Sejak berkembangnya media sosial, ternyata berbanding lurus dengan terbukanya banyak kesempatan. Banyak jenis pekerjaan baru yang muncul dengan adanya media sosial ini. Sebut saja selebgram atau influencer.
Selebgram atau influencer adalah mereka yang memiliki banyak followers di media sosial. Banyaknya jumlah followers ini kemudian dimanfaatkan untuk menarik keuntungan, seperti membuka jasa endorse atau promosi berbayar. Di sisi lain, pihak brand pun kian melirik para influencer ini untuk mempromosikan produk mereka lantaran dinilai lebih efektif dan berbiaya lebih rendah daripada harus berpromosi di media mainstream.
Keuntungan endorse dan promosi berbayar inilah yang dinilai oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang sangat menguntungkan. Hanya dengan mengunggah foto, kita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan. Namun, untuk merasakan hal tersebut, syaratnya hanya satu, yakni memiliki banyak pengikut di akun media sosial.
Karena hal tersebut, tidak heran jika kini pemilik akun media sosial berlomba mencari followers sebanyak-banyaknya agar akun mereka dilirik oleh brand dan kemudian merekrutnya sebagai endorser. Sayangnya terkadang karena ingin cepat, banyak hal dilakukan agar followers bertambah, salah satunya dan yang paling marak dilakukan adalah membeli followers.
Nyatanya, memiliki banyak followers di media sosial nggak selamanya menguntungkan lho. Merangkum dari Refinery29, memiliki followers banyak juga menyimpan hal-hal negatif. Apa saja?
Ketika memiliki banyak followers, otomatis akan ada banyak pula yang memperhatikan akun kita. Mulai dari foto yang kita unggah, hingga komentar yang kita buat. Semuanya pasti tidak luput dari perhatian followers. Mereka pun bebas berkomentar tentang apapun yang kita unggah karena media sosial memang salah satu ranah publik. Hal ini secara tidak langsung mengarahkan kita untuk mengunggah konten sesuai dengan apa yang followers suka, bukan karena kita yang memang menyukainya. Salah satu risikonya, mereka akan langsung memberikan komentar negatif jika nggak suka dengan foto kita.
Kekurangan memiliki followers banyak selanjutnya adalah kita harus siap menerima komentar dengan super detil. Misalnya warna sepatu yang nggak senada, atau gaya rambut yang sedang nggak on point. Karena banyak orang yang melihat unggahan kita, jadi siap-siap juga terima banyak komentar ya.
Kalau salah satu alasan kamu punya banyak followers adalah supaya mendapatkan penghasilan melalui endorse, well kamu harus sangat hati-hati. Jangan sampai followers banyak yang ada di akunmu adalah hasil beli alias fake. Brand atau pihak pengiklan pasti tahu keahlian followers kamu. Cara paling sederhana untuk mengetahuinya adalah membandingkan jumlah followers dengan jumlah engagement (likes dan komentar) pada setiap unggahanmu. Jika jumlahnya engagement nggak sampai 10 persen dari jumlah followers, dipastikan kalau pengikut yang kamu punya adalah palsu.
Punya followers banyak artinya banyak pula yang berkunjung ke akun media sosial kamu. Hal ini dimanfaatkan oleh mereka yang berjualan, untuk berpromosi gratis di media sosial kamu. Cara promosi ini biasanya dengan menulis di kolom komentar atau menandai (tagging) akun kamu dengan barang jualan yang dipromosikan. Punya followers yang banyak, harus siap menerima komentar di setiap fotomu meskipun komentar tersebut nggak nyambung dengan foto yang kamu unggah.
Meskipun lama, namun menaikkan jumlah followers secara alami atau organik jauh lebih baik dibandingkan dengan harus membelinya. Kamu akan mengenal karakter followers jika memang mengumpulkannya dari nol. Mengenali karakter followers ini bisa menjadi kekuatan tersendiri jika suatu saat brand mengajakmu bekerja sama.
