Menutup tahun 2019, MD Pictures mempersembahkan sekuel terbaru dari kisah Presiden Indonesia Ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie dan sang istri, Ainun Habibie dalam sebuah film biopik manis penuh inspirasi. Tak seperti film sebelumnya yang didominasi oleh kisah muda Habibie, Habibie & Ainun 3 mengangkat kisah masa muda Ainun yang penuh cinta dan cita.
Bagaimana kisah film tersebut dan review filmnya? Simak ulasan Popbela.com berikut ini ya.
Sinopsis: Perjalanan Panjang Ainun Menjadi Seorang Dokter
Ainun (Maudy Ayunda) sangat bercita-cita ingin menjadi seorang dokter karena ia ingin sekali bisa membantu banyak orang yang sedang sakit seperti sang ibu (Marcella Zalianty). Namun, pada saat itu, banyak yang meragukan kemampuan Ainun sebab ia seorang perempuan. Pada tahun 60-an, tak banyak perempuan yang bisa menjadi dokter. Bahkan dosennya sendiri, Husodo (Arswendy Nasution) meragukannya juga. Namun Ainun tak menyerah.
Di sisi lain, di masa kuliah Ainun, ia bertemu dengan cinta pertamanya Ahmad (Jefri Nichol). Ahmad yang pintar, kritis, dan romantis, membuat Ainun luluh. Kehadiran Ahmad sejenak membuat Ainun lupa dengan Rudi Habibie (Reza Rahadian) yang sempat mencuri perhatiannya saat SMA dulu. Namun Ainun dan Rudi bagai angin lalu sebab Rudi sedang menimba ilmu jauh di Eropa.
Teknik CGI Film yang Membuat Penonton Terkesima
Satu hal yang membuat saya sempat terkesima adalah teknik CGI dan tata rias yang membuat para tokohnya menjadi lebih hidup. Saat memerankan Habibie muda, wajah Reza Rahadian direkayasa sedemikian rupa sehingga ia memiliki visual layaknya pemuda berusia 17 tahun.
Di satu sisi saya kagum dengan teknologi yang digunakan dalam film ini. Namun di sisi lain, ada beberapa bagian wajah hasil CGI yang tampak tak alami dan membuat wajah Reza Rahadian muda seolah melayang dan tak ‘menempel’ pada tubuhnya. Hal ini sangat terlihat jelas pada bagian awal film saat Reza Rahadian masuk ke dalam scene pertama Habibie muda dan bagian akhir saat ia bersama Ainun.
Namun meski begitu, saya sangat mengapresiasi bagaimana usaha MD Pictures membuat tokohnya seolah hidup dan membangun karakter yang diperankannya.
Selain Habibie muda, saat memerankan Habibie tua Reza juga tak kalah mencuri perhatian. Tata rias prostetik yang digunakannya membuatnya seolah benar-benar sudah seumur dengan Habibie di akhir hidupnya. Saya salut dengan tim tata rias yang bisa membuat sebegitu detail tata rias Habibie tua di wajah Reza.
Mengangkat Kisah Ainun yang Tak Banyak Orang Tahu
Terlepas dari segi teknik yang sangat mumpuni, film Habibie & Ainun 3 cukup menarik perhatian karena mengangkat kisah Ainun yang selama ini tak banyak diketahui orang. Mulai dari saat Ainun harus sembunyi dari tentara Jepang, Ainun membantu ibunya melahirkan, hingga kisah cintanya bersama Ahmad sebelum ia menikah dengan Habibie.
Sebagai sosok yang sangat dikagumi karena kisah hidup dan perjalanan cinta romantisnya bersama Habibie, melihat kisah hidup Ainun tentu sangat menarik. Tak banyak yang tahu kalau Ainun berjuang sangat keras agar bisa kuliah kedokteran dan menghadapi stigma negatif masyarakat terhadap perempuan pada masa itu.
Sedikit banyak, apa yang dilakukan Ainun untuk menggapai cita-citanya tentu menginspirasi perempuan masa kini untuk nggak gampang menyerah dengan apa yang mereka inginkan.
Salut dengan Akting Jefri Nichol dan Karakternya yang Kuat
Tak kalah berkesan dari film ini adalah kehadiran Ahmad yang diperankan oleh Jefri Nichol. Mungkin tak banyak yang tahu juga kalau Ainun sempat menjalin kasih dengan seseorang bernama Ahmad sebelum akhirnya ia melabuhkan hatinya bersama Habibie.
Daripada Habibie, justru karakter Ahmad sangat kuat. Ia merupakan sosok yang pintar dan kritis dengan segala pemikirannya yang jauh di depan dibandingkan dengan mahasiswa seusianya. Tak hanya itu, Ahmad juga menjadi sosok boyfriend material dengan keromantisannya yang penuh kejutan.
Pada masanya, apa yang dilakukan Ahmad tentu sangat modern dengan gaya pacaran yang kebarat-baratan, seperti piknik, menonton bioskop hingga makan malam berdua. Jujur, pasti saat menontonnya kalian membayangkan menjadi Ainun kan?
Perempuan Haruslah Kuat dan Berdaya
Meski alur kisahnya cukup membuat saya bingung karena melompat-lompat, namun pesan kuat dari film ini dapat tersampaikan dengan baik. Pesan tersebut yakni menjadi perempuan haruslah kuat dan berdaya.
Perempuan juga sama seperti laki-laki, mereka berhak mempunyai mimpi dan mewujudkannya. Sesulit apapun jalan yang harus kalian tempuh untuk mencapai mimpi tersebut, pasti akan menjadi nyata pada akhirnya jika kita serius, tekun dan sungguh-sungguh.
Kisah inspiratif Ainun muda dalam Habibie & Ainun 3 masih bisa kamu saksikan di bioskop karena filmnya baru tayang pada 19 Desember 2019. Kalian sudah menontonnya belum?