Setelah Aladdin, tahun 2019 ini Disney merilis kembali film live action yang diangkat dari kisah klasik mereka. The Lion King, rilis pertama kali padaa tahun 1994, kini dibuat kembali dalam versi live action. Menggandeng Donald Glover dan Beyonce Knowles-Carter sebagai pengisi suara, The Lion King siap dinikmati di Indonesia mulai tanggal 17 Juli 2019.
Apakah The Lion King versi live action sama menariknya dengan versi animasinya lima belas tahun lalu? Atau bahkan hasil filmnya di luar ekspektasi kita? Sebelum menonton, yuk simak review dari Popbela berikut ini.
Sinopsis: Ketika Sang Raja Hutan Berebut Tahta
Kalau kamu pernah menonton The Lion King versi animasi tahun 1994 lalu, jalan cerita The Lion King versi live action akan sama persis. Kisah ini bercerita tentang raja hutan, Mufasa (James Earl Jones) yang baru saja memiliki anak bernama Simba (JD McCrary). Pada upacara pengenalan Simba ke para penghuni Pride Land, Mufasa mengatakan kalau Simba adalah penerusnya kelak.
Sayangnya, Scar (Chiwetel Ejiofor) tak terima dan berencana membunuh Mufasa. Rencana tersebut berhasil karena ia mendapat bantuan dari kawanan hiena. Saat Mufasa terbunuh, Scar meminta Simba untuk pergi jauh dan Simba menurutinya.
Berbulan lamanya Simba pergi sampai akhirnya ia dewasa. Suatu hari Simba dewasa (Donald Glover) secara tidak sengaja bertemu kembali dengan Nala (Beyonce Knowles-Carter) yang tengah mencari bantuan untuk menyelamatkan Pride Land dari kehancuran.
Film Klasik yang Nyaris Nggak Mungkin Dibuat Versi Live Action-nya
Sebagai penggemar film klasik Disney, saya memang sangat menunggu film-film mereka untuk dibuat kembali versi ive action-nya. Meski film sebelumnya, yakni Cinderella, Beauty and The Beast dan Aladdin sukses dibuat ulang, awalnya saya sangat ragu ketika mengetahui kalau The Lion King akan dibuat dalam versi live action. Saya tak bisa membayangkan bagaimana ekspresi dari hewan-hewan yang menjadi tokoh utama dalam film tersebut kelak.
Namun, setelah menonton filmnya, semua keraguan sirna. Meski dari segi ekspresi wajah-wajah hewan hanya datar, namun emosi penonton berhasil diaduk-aduk melalui dialog dan musik latar film tersebut. Kita bisa ikut merasakan sedih saat Mufasa meninggal, tapi kita juga bisa ikut tertawa terbahak-bahak saat Pumba dan Timon muncul.
Soundtrack dengan Gubahan Aransemen Kolosal nan Indah
Satu hal yang membuat film ini sangat menyenangkan untuk ditonton adalah lagu-lagu yang mengiringinya. The Lion King memang memiliki lagu original sejak pertama kali dirilis pada tahun 1994 lalu. Dalam film terbarunya ini, lagu-lagu tersebut diaransemen ulang dengan konsep kolosal yang menggunakan paduan suara sebagai penyanyi latarnya. Lagu-lagu tesebut menjadi benar-benar indah dan semakin membawa kita kepada suasana alam liar di hutan Afrika.
Selain karena paduan suara dalam setiap lagunya, satu hal lain yang membuat soundtrack ini semakin spesial adalah adanya penampilan Beyonce di dua lagu dalam film ini. Beyonce berhasil menghadirkan suasana romantis pada film saat menyanyikan kembali Can You Feel The Love Tonight dan sukses membuat kita semangat lewat lagu yang ditulisnya sendiri berjudul Spirit.
Album dari soundtrack The Lion King ini sudah dirilis sejak minggu lalu dan bahkan telah menempati posisi 5 dari chart Billboard 100. Wow!
Sisipan Film Disney Lain
Bukan Disney namanya kalau nggak menyisipkan potongan dari film Disney lainnya. Nggak terkecuali film The Lion King. Dalam film berbudget $250 juta ini juga ada sisipan film Disney lain. Kalau kamu perhatikan, saat Pumba dan Timon menjadi umpan untuk para hiena, Timon menyanyikan bagian intro lagu Be Our Guest yang menjadi salah satu soundtrack film Beauty and The Beast.
Meski hanya sepenggal, lagu tersebut berhasil membuat penonton tertawa karena ocehan Timon yang menggelikan. Saat menontonnya nanti, perhatikan baik-baik ya!
Jadi, kapan nih mau menonton film The Lion King live action?