Fenomena Gerhana Bulan Sebagian pada hari ini, Jumat (19/11/2021), akan menjadi Gerhana Bulan Sebagian terlama abad ini di Indonesia, atau setidaknya dalam kurun waktu 80 tahun terakhir. Durasi gerhana kali ini mencapai 3 jam 28 menit, 23 detik.
Sebagai umat Islam, adanya fenomena ini menjadi pertanda untuk mempertebal keimanan kita terhadap Allah SWT. Oleh karena itu, saat terjadi gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat gerhana bulan. Hal ini sesuai dengan hadis berikut.
فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا
Artinya: "Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka salatlah." (HR. Bukhari no. 1043)
Salat gerhana bulan dapat dikerjakan sendiri atau secara berjamaah. Bagaimana bacaan doa, niat, dan tata cara sholat gerhana bulan? Simak berikut ini.
1. Niat salat gerhana bulan
Sama seperti ibadah lainnya, salat gerhana bulan juga diawali dengan niat. Ada pun bacaan niat salat gerhana bulan adalah sebagai berikut.
Bacaan niat salat gerhana bulan untuk imam
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى
"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”
Bacaan niat salat gerhana bulan untuk makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى
"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini makmuman lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”
2. Tata cara salat gerhana bulan
Salat sunnah gerhana bulan dilakukan sebanyak dua rakaat. Namun, ada perbedaan dalam pelaksanaan salat gerhana bulan. Perbedaannya, yakni pada jumlah rukuk dan i'tidal. Agar lebih jelas, berikut tata cara salat gerhana bulan yang perlu kamu ketahui.
- Membaca niat salat gerhana.
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Bertaawuz dan dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah). Imam membacakan surat-surat tersebut sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya).
- Ruku dan bangkit dari ruku (iktidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah, Rabbana wa lakal hamd”.
- Setelah iktidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat Alquran lainnya seperti melakukan rakaat baru.
- Kemudian lakukan rukuk dan iktidal kembali.
- Selanjutnya sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.
- Berdiri kembali dan melakukan rakaat kedua.
- Lakukan hal yang sama dengan rakaat pertama, dari membaca Al-Fatihah hingga sujud.
- Terakhir, mengucapkan salam.
3. Doa dan zikir salat gerhana bulan
Selepas salat gerhana bulan tidaklah selesai begitu saja. Kita dianjurkan untuk membaca doa dan zikir kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadis berikut.
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Ada pun bacaan doa dan zikir selepas salat gerhana bulan adalah sebagai berikut.
Zikir setelah salat gerhana bulan
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
"Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar."
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar."
Doa setelah salat gerhana bulan
Doa setelah salat gerhana bulan tercantum dalam surat Al-Hasyr ayat 24 yang berbunyi sebagai berikut.
هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
"Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm."
Artinya: "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
4. Waktu salat gerhana bulan
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh LAPAN, gerhana bulan total akan berdurasi 5 jam 5 menit dan 2 detik sejak awal munculnya penumbra hingga akhir penumbra. Itu artinya, ada waktu sekitar lima jam untuk kita menunaikan salat gerhana bulan.
Secara lebih rinci, fase-fase gerhana bulan adalah sebagai berikut.
1. Waktu Indonesia bagian barat
- Awal Penumbra, pukul 15.46.12 WIB
- Awal Sebagian, pukul 16.44.37 WIB
- Awal Total, 18.09.29 WIB
- Puncak Gerhana, 18.18.43 WIB
- Akhir Total 18.27.57 WIB
- Akhir Sebagian, 19.52.49 WIB
- Akhir Penumbra, 20.51.16 WIB
2. Waktu Indonesia bagian tengah
- Awal Penumbra, pukul 16.46.12 WITA
- Awal Sebagian, pukul 17.44.37 WITA
- Awal Total, 19.09.29 WITA
- Puncak Gerhana, 19.18.43 WITA
- Akhir Total 19.27.57 WITA
- Akhir Sebagian, 20.52.49 WITA
- Akhir Penumbra, 21.51.16 WITA
3. Waktu Indonesia bagian timur
- Awal Penumbra, pukul 17.46.12 WIT
- Awal Sebagian, pukul 18.44.37 WIT
- Awal Total, 20.09.29 WIT
- Puncak gerhana, 20.18.43 WIT
- Akhir total 20.27.57 WIT
- Akhir Sebagian, 21.52.49 WIT
- Akhir Penumbra, 22.51.16 WIT
Melihat fase-fase tersebut, kita dapat melaksanakan salat sunnah gerhana bulan sesuai dengan waktu yang telah dijabarkan oleh LAPAN.
Itulah tadi bacaan doa, niat dan tata cara salat gerhana bulan. Semoga dengan melaksanakan ibadah sunnah ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.