Tahun 2021 ini, DWP Virtual kembali hadir untuk kedua kalinya. Mengulang kesuksesan tahun lalu, Djakarta Warehouse Project Virtual (DWPV) memanjakan penonton dengan berbagai suguhan meriah dari para DJ dan musisi yang tampil pada DWPV, Sabtu dan Minggu, 11-12 Desember 2021 kemarin.
Penasaran bagaimana keseruan dan kemeriahan festival musik ini? Simak liputan lengkapnya berikut ini.
Penampilan energik Timmy Trumpet meriahkan DWPV 2021 hari pertama
Hari pertama DWPV 2021, 11 Desember 2021, diawali dengan permainan Whisnu Santika featuring Liquid Silva dan Souljah, yang menyuguhkan permainan dari kapal dilengkapi pemandangan sunset yang memanjakan mata. Penampilan di panggung tersebut kemudian dilanjutkan oleh set dari PuFFcorn, W.W, Winky Wiryawan, Hizkia, RayRay dan Mattn.
Jeffrey Sutorius memeriahkan panggung utama dari DWPV, yaitu panggung Garuda V, dengan membawakan lagu "The Afterlife". Tak lupa, DJ Belgian, Lost Frequencies yang menggaduhkan chat box yang tersedia dan ditutup dengan permainan energik dari Timmy Trumpet.
Astralwerks, record label asal amerika yang merupakan market share leader nomor 1 untuk musik dance/electronic juga mengambil alih salah satu panggung DWPV di hari
pertama. Mereka membawa sederetan nama seperti Slow Motion, Beauz dan Weird
Genius yang semakin memeriahkan hari pembuka DWPV 2021.
NERVO, penutup DWPV 2021 hari kedua dengan penampilan tak terlupakan
Tak kalah seru, di hari kedua panggung DWPV 2021 dimeriahkan oleh BIONIXXX, Devarra,
AOY, Raiden, kodeine, Ninda Felina, dan Patricia Schuldtz. Mengambil pemandangan Bamboo Valley Ubud, Atsy X Taner juga menyuguhkan permainan yang uplifting.
Selanjutnya, keseruan dibawa oleh Dipha Barus featuring Monica Karina dan Kallula, Jonas Blue, serta Snakehips. Andrew Rayel juga menaikan suasana dengan remix dari "Love Tonight". Keseruan DWPV diakhiri oleh penampilan twin sisters asal Australia, NERVO.
Visual mengagumkan dengan sentuhan budaya khas Indonesia
Secara keseluruhan, DWPV menyuguhkan permainan visual yang beragam dan spektakuler dengan membawa unsur-unsur budaya Indonesia. Sehingga, para penonton tak hanya dapat menikmati musik yang seru, tapi juga pemandangan yang begitu memanjakan mata.
"Walaupun diadakan secara virtual, DWPV tetap mencoba untuk memberikan hiburan yang terbaik untuk penonton, dan tak lupa tetap menjaga nilai keragaman yang selalu dibawa oleh Djakarta Warehouse Project," ujar David Ferdian selaku Head of Ismaya Live, seperti dikutip dari rilis yang diterima Popbela.
Djakarta Warehouse Project pertama kali digelar pada tahun 2008, yang awalnya bertajuk Blowfish Warehouse Project dan merupakan sebuah acara pada salah satu klub milik Ismaya bernama Blowfish. Kini, acara tersebut sudah berevolusi menjadi festival musik elektronik kelas dunia yang diadakan selama 3 hari dan menarik ribuan pencinta musik dari berbagai belahan negara dengan sebutan "Djakarta Warehouse Project".
Festival ini menghadirkan sub-genre musik elektronik yang ditampilkan melalui berbagai panggung yang ada. Salah satunya berbentuk burung garuda, dengan nama "Garuda Land" yang terinspirasi lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.
Dalam sepuluh edisi yang ada, terdapat nama-nama terbesar musisi dan DJ dunia yang telah meramaikan panggung Djakarta Warehouse Project. Di antaranya Calvin Harris, Steve Aoki, Carl Cox, Skrillex, Tiesto, Diplo, Major Lazer, Martin Garrix, David Guetta, Armin van Buuren, Axwell x Ingrosso, hingga DJ snake.
Pada tahun 2015, Djakarta Warehouse Project mendapat gelar "Festival EDM 2015 Terbaik" oleh EDM Sauce. Pada tahun 2016, festival ini juga didatangi oleh lebih dari 20 ribu penonton internasional yang tersebar dari 39 negara.
Tahun 2020, Djakarta Warehouse Project hadir secara virtual bertajuk DWPV yang menampilkan berbagai musisi dan DJ mancanegara seperti Martin Garrix, Vini Vici, Armin van Buuren, Yellow Claw, Brennan Heart dan berbagai musisi dan DJ Tanah Air.