan menikah.
Sayangnya, di hari kedua mereka menikah, Jesse yang sedang melakukan perjalanan untuk film dokumenter terbarunya dinyatakan hilang di Laut Antartika dan jasadnya tak pernah ditemukan. Polisi pun menyatakan Jesse telah meninggal dunia dan Emma begitu terpuruk karena sedih.
Beberapa tahun sejak kepergian Jesse, Emma yang kemudian bekerja di toko buku Blair’s Book milik orang tuanya akhirnya menemukan sosok baru yang membantunya keluar dari kesedihan. Sam (Simu Liu) adalah teman sekolah Emma yang telah lama memendam perasaan terhadap Emma.
Kali ini, Sam tak melewatkan kesempatan. Ia masih menyimpan perasaan itu dan mengutarakannya kepada Emma. Dengan senang hati Emma menerima Sam untuk memulai lembaran hidupnya yang baru. Namun, tak lama setelah Sam melamar Emma, sesuatu yang aneh terjadi. Jesse kembali!
Siapa yang akan dipilih Emma selanjutnya? Sam atau Jesse?
Kisah romcom yang manis, bikin kita senyum hingga menangis
Bagi Andy Fickman–sang sutradara–menggarap film romantic comedy adalah hal yang baru. Sebelumnya, ia lebih sering membuat film-film komedi, seperti Playing with Fire (2019) dan You Again (2010). Sebagai film romcom pertamanya, One True Loves bisa dibilang menjadi film yang cukup berhasil.
Dengan kisah manisnya, kita dibawa ke masa-masa bahagia Emma yang akan membuat kita ikut tersenyum. Hingga turut menangis saat Emma kehilangan Jesse. Melalui naskahnya yang dibuat dengan cukup baik, One True Loves berhasil mengaduk-aduk perasaan penonton hingga ada kepuasan tersendiri setelah selesai menontonnya.
Pelajaran berharga soal cinta
One True Loves memberikan pelajaran berharga soal masa. Melalui film ini, analogi setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya, benar-benar tergambarkan dengan begitu jelas. Kita bisa melihat sendiri bahwa setiap orang bertumbuh ke jalannya masing-masing. Begitu pula dengan Emma.
Masa-masa Emma dengan Jesse berakhir di kala Jesse dinyatakan hilang dan Emma seolah kehilangan harapan. Tentu ia harus melanjutkan hidup. Bukan berarti Emma sudah kehilangan cinta kepada Jesse. Justru sebaliknya, cintanya pada Jesse telah berubah menjadi bentuk yang lain.
Bagaimana, Bela? Tertarik menyaksikan film ini?
