Dena Rachman adalah salah satu sosok figur publik yang berani menunjukkan sekaligus memperjuangkan kesetaraan bagi transpuan di Indonesia.
Sejak pemilik nama asli Renaldy Denada Rachman tersebut memutuskan mengubah dirinya dari laki-laki menjadi perempuan beberapa tahun yang lalu, ia memantapkan diri menjadi seorang aktivis yang pernah bekerja sama untuk berbagai kampanye dengan organisasi seperti UNDP, UNESCO, UNFPA, ILO, Hivos dan Rutgers.
Dena sadar bahwa di Indonesia, transpuan masih menjadi minoritas yang terkadang dipandang sebelah mata. Maka dari itu, berikut ini pesan Dena Rachman untuk kaum minoritas di Indonesia.
Saling menghormati satu sama lain
Menurut Dena, kaum minoritas seperti dirinya sebetulnya tidak minta diterima. Tapi, ia hanya minta saling menghormati satu sama lain.
"Kami, teman-teman minoritas tidak minta untuk diterima. Karena kita punya hidup masing-masing dan saling menghormati satu sama lain," ungkap Dena dalam sesi terakhir di hari kedua Festival Pulih by Popbela, 26 November 2021.
Jangan menghakimi orang lain sebelum benar-benar mengenal mereka
Pesan Dena selanjutnya adalah jangan menghakimi orang lain jika kita belum mengenalnya sama sekali. Sebab, kita tidak tahu apa alasan di balik kehidupan yang selama ini hanya kita lihat dari luar.
"Aku percaya dengan istilah 'tak kenal maka tak sayang'. Jangan ambil stigma jika kita belum mengenalnya. Kenalan saja dulu. Kalau nggak suka, ya, sudah nggak apa-apa. Yang penting saling menghormati satu sama lain," jelas Dena lagi.
Untuk kisah lainnya tentang childhood trauma dari Dena Rachman bisa kamu saksikan di video berikut ini.
Festival Pulih by Popbela merupakan komunitas kesehatan mental, serta ruang teduh untuk sembuh dan bertumbuh. Acara ini akan terselenggara secara online mulai dari tanggal 25-27 November 2021 yang bisa kamu saksikan secara gratis di YouTube dan Instagram Popbela.