Beberapa waktu belakangan santer beredar kabar tentang kepemilikan pesawat jet pribadi milik mertua Syahrini yang dikaitkan dengan suami Maia Estianty, Irwan Mussry. Banyak yang mengatakan kalau jet pribadi tersebut milik Irwan, sementara Syahrini hanya menyewa. Tak sedikit pula yang mengatakan kalau jet pribadi itu adalah milik Rosano Barack, rekan bisnis Irwan sekaligus mertua Syahrini.
Terlepas dari pemberitaan soal siapa pemilik pesawat jet pribadi, Irwan Danny Mussry memang dikenal sebagai salah satu pebisnis sukses dengan gurita bisnisnya di berbagai wilayah. Irwan mulai menjalankan bisnis melalui perusahaan PT Timerindo Perkasa International atau Time International sejak 30 tahun silam.
Bagaimana perusahaan itu bisa berkembang dan apa saja sumber kekayaan Irwan Mussry? Simak penjelasannya berikut ini.
Membangun Bisnis karena Mendapat Perlakuan Kurang Menyenangkan
Merangkum dari berbagai sumber, Irwan mulai membangun bisnisnya atas dasar pengalaman tak menyenangkan yang pernah dialaminya. Saat itu di tahun 1980-an, Irwan hendak membeli salah satu jam tangan di gerai Gucci tetapi tidak dilayani dengan baik oleh pelayan.
Merasa kecewa dengan perlakuan yang dialaminya, Irwan mengontak tim Gucci. Hal itu ia manfaatkan juga untuk mempresentasikan strategi marketing baru di mana pelayanan kepada konsumen harus menjadi prioritas.
Menyukai gagasan Irwan, Gucci pun akhirnya menggandeng Irwan sebagai distributor resmi pertama di Indonesia. Pada tahun 1984, Gucci yang saat itu masih bernama Gucci Timepieces hadir di Indonesia melalui perusahaan Irwan, Time International.
Mengkurasi Brand Kelas Atas
Tak berhenti sampai di situ, Irwan menjalankan bisnisnya dengan sangat serius. Gucci Timepieces berkembang dan membuat Irwan ingin mengembangkan bisnis dengan menghadirkan brand lain di bawah naungan perusahaannya.
Setelah melalui proses kurasi yang ketat, akhirnya brand Tag Hauer resmi bergabung dan Time International menjadi distributor resmi sejak tahun 1989 di Indonesia.
Bisnis terus berkembang dan Irwan terus mengkurasi brand apa saja yang cocok dengan target pasarnya, yakni masyarakat ekonomi kelas atas. Karena brand yang bergabung dengan Time International semakin banyak, Irwan sampai membuat enam kategori untuk membedakannya. Apa saja? Simak lebih detailnya berikut.
Jam Tangan dan Perhiasan Mewah
Time International awalnya hadir sebagai distributor resmi Gucci dan Tag Hauer, brand jam tangan mewah. Seiring dengan berjalannya waktu, Irwan terus menambah brand yang bernaung di bawahnya. Hingga saat ini tercatat ada 33 brand jam tangan dan perhiasan mewah di bawah Time International, di antaranya Rolex, Cartier, Chopard, Tissot, INTime, dan Tudor.
Membawa Brand Fashion Dunia ke Indonesia
Selain jam tangan dan perhiasan mewah, Time International juga menjadi distributor resmi untuk beberapa brand fashion dunia. Brand tersebut antara lain Berluti Paris, Chanel, Fendi, Valentino, Red Valentino, Tory Burch, Diesel, dan Lumine Jakarta.
Parfum dan Skincare
Selanjutnya, perusahaan milik Irwan juga menjadi distributor resmi bagi tiga brand parfum dan skincare. Brand tersebut adalah Chanel, Innisfree, dan Laneige. Pernah menggunakannya juga, Bela?
Hadirkan Brand Mewah yang Lebih Terjangkau
Selain brand mewah yang sudah disebutkan di atas, Irwan juga mendistribusikan kebutuhan gaya hidup yang lebih terjangkau namun nggak menghilangkan kesan mewah. Samsung, Apple Watch, Fjall Raven, Fossil dan Rip Curl menjadi brand yang juga berada di bawah perusahaannya.
Aktif Menjadi Sponsor Film
Sadar bahwa perusahaan dan bisnisnya sangat berkembang serta menghasilkan keuntungan yang besar, Irwan mengelola penghasilan yang didapatnya dalam bentuk sponsor. Tak sembarang hal bisa ia sponsori. Time International mendirikan Time International Films yang mengkhususkan diri sebagai sponsor film.
Beberapa film yang pernah dibuat di bawah naungan Time International Films adalah Foxtrot Six, The Raid dan The Raid 2, serta yang terbaru film Susi Susanti Love All.
Melihat daftar bisnis yang dimiliki Irwan, nggak salah memang jika ia masuk ke dalam deretan pengusaha terkaya di Indonesia.