Mendekati Imlek atau Tahun Baru Cina, pasti lekat dengan nuansa merah dan hari yang basah atau hujan. Bukan hanya itu, Imlek juga identik dengan angpao alias amplop berisikan uang yang dibagi-bagikan oleh mereka yang merayakannya, untuk berbagi rezeki dan mendapatkan berkah.
Sering mendengar istilah angpao, penasaran nggak, sih, dengan sejarah dan fakta unik lainnya tentang angpao? Berikut ini Popbela telah merangkum deretan fakta angpao Imlek yang harus kamu tahu.
1. Arti angpao
Secara bahasa, angpao terdiri dari dua kata, yakni hong merah, dan bao yang berarti membungkus. Menurut kamus bahasa Mandarin, angpao memiliki arti “uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang diberikan kepada pembeli oleh penjual karena telah membeli produknya; sogokan”.
2. Sejarah tradisi angpao Imlek
Merunut kembali ke belakang, angpao Imlek memiliki beberapa kisah sejarah terkenal yang diceritakan turun-temurun. Asal usul angpao Imlek bermula dari sebuah desa di dataran Tiongkok yang diserang oleh iblis. Tak ada seorang pun yang dapat melawan iblis tersebut kecuali seorang pemuda yatim piatu. Berkat pedang yang diwarisi leluhurnya, ia berhasil mengalahkan iblis itu dan menyelamatkan desa.
Sebagai ungkapan terima kasih, warga desa memberikan pemuda tersebut uang yang dibungkus amplop berwarna merah. Warga desa yakin amplop merah membawa keberuntungan bagi desa mereka dan mengusir roh jahat.
Sejarah lain mengatakan, angpao bermula dari kebiasaan orang-orang tua di masa Dinasti Qin yang memasang benang merah pada koin. Mereka yakin, dengan melakukan hal itu, mereka tak akan bertambah tua dan berumur panjang. Seiring berjalannya waktu, benang merah digantikan oleh kertas merah, dan kini menjadi amplop merah.
3. Harus menggunakan uang yang bersih dan rapi
Saat kamu akan memberikan angpao kepada kerabatmu, jangan asal menggunakan uang, ya. Salah-salah, angpaomu akan ditolak oleh mereka. Untuk memberikan angpao, wajib hukumnya menggunakan uang yang bersih dan rapi. Sebab, memberikan angpao sama artinya dengan memberikan berkah atau doa bagi orang lain. Maka dari itu, uang diberikan harus yang rapi dan layak.
Karena alasan ini tak heran, jika menjelang Imlek akan ada antrian yang cukup panjang di bank, karena banyak orang menukarkan uang lama mereka.
4. Jumlahnya tidak boleh 4
Etnis Tionghoa percaya bahwa 4 adalah angka sial atau angka mati. Oleh sebab itu, jumlah uang dalam angpao tidak boleh berjumlah 4. Misalnya, Rp4 ribu, Rp40 ribu, atau Rp400 ribu. Bukannya mendatangkan berkah, angpao dengan jumlah uang 4 dipercaya mendatangkan nasib buruk. Akan lebih baik jika uang angpao mengandung angka 8. Sebab, 8 dipercaya sebagai angka keberuntungan.
5. Bukan hanya anak-anak yang boleh menerima angpao
Penerima angpao biasanya anak-anak kecil yang masih sekolah. Ternyata, dalam tradisi Tiongkok, orang dewasa yang sudah bekerja tapi belum menikah pun masih boleh menerima angpao dari kerabat mereka. Sebab, menerima angpao sama halnya dengan menerima berkat dan doa baik dari yang memberikan. Maka dari itu, dengan menerima angpao banyak yang berharap agar didoakan segera mendapat jodoh.
6. Dibagikan bukan hanya saat Imlek
Sebenarnya tradisi bagi-bagi angpao dilakukan saat ada perayaan dan bukan hanya saat Imlek. Di pesta pernikahan, ulang tahun, memasuki rumah baru hingga beramal, juga menggunakan istilah angpao. Namun, di Indonesia, angpao lekat dengan hari raya Imlek. Padahal memberikan angpao bisa kapan saja tanpa harus menunggu Imlek.
7. Angpao diadopsi ke budaya lain
Tradisi bagi-bagi angpao dari Tiongkok kemudian mendunia dan melebur dengan budaya lainnya. Di Indonesia dan Malaysia misalnya, angpao dibagikan dalam amplop hijau kepada anak-anak saat Hari Raya Idul Fitri. Di Filipina, pembagian angpao bukan hanya dilakukan saat Imlek, tapi juga saat perayaan Natal.
Itulah tadi tujuh fakta angpao Imlek yang perlu kita ketahui. Apakah tahun ini kamu menerima angpao? Atau malah kamu yang memberi angpao? Tulis di kolom komentar, ya!