Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda. Hari bersejarah di mana pergerakan pemuda dalam mencapai kemerdekaan Indonesia ini selalu diisi dengan berbagai kegiatan untuk memperingati hari bersejarah tersebut. Bukan hanya acara peringatan Sumpah Pemuda, memaknainya pun dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh CEO Office Manager Tokopedia, Priscilla Anais.
Di usianya yang terbilang cukup muda, yakni 27 tahun, Priscilla sudah memiliki banyak pengalaman di bidang industri. Mulai dengan bekerja di Shakespeare and Company di Paris, menjadi wartawan untuk Reuters, bekerja untuk Parlemen Inggris, hingga menjadi Data Scientist di Microsoft dan Management Consultant di A.T. Kearney.
Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Priscilla membagikan pandangannya tentang memaknai Sumpah Pemuda masa kini. Apa saja?
Salah satu cara untuk memaknai Sumpah Pemuda adalah dengan kerja keras tanpa batas. Karena kerja keras yang dilakukan oleh seseorang itulah yang akan membuatnya dihargai, bukan karena latar belakang keluarga atau status ekonominya. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memaknai poin yang satu ini, yakni selalu fokus dengan apa yang kita tekuni sudah menjadi langkah awalmu bekerja keras.
Apa yang bisa kita berikan untuk Indonesia? Kalau di tanggal 28 Oktober 1928 dulu para pemuda merumuskan bersama Sumpah Pemuda yang menjadi pedoman mereka hingga saat ini, kamu juga bisa melakukan hal yang sama. Berinovasi sesuai dengan karier yang sedang kamu jalani bisa kamu lakukan. Meski pengaruhnya nggak langsung besar, secara tidak langsung kamu sudah berkontribusi positif untuk Indonesia kan?
Sungguh rugi mereka yang berhenti belajar dan menutup diri akan hal-hal baru. Sebagai pemuda Indonesia yang peduli dengan kemajuan bangsanya, tidak pernah berhenti belajar menjadi salah satu cara memaknai Sumpah Pemuda masa kini.
Melihat suksesnya orang-orang yang berhasil membuat sesuatu hingga selalu berdiri di bawah sorotan kamera mungkin menjadi impian sebagian orang, termasuk kita. Tak perlu ngotot untuk menjadi orang lain hanya karena ingin menjadi sorotan. Cukup berkarya semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kita punya juga sudah menjadi loncatan awalmu untuk sesukses mereka yang kamu kagumi.
Tidak perlu iri dengan suksesnya orang lain. Justru kita bisa belajar dari orang sukses tersebut bagaimana langkah-langkah yang diambil atau belajar dari kegagalannya. Saling menghargai menjadi kunci dan salah satu cara memaknai Sumpah Pemuda di masa modern seperti saat ini.
