[EKSKLUSIF] Kamila Andini & Evolusi Cerita Perempuan di Dunia Sinema

Isu yang harus diangkat ke masyarakat

[EKSKLUSIF] Kamila Andini & Evolusi Cerita Perempuan di Dunia Sinema

Film tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan isu-isu penting yang relevan dengan kehidupan masyarakat. Alternativa Film Festival menjadi salah satu platform yang mewujudkan hal ini dengan mengangkat film-film bertema sosial.

Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama POPBELA, juri festival, Kamila Andini, berbagi pengalamannya sebagai bagian dari acara bergengsi ini. Ia membahas tentang proses seleksi, tema-tema yang diangkat, hingga visi dan pandangannya terhadap perkembangan dunia sinema. Khususnya bagi isu perempuan yang belakangan banyak diangkat sebagai salah satu tema besar dari sebuah film.

Berikut lima fakta menarik dari wawancara tersebut yang mengungkap sisi inspiratif dari festival dan perjalanannya sebagai sineas.

Kisah awal Kamila bergabung dengan Alternativa Film Festival

[EKSKLUSIF] Kamila Andini & Evolusi Cerita Perempuan di Dunia Sinema

Kamila mengungkapkan bahwa ia pertama kali dihubungi untuk menjadi juri sekitar dua bulan sebelum festival dimulai. Meskipun awalnya belum terlalu familiar dengan acara tersebut, ia segera tertarik setelah mempelajari konsepnya.

Festival ini mengusung pendekatan unik dengan format nomadik yang berpindah tempat setiap tahunnya, menjadikannya berbeda dari festival film pada umumnya. Menurutnya, fokus pada film-film dengan dampak sosial memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang isu-isu yang relevan dalam konteks budaya dan masyarakat. Hal ini membuatnya merasa bahwa festival ini adalah platform penting untuk menyoroti seni sinema sekaligus isu-isu sosial.

Sebagai seorang seniman, Kamila melihat Alternativa sebagai tempat yang sempurna untuk menggabungkan seni dan diskursus sosial. Ia menekankan bahwa fondasi utama dari festival ini tetaplah seni sinema itu sendiri.

Namun, melalui karya-karya yang ditampilkan, festival ini memperluas cakupannya dengan membahas konteks sosial yang sedang berlangsung. Inisiatif seperti ini, menurutnya, mencerminkan kekuatan film sebagai medium untuk menciptakan percakapan yang bermakna. Dengan keterlibatannya, ia berharap dapat berkontribusi pada eksplorasi ide-ide baru dan mendukung talenta yang memiliki perspektif unik.

Tantangan dalam menjadi juri dan proses seleksi Alternativa Film Awards 2024

Sebagai juri, Kamila tentu harus menonton semua film yang masuk seleksi, termasuk 25 film panjang dan beberapa film pendek yang masuk dalam nominasi. Ia mengakui bahwa ini adalah pengalaman yang intens karena setiap karya memiliki pesan yang kuat dan penting.

Menariknya, hampir semua film yang ditonton memiliki relevansi yang sangat tinggi dengan isu-isu terkini, membuat proses seleksi menjadi tantangan tersendiri. Ia menjelaskan bahwa salah satu hal yang selalu dicari adalah bagaimana pembuat film menempatkan dirinya dalam cerita tersebut. Pendekatan personal pembuat film terhadap tema menjadi faktor penting yang ia perhatikan dalam menilai karya.

Kamila juga mencatat bahwa banyak film dalam festival ini mengangkat tema tentang perempuan dan kekuatan mereka. Ia merasa tema ini sangat menarik, terutama karena sebagian besar film tersebut dibuat oleh sineas laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa isu-isu perempuan mulai mendapatkan perhatian lebih luas dalam dunia sinema.

Bagi Kamila, film-film ini tidak hanya menampilkan cerita yang relevan, tetapi juga memperlihatkan perkembangan representasi perempuan dalam media. Proses seleksi yang intens ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pembuat film menggambarkan isu-isu perempuan dengan cara yang segar dan penuh empati.

Fokus tema perempuan dalam Alternativa Film Festival

Salah satu hal yang mencuri perhatian Kamila adalah dominasi tema perempuan dalam banyak film di festival ini. Ia merasa bahwa kekuatan perempuan sering kali dipertanyakan atau diragukan, tetapi film-film tersebut justru memberikan suara yang kuat untuk membahas isu ini.

Menariknya, banyak pembuat film laki-laki yang berhasil menangkap esensi dari cerita-cerita perempuan, yang menurutnya menunjukkan kemajuan dalam kesadaran sosial. Film-film ini tidak hanya berbicara tentang kekuatan perempuan, tetapi juga menggali lebih dalam tentang pengalaman mereka. Representasi ini menjadi sangat relevan mengingat perubahan politik dan sosial yang terus berkembang setiap tahun.

"Walaupun aku selalu bikin film tentang perempuan, tapi setiap film di setiap tahun yang berbeda selalu mempertanyakan hal yang berbeda pula. Terutama tentang representasi perempuan. Karena setiap tahun representasi politik kita berubah, kita harus tahu banget sebagai filmmaker di mana kita berada dan apa konteksnya. Ngomongin teori feminisme yang juga sudah bergerak, kita sudah banyak ngomongin teori feminisme dan ini mengubah banyak hal. Dari bagaimana cara kita bercerita dan sedikit banyak itu akan masuk ke wilayah-wilayah yang lain, yang lebih minority, inclusivity and it's good," jelas Kamila. 

Ini menjadi harapan besar bagi Kamila, yang percaya bahwa sinema memiliki potensi untuk menciptakan perubahan sosial. Dengan pendekatan yang lebih dalam terhadap cerita perempuan, ia melihat adanya peluang untuk memperluas diskursus dan mendorong masyarakat untuk berpikir lebih kritis. Hal ini membuatnya semakin yakin akan pentingnya festival seperti Alternativa dalam membentuk masa depan sinema.

Proyek terbaru Kamila Andini

Saat ini, Kamila sedang mengerjakan proyek film terbarunya dengan judul sementara Four Seasons of Java. Film ini akan kembali mengeksplorasi cerita perempuan, tetapi dengan pendekatan yang lebih mendalam dan relevan dengan konteks saat ini.

Ia mengaku bahwa proses penulisan cerita ini seperti kembali ke bangku kuliah, karena ia harus mempelajari ulang banyak hal tentang isu perempuan. Selain itu, ia juga tengah mengembangkan proyek film lainnya bersama Mira Lesmana dengan tema crime romance. Proyek-proyek ini menunjukkan komitmen Kamila untuk terus mendorong batasan dalam bercerita melalui sinema.

"Aku dan Mbak Mira ternyata punya ketertarikan yang sama soal tema ini. Awalnya, proyek ini akan dikerjakan setelah filmku selesai. Tapi, ternyata idenya datang cukup cepat. Jadi, sambil berjalan juga. Film ini masih awal banget. Bahkan judulnya belum ada. Jadi, masih terus dikembangkan," ungkap Kamila. 

Di sela-sela wawancara, Kamila terus menekankan pentingnya evolusi dalam cara bercerita, terutama dalam menggambarkan isu-isu perempuan. Baginya, setiap tahun membawa konteks baru yang memengaruhi bagaimana representasi perempuan ditampilkan dalam film.

Ia berharap proyek-proyeknya dapat menjadi inspirasi bagi sineas muda untuk berani mengeksplorasi tema-tema yang kompleks dan penuh makna. Dengan pendekatan yang inovatif, Kamila yakin bahwa sinema Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional. Ia juga optimis bahwa kolaborasi kreatif akan membawa sinema ke arah yang lebih inklusif dan progresif.

Inspirasi sinema yang membentuk perjalanan karier Kamila

Kamila menyebut beberapa film yang sangat memengaruhi selera dan perjalanan kariernya sebagai sineas. Dua pembuat film yang sangat ia kagumi adalah Samira Makhmalbaf dari Iran dan Yasmin Ahmad dari Malaysia.

Film seperti Apple and the Blackboard karya Samira memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan perempuan di Iran. Sementara itu, Yasmin Ahmad dikenal karena cara uniknya menggambarkan karakter perempuan dalam berbagai konteks sosial. Bagi Kamila, karya-karya ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memperlihatkan bagaimana film dapat menjadi alat untuk menyampaikan isu yang kompleks dengan cara yang manusiawi.

Inspirasi dari para sineas ini mendorong Kamila untuk menciptakan karya yang memiliki dampak sosial dan relevansi yang kuat. Ia percaya bahwa film adalah bentuk seni tertinggi yang memungkinkan pembuatnya menyampaikan pesan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh media lain.

Dengan belajar dari para maestro ini, Kamila terus mengeksplorasi ide-ide baru dalam setiap proyeknya. Ia berharap dapat melanjutkan warisan mereka dengan menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong perubahan sosial. Hal ini mencerminkan visi dan dedikasinya untuk menggunakan film sebagai alat untuk berbagi cerita yang bermakna.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved