Ceramah yang disampaikan oleh Oki Setiana Dewi soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih berbuntut panjang, nih, Bela. Oki yang mengatakan soal istri yang harus menutup aib suami (termasuk saat mendapatkan kekerasan fisik), menuai banyak komentar di media sosial.
Bahkan, bukan hanya warganet yang berkomentar, para ulama pun ikut berkomentar soal ceramah Oki tersebut. Ada yang memberikan tanggapan negatif, ada pula yang mendukung dan membela Oki.
Bagaimana tanggapan para ulama terkait hal ini? Simak selengkapnya berikut ini.
1. Cholil Nafis, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat
Cholil Nafis, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat melalui Instagramnya memberikan komentarnya terhadap ceramah Oki. Cholil mengatakan bahwa KDRT tidak seharusnya disimpan rapat-rapat. Tapi, ceritakanlah kepada orang yang tepat agar dapat menemukan solusinya.
Jika hal ini tidak juga menemukan jalan keluarnya, maka baru menempuh jalur hukum dan perceraian. Tapi, pilihan ini adalah pilihan terakhir dan jika memang sudah tidak dapat dikompromi lagi secara baik-baik.
"Tidak semua kekerasan dalam rumah tangga harus disimpan rapat-rapat, juga jangan sampai setiap kekerasan dalam rumah tangga diceritakan kemana-mana dan dilaporkan ke pihak penegak hukum. Nah, keluarga itu dibangun atas saling menyayangi dan mencintai. Jika terjadi KDRT baiknya, upayakan untuk diceritakan kepada orang yang tepat guna mendapat nasihat dalam menghentikan kekerasan rumah tangga," tulis Cholil.
2. Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas memberikan pendapatnya tentang ceramah Oki. Menurut Anwar, Oki pasti tidak suka dan tidak menoleransi adanya praktik KDRT. Namun, jika hal tersebut terjadi dalam rumah tangga, alangkah baiknya agar diselesaikan secara internal dengan baik-baik tanpa harus membongkarnya ke publik. Baru, lanjut Anwar, jika masalah ini tidak dapat diselesaikan secara internal, kita bisa meminta bantuan hukum.
Menurut Anwar, apa yang disampaikan Oki cukup berkaitan dengan masalah belakangan ini. Yakni, orang-orang dengan mudahnya membicarakan dan membongkar masalah rumah tangganya ke publik. Padahal bisa diselesaikan secara pribadi tanpa harus membukanya.
"Jadi saya tidak melihat dan tidak menafsirkan bahwa Mbak Oki itu adalah sosok selebritis yang mentolerir praktik KDRT. Mbak Oki itu sepanjang pengetahuan saya, kalau saya tidak salah beliau adalah seorang doktor. Jadi beliau itu adalah orang yang berpendidikan bahkan sangat educated. Menurut saya, hanya orang yang tidak waras sajalah yang bisa menerima dan tidak keberatan terhadap praktik KDRT," jelas Anwar, seperti dikutip dari berbagai sumber.
3. Alissa Qotrunnada Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Alissa Qotrunnada Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan ceramah Oki yang seolah-olah memaklumi KDRT. Padahal pesan yang ingin disampaikan Oki cukup bagus, yakni seorang istri yang menutupi aib suami. Namun, ceramah tersebut menjadi salah perspektif karena kurang tepat dalam memilih contoh kasusnya.
"Saya menyayangkan pemilihan contoh itu, karena sependek yang saya tahu Mbak Oki itu, kan, sedang membahas tentang bagaimana sebagai perempuan kita itu jangan mudah mengumbar aib keluarga termasuk aib suami, kan begitu message-nya," kata Alissa.
Alissa juga menambahkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga itu tidak seharusnya ditutup-tutupi. Sebab, ke depannya akan berpengaruh terhadap kondisi psikis dari korban.
4. Gus Miftah
Meski tidak menyebutkan secara spesifik apakah ditujukan untuk ceramah Oki Setiana Dewi atau bukan, Gus Miftah belum lama ini juga membuat unggahan tentang memilih pasangan.
Dalam unggahannya, Gus Miftah melalui akun @Pengajiangusmiftah menuliskan, "lebih baik memilih pasangan yang sederhana tapi menenangkan, daripada terlihat sempurna tapi menyakitkan."
Unggahan tersebut kemudian dilengkapi pula dengan caption, "Kita membayangkan pasangan yang sempurna, tapi kita menikah dengan orang yang tidak sempurna, maka bagi kita hanya ada dua pilihan: singkirkan bayangan itu dan terimalah orangnya, atau singkirkan orangnya dan nikmatilah khayalannya."
5. Gus Nadir
Selanjutnya, yang turut memberikan komentar terhadap ceramah Oki Setiana Dewi adalah Gus Nadir. Dalam cuitannya, Gus Nadir mengatakan bahwa KDRT bukanlah aib yang harus ditutupi. Bahkan, sebagai istri, kita harus berani melapor polisi jika suami sudah berani melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
Tak hanya itu, Gus Nadir juga memberikan contoh lain soal aib suami yang harus ditutupi oleh istri. Contoh tersebut meliputi kebiasaan mendengkur suami dan membersihkan kotoran hidung. Sementara, kekerasan yang dilakukan suami bukanlah aib yang harus ditutupi, melainkan harus dilaporkan meminta pertolongan.
Klarifikasi Oki terkait ceramahnya yang viral
Mendapat banyak komentar negatif, serta tanggapan ulama soal ceramahnya, Oki Setiana Dewi pun memberikan klarifikasinya melalui akun Instagram. Dalam unggahannya, Oki mengatakan bahwa ceramah yang viral adalah videonya dua tahun yang lalu. Ia mengajak warganet untuk melihat video tersebut secara lebih lengkap sebelum berkomentar.
"Assalamu’alaikum sahabat semua, kemarin saya mendapatkan pesan dari beberapa teman mengenai potongan ceramah saya 2 atau 3 tahun lalu. Di atas inilah videonya versi lebih panjang.
Terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya. Tentu saya sangat menolak kekerasan dalam rumah tangga. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya.
Mohon doa agar Allah membimbing setiap ucap hingga ke depannya mendatangkan maslahat. Insya Allah saya akan terus belajar, memperbaiki diri dan menyampaikan dengan lebih baik ke depannya. Mohon bimbingan juga dari sahabat-sahabat semua," tulis Oki.